Rabu, 15 Juni 2011

anomic community

Manusia dan hukum adalah dua entitas yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan dalam ilmu
hukum, terdapat adagium yang terkenal yang berbunyi: “Ubi societas ibi jus” (di mana ada
masyarakat di situ ada hukumnya). Artinya bahwa dalam setiap pembentukan suatu bangunan
struktur sosial yang bernama masyarakat, maka selalu akan dibutuhkan bahan yang bersifat
sebagai “semen perekat” atas berbagai komponen pembentuk dari masyarakat itu, dan yang
berfungsi sebagai “semen perekat” tersebut adalah hukum. Bagaimana hal ini terjadi?
Manusia, disamping bersifat sebagai makhluk individu, juga berhakekat dasar sebagai
makhluk sosial, mengingat manusia tidak dilahirkan dalam keadaaan yang sama (baik fisik,
psikologis, hingga lingkungan geografis, sosiologis, maupun ekonomis) sehingga dari perbedaan
itulah muncul inter dependensi yang mendorong manusia untuk berhubungan dengan
sesamanya. Berdasar dari usaha pewujudan hakekat sosialnya di atas, manusia membentuk
hubungan sosio-ekonomis di antara sesamanya, yakni hubungan di antara manusia atas
landasan motif eksistensial yaitu usaha pemenuhan kebutuhan hidupnya (baik fisik maupun
psikis). Dalam kerangka inter relasi manusia di atas motif eksistensial itulah sistem hubungan
sosial terbentuk.
Usaha perealisasian motif eksistensial dalam suatu sistem hubungan sosial bersifat
sangat kompleks akibat dari kuantitas dan heterogenitas kebutuhan di dalam kemajemukan
manusia dengan pluralitas perbedaanya itu, oleh karena itu upaya yang dilakukan dalam
kompleks inter relasi ini meniscayakan kebutuhan akan satu hal: k e t e r a t u r a n. Hanya
dengan prasyarat keteraturanlah, maka usaha perealisasian motif eksistensial dari masingmasing
individu manusia di dalam kebersamaan antar sesamanya dapat terwujud, mengingat
bagaimanapun di sisi lain manusia masih juga berhakekat sebagai makhluk individual sehingga
sebuah kepentingan pemenuhan kebutuhan hidup (motif eksistensial) seorang manusia akan
berhadapan dengan kepentingan manusia lain. Konflik kepentingan ini secara alami akan
mendorong manusia untuk saling berkompetisi dan saling mengalahkan di antara sesamanya,
kondisi ini pada ujungnya jika dilakukan secara tidak terkendali akan melahirkan kekacauan
(chaos), dan jika hal ini sudah terjadi maka justru eksistensi manusia itu sendiri yang terancam.
Untuk mewujudkan keteraturan, maka mula-mula manusia membentuk suatu struktur
tatanan (organisasi) di antara dirinya yang dikenal dengan istilah tatanan sosial (social order)
yang bernama: m a s y a r a k a t. Guna membangun dan mempertahankan tatanan sosial
masyarakat yang teratur ini, maka manusia membutuhkan pranata pengatur yang terdiri dari
dua hal: aturan (hukum) dan si pengatur(kekuasaan). Dari sinilah hukum tercipta, yakni sebagai
1 Disampaikan pada LKMM Tingkat Menengah FTK ITS, Surabaya 9 Mei 2008
2 Dosen tetap pada Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya; Pengurus Unit Konsultasi dan Bantuan Hukum
(UKBH) FH Unair Surabaya.
2
bagian pranata pengatur disamping pranata lain yaitu kekuasaan, dan sifat hubungan antara
hukum dan kekuasaan ini layaknya dua permukaan mata uang karena kedua unsur pranata
pengatur ini berhubungan secara sistemik sehingga tidak bisa dipisah-pisahkan, keberadaan
yang satu meniscayakan keberadaan yang lain. Untuk menciptakan keteraturan maka dibuatlah
hukum sebagai alat pengatur, dan agar hukum tersebut dapat memiliki kekuatan untuk
mengatur maka perlu suatu entitas lembaga kekuasaan yang dapat memaksakan keberlakuan
hukum tersebut sehingga dapat bersifat imperatif. Sebaliknya, adanya entitas kekuasaan ini
perlu diatur pula dengan hukum untuk menghindari terjadinya penindasan melalui
kesewenang-wenangan ataupun dengan penyalah gunaan wewenang. Mengenai hubungan
hukum dan kekuasaan ini, terdapat adagium yang populer: “Hukum tanpa kekuasaan hanyalah
angan-angan, dan kekuasaan tanpa hukum adalah kelaliman.”

Senin, 13 Juni 2011

manusia dan lingkungan

Tujuan pembelajaran yang diharapkan dari topik ini adalah agar mahsiswa memahami peranannya dalam pengembangan dan pemeliharaan lingkungan, bagaimana pengaruh lingkungan bagi diri dan masyarakatnya serta bagaimana bila manusia mengembangkan lingkungan tanpa dilandasi nilai-nilai moral, etika , dan religi.
Pengertian manusia dan lingkungan
Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan dengan segala fungssi dan potensinya yang tunduk kepada aturan-aturan Tuhan. Sedangkan lingkungan merupakan suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupan dan memiliki karakter fungsi yang khas. Realisasi manusia dan lingkunagn adalah hubungan timbal balik atau simbiosis-mualitime. Jadi manusia membutuhkan alam untuk kehidupannya dan alam juga membutuhkan manusia untuk pelestariannya.
Manusia memang dijadikan Allah sebagai khalifah atau pengganti atau yang menggantikan. Allah menjelasskan di dalam surat Al-baqarah (30), berbunyi “ wa idz qala rabbuka lil malaikati anni ja’ilun fil ardhi khalifah”. Yang artinya : “dan ketika Tuhanmu berkata pada malaikat, sesungguhnya aku akan menciptakan khalifah di dunia”.
Di dalam konsepsi islam, maka terdapat dua fungsi manusia di dalam kehidupannya.
1. Sebagai abdun atau hamba Allah, yaitu fungsinya untuk melakukan pengabdian.
2. Sebagai khalifah atau wakil allah di bumi, fungsinya adalah manusia memiliki amnah, tanggung jawab, wewenang, kebebasan menentuka pilihan dan kretifitas akal.
Lingkungan Hidup Manusia
Manusia hidup, tumbuh dan berkembang dalam lingkunagn alam dan sosial budayanya. Dalam lingkunagn alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosistem yakni suatu unit atau satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosistem terdapat komponen abiotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang memepengaruhi makhluk-makhluk hidup diantaranya :
1). Tanah
2). Udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer
3). Air
4). Cahaya
5). Suhu atau Temperatur
Sedangkan komponen biotik diantarnya adalah :
1). Produsen
2). Konsumen
3). Pengurai
Selain itu di dalam lingkunagn juga terdapat faktor-faktor berikut ini :
1. Rantai makanan
2. Habitat
3. Populasi
4. Komunikasi
5. Biosfer
Pengaruh Manusia pada Alam dan Lingkungan Hidupnya
Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkunag hidupnya. Komunitas biologis di tempat mereka hidup perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibandingkan dengan di hutan rimba dimana penduduknya masih sedikit dan primitf.
Perubahan alam lingkunagn hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif atupun negatif berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapat keuntungan dari perubahan tersebut dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkunagn hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
Sumber alam
Sumber alam dapat digolongkan menjadi 2 bagian yakni :
1. Sember alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) atau disebut pula sumber-sumber alam biotik. yang tergolong ke dalm sumber alam ini adalah semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuhan-tumbuhan.
2. Sumber alam yang tidak dapat diperbaharui (nonrenewable resources) atau disebut pula sebagai golongan sumber alam abiotik. Yang tergolong sumber alam abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan galian, mineral dan bahan-bahan tambang lainnya.
Penggunaan Sumber-Sumber Alam
Manusia memandang alam lingkungannya degan bermacam-macam kebutuhan dan keinginan. Manusia bergulat dan bersaing dengan spesies lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini manusia memeiliki kemampuan lebih besar dibandingkan orgnisme lainnya, terutama pada penggunaan sumber-sumber alamnya.
Berbagai cara telah dilakukan manusia dalam menggunakan sumber-sumber alam berupa tanah, air, fauna, flora, bahan-bahan galian dan sebagainya.
Kerusakan lingkunagn oleh aktifitas manusia semakin meningkat, antara lain tercemarnya lingkunag oleh pestisida serta limbah industri dan transportasi, ruskanya tumbuhan dan hewan langka serta menurunnya nilai estetika alam, merupakan beberpa masalah lingkunagn hidup.
Pemanasan global pada tiga dekade akhir abad ke 20 telah menimbulkan :
a. Peningkatan suhu
b. Perubahan iklim terutama curah hujan
c. Peningkatan intensitas dan kualitas badai
d. Kenaikan suhu serta permukaan air laut
Hal tersebut menyebabkan sebagian besar wilayah di dunia sering mengalami bencana. Sementara itu air hujan semakin asam sehingga merusak lahan pertanian hutan dan biota lainnya.

Jumat, 10 Juni 2011

manusia,sains,dan teknologi

A. Pengertian Sains, Teknologi dan Seni
1. Sains
Sains berasal dari kata scientica yang berarti knowledge (ilmu), akan tetapi tidak semua ilmu dapat dikatakan sebagi sians. Ilmu sains yaitu ilmu yang dapat diuji (hasil pengamatan sesungguhnya) kebenarannya, dan dapat dikembangkan secara sistematis berdasarkan kebenaran melalui eksperimen secara teori. Menurut KBBI, pengertian sainins adalah ilmu yamg yang teratur (sistematik) yang dapat diuji atau dibuktikan kebenarannya, berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata (miasal : fisika biologi, kimia).
Sains merupakan cabang ilmu yang mengkaji sekumpulan pernyataan atau fakta-fakta dengan cara yang sistematik dan serasi dengan hukum-hukum umum yang melandasi peradaban dunia modern atau dapat dikatakan sebagai globalisasi. Selain itu, sains merupakan suatu proses untuk mencari suatu kebenaran itu melalui pengetahuan dengan memahami hakikat mahluk, untuk menerangkan hukum-hukum alam. Sains memberikan penekanan sebagai hasil pemikiran manusia dalam mengasai ilmu pengetahuan yang terdapat dalam alam semesta. Proses ini dinamakan pendekata sintifik dan menjadi landasan terpenting dalam perkembangan dan kemajuan manusia dan teknologi.

2. Teknologi
Pada umumnya orang selalu memahami bahwa teknogi itu bersifat fisik, yakni yang dapat dilihat dengan indera.teknologidalam arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda atau alta-alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan realisasi hidupnya di dunia. Hal yang memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan karya seni manusia yang bisa dikatakan sebagai homo technicus/faber.
Istilah teknologi berasal dari kata techne dan logia dari bahasa Yunani. Techne berarti seni kerajinan, kemudian lahirlah istilah technicus artinya seseoran memiliki keterampilan tertantu. Dari sinilah muncul istilah teknologi yang berarti ilmu yang mempelajari seni karajinan manusia. Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi saja dari kandugan kata teknologi. Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar penciptaan barang-barang, benda-benda, alat-alat dari manusia selaku homo technicus/faber. Teknologi bahkan telah menjadi suatu sistem, hasil manusia di dunia yang bukan lagi sekedar sebagai suatu hasi drai daya cipta yang ada dalam kemampuan dan keunggulan manusia.
Ada tiga macam teknologi yang sering di kemukakan oleh para ahli, yaitu :
a. Teknologi Modern :
- Padat modal
- Mekanis elektris setempat
- Menggunakan bahan import
- Berdasarkan penelitian mutakhir, dll.

b. Teknologi Madya :
- Padat karya
- Dapat dikejakan oleh keterampilan setempat
- Menggunakan alat setempat
- Berdasarkan alat penelitian

c. teknologi tradisional
- bersifat padat karya (banyak menyerap tenaga kerja)
- Menggunakan keterampilan setempat
- Menggunakan alat setempat
- Menggunakan bahan setempat
- Berdasarkan kebiasaan atau pengamatan

Secara lebih umum dapat dikatakan bahwa teknologi merupakan suatu sistem penggunaan berbagai sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan.

3. Seni
Menurut Janet Woll mengatakan bahwa seni dalah produk sosial. Sedangakan menurut KBBI, seni adalah keahlian membuata karya yamg bermutu (dilihat dari segi kehalusan, keindahan dan sebagainnya), seperti tari, lukis, ukir , dll.

B. Hubungan antara Sains, teknologi dan Seni Bagi Manusia
1. Perkembangan Teknologi
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dapat mendatangkan kemakmuran materi. Adanya perkembangan IPTEK menimbulkan cabang ilmu pengetahuan baru. Di mulainya suatu era sering kali ditandai dengan mulai digunakannya suatu bahan baru pada suatu peradaban, misalnya : Zaman Batu, Era Perunggu, dan Era Besi. Teknologi Bahan bisa dikatakan merupakan salah satu teknologi yang paling tua dalam peradaban, dan merupakan pendahulu dari cabang tenologi lainnya. Di bawah ini adalah berbagai macam bidang utama teknologi :

- Ilmu Terapan Kecerdasan Buatan
- Olahraga dan Rekreasi
- Informasi dan Komunikasi
- Industri Konstruksi
- Militer atau Bom
- Rumah Tangga
- Teknik
- Kesehatan dan Keselamatan
- Transportasi Angkasa Luar

Pengetahuan dan teknologi memungkinkan terjadinya perkembangan keterampilan dan kecerdasan manusia. Hal ini karena dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan :
1. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan ilmiah.
2. Meningkatkan kemakmuran materi dan kesehatan masyarakatnya.

2. IPTEK dan Nilai
Dalam menghadapi IPTEK masyarakat Indonesia harus memiliki kemampuan beradaptasi dan memanfaatkannya. Dalam menghadapi era teknologi modern dan industrialisasi maka dituntut adanya keahlian untuk menggunakan, mengelola, dan senantiasa menyesuaikan dengan teknologi-teknologi dan ilmu pengetahuan yang baru. Selain itu, sikap mental dan nilai hidup yang harus mengarah terhadap nilai tersebut.

Minggu, 05 Juni 2011

manusia dan pandangan hidup

1. 1 Pengertian pandangan hidup

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk_yang disebut pandangan hidup.

Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasaikan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :

(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norms yang terdapat pada negara tersebut.
(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandangan hidup itu disebut ideologi. Jika organisasi itu organisasi politik, ideologinya disebut ideologi politik. Jika organisasi itu negara, ideologinya disebut ideologi negara.

Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan. Cita - cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia malunur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.

Studi kasus; tidak terlalu banyak masalah yang harus dihadapi dalam pembahasan ini, tapi yang jelas setiap manusia harus memiliki dan menanamkan dalam jiwanya pandangan hidup untuk menata masa depan cerah. Karena pada zaman sekarang ini seringkali terjadinya ketidak harmonisan dalam keluarga, kesejahteraan, kenyamanan dan kesuksesan pada setiap manusia, mungkin kurangnya kesadaran dan tidak menanamkan pandangan hidup yang tujuannya yang tak lain adalah supaya manusia mencapai kehidupan lebih baik untuk kedepannya.

2. Macam-macam sumber pandangan hidup
Pandangan hidup hampir sama dengan cita-cita yaitu adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
sumbernya berasal dari sini;
(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya

(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norms yang terdapat pada negara tersebut.

(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Studi kasus; Di negara kita sekarang ini, semakin maraknya kasus terorisme. Masalah ini terjadi akibat kurang tepatnya pandangan suatu orang terhadap masalah kehidupan sehari – hari. Mereka menafsirkan atau mengartikan suatu ajaran secara sepotong – sepotong dan hanya berdasarkan pada satu atau dua sumber saja tidak melihat keadaan sekitar yang diperkirakan secara logika sehingga mendapatkan penjelasan yang kurang tepat.
Mereka berpandangan bahwa semua orang yang menentang atau memusuhi keyakinannya adalah musuh buat mereka dan itu harus dimusnahkan dari muka bumi ini untuk terciptanya kehidupan yang aman dan sejahtera. Padahal kalau kita perhatikan sebenarnya pandangan mereka terhadap masalah tersebut adalah kurang tepat, bukan sewajarnya orang yang keliru itu disadarkan untuk kembali ke jalan yang lurus bukan malah ditiadakan atau dimusnahkan.

Tetapi pandangan seperti itu seperti sudah mendarah daging pada diri mereka dan orang – orang pengikutnya. Bahkan mereka menganggap kalau melakukan hal tersebut akan mendapat suatu pahala yang besar dan kalaupun mereka meninggal dalam menjalankan aksi mereka tersebut dianggap sebagai mati syahid (mati di jalan Allah swt). Padahal kalau diamati justru perbuatan yang mereka lakukan itu sangat merugikan orang lain, seperti menghilangkan nyawa orang lain pasti keluarga yang ditinggalkan itu akan menyimpan duka yang sangat mendalam dan bahkan sulit untuk dihilangkan. Banyak anak kecil yang kehilangan orang tuanya, para orang tua kehilangan lapangan pekerjaan, dan sebagainya.

Mereka juga tidak segan untuk menyebarkan ajarannya tersebut kepada orang – orang yang ada disekitarnya sehingga pengikut semakin banyak. Dan hal tersebut tidak akan berhenti sebelum apa yang mereka inginkan tercapai.
Meskipun pimpinan gembong teroris sudah banyak yang tertangkap, tetapi terorisme masih terus terjadi. Hal tersebut dikarenakan bahwa ajaran yang mereka ajarkan masih belum mati dan terus berjalan sehingga siapa saja bisa menerukan ajaran tersebut meskipun sang pemimpin telah tiada.

Opini; pandangan hidup dalam kehidupan manusia merupakan sesuatu yang bersifat kodrati yang sudah ada dalam diri manusia sejak manusia menggunakan akal pikirannya,karena manusia akan selalu memiliki pandangan hidup terhadap berbagai hal yang dialami dalam hidupnya.sumber pandangan hidup manusia bersumber dari berbagai hal dan sebab yang membuatnya harus mempunyai pandangan hidup sebagai dasar menjalani hidupnya.

Jumat, 06 Mei 2011

manusia dan peradaban

A. Pengertian

Dikalangan para ahli sampai saat ini sering terjadi perbedaan pendapat mengenai kedua istilah antara kebudayaan dan peradaan yang sering dicampuradukan ,pendapat para ahli terkadang sering bertentangan satu sama lain :
- Bierens De Hann, Perdaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan teknik. Jadi perdaban itu kegunaan yang praktis sedangkan kebudayaan berasal dari hasrat yang murni yang berada diatas tujuan yang praktis hubungan kemasyrakatan.
- Oswald Spengl (1880-1936) kebudayaan adalah seluruh kehidupan adat, filsafat, dsb. Perdaban adalah kebudayaan yang sudah mati.
- Prof.Dr.Koentjaraningrat, Peradaban adalah bagian – bagian yang halus dan indah seperti seni. Masyarkat yang telah maju kebudayaan tertentu berarti memiliki perdaban yang tinggi.

Konsep perdaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu dilihat dalam intelektual, keindahan, tekhnologi, spiritual yang terlihat pada masyarkatnya. Suatu masyarakat yang telah mencapai tahapan perdaban tertentu berarti telah mengalami evolusi kebudayaan yang lama dan bermakna sampai pada tahap tertentu yang diakui tingkat IPTEK dan unsur – unsur budaya lainnya.

B. Kebudayaan dan Peradaban

Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Tiap-tiap masyarakat atau bangsa di manapun selalu berkebudayaan, akan tetapi tidak semuanya telah memilik peradaban yang tinggi. Contoh bangsa-bangsa yang memiliki peradaban tinggi pada masa lampau adalah yang tinggal di lembah sungai Nil, lembah sungai Eufrat Tigris, lembah sungai Indus dan lembah sungai Hoang Ho

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
o alat-alat teknologi
o sistem ekonomi
o keluarga
o kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
o sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
o organisasi ekonomi
o alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
o organisasi kekuatan (politik)

Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.

Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial:
1. tekanan kerja dalam masyarakat
2. keefektifan komunikasi
3. perubahan lingkungan alam.
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.

C. Peradaban dan Perubahan Sosial

1. Pengertian perubahan sosial

Menurut para ahli :
a. Wilbert Moore, perubahan sosial dipandang sebagai “perubahan struktur sosial, pola perilaku, dan interaksi sosial”. Setiap perubahan yang terjadi dalam dalam struktur masyarakat atau dalam organisasi sosial disebut perubahan sosial.
b. William F. Ogburn, ruang lingkup perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan yang materiil maupun immaterial dengan menekankan pengaruh yang besar dari unsur-unsur immaterial.
c. Kingsley Davis, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam fungsi dan struktur masyarakat.
d. Gillin dan Gillin, perubahan sosial dilakukan untuk suatu variasi dari cara hidup yang lebih diterima, dikarenakan lebih baik/efektif dari sebelumnya.
e. Selo Soemardjan, perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola perilaku.
Perubahan sosial terjadi akibat adanya dinamika anggota masyarakat yang telah didukung oleh sebagian besar anggota masyarakat, sebagai tuntutan kehidupan dalam mencari kestabilan.

2. Pengertian Peradaban

Peradaban adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu dilihat dari intelektual, keindahan, tekhnologi, dan spiritual yang terlihat pada suatu masyarkat. Peradaban ada karena terjadinya perubahan kebudayaan yang mengarah kepada perubahan unsur-unsur kebudayaan yang ada sebelumnya. Perubahan kebudayaan merupakan suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidaksesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Karena itu, suatu peradaban melekat pada tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya suatu peradaban, yaitu sistem pemerintahan, sistem ekonomi, dan IPTEK.
Perbedaan dan Persamaan antara Perubahan Sosial dengan Perubahan Kebudayaan
Perbedaan Persamaan
Perubahan Sosial Mengarah pada perubahan unsur-unsur kebudayaan yang ada. Adanya penerimaan cara-cara baru/suatu perbaikan cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.
Perubahan Kebudayaan Perubahan terjadi pada dalam struktur masyarakat/dalam organisasi sosial. Adanya penerimaan cara-cara baru/suatu perbaikan cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.
Cara memahami terjadinya perubahan sosial dan budaya yakni dengan membuat rekapitulasi dari semua perubahan yang terjadi dalam masyarakat sebelumnya. Dianalisis dari berbagai segi, yaitu:

a. Ke arah mana perubahan dalam masyarakat bergerak (direction of change).
b. Bagaimana bentuk dari perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan terjadi dalam masyarakat.

3. Teori dan Bentuk Perubahan Sosial

1) Teori Sebab-Akibat (causation Problem)

a) Analisis Dialektis
Menelaah syarat-syarat dan keadaan yang mengakibatkan terjadinya perubahan dalam suatu sistem masyarakat. Perubahan yang terjadi pada suatu bagian sistem juga membawa perubahan pada bagian lainnya sehingga menimbulkan akibat-akibat yang tidak diharapkan sebelumnya. Namun, itu mendorong terjadinya perubahan sosial yang lebih lanjut, meluas, dan mendalam.
b) Teori Tunggal mengenai Perubahan Sosial
Menerangkan sebab-sebab perubahan sosial atau pola kebudayaan dengan menunjukkan kepada satu faktor penyebab.

2) Teori Proses atau Arah Perubahan Sosial
Hal ini cenderung bersifat kumulatif/evolusioner. Pada dasarnya mempunyai asumsi bahwa sejarah manusia ditandai adanya gejala pertumbuhan.
a) Teori Evolusi Unilinier (Garis Lurus Tunggal)
Teori ini dipelopori August Comte dan Herbert Spenser. Menurut teori ini, manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan tertentu, dari sederhana lalu kompleks sampai pada tahap sempurna.
b) Teori Multilinear
Menurut teori ini, perubahan sosial/kebudayaan terdapat gejala keteraturan yang nyata dan signifikan. Teori ini tidak mengenal hukum/skema apriori, lebih memerhatikan tradisi dalam kebudayaan dari berbagai daerah menyeluruh meliputi bagian-bagian tertentu.

Senin, 02 Mei 2011

manusia dan penderitaan

pengertian penderitaan
   penderitaan berasal dari kata derita. kata derita berasal dari bahasa sansakerta dhara artintya menahan atau menanggung.derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.Penderitaan itu dapat lahir atau bathin, atau lahir bathin. Penderitaan termasuk realitas dunia atau manusia. Intensitas penderitaan bertingkay-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan.
Suatu peritiwa yang dianggap seseorang merupakan penderitaan belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energy untuk bangkit bagi seseorang., atau sebagai langkah awal untuk mencapai kebahagiaan dan kenikmatan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah menjadi resiko hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan kesedihan atau penderitaan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkanNya.
Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadaNya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan tuhan lebih besar dari dirinya, akan membuat manusia merasakan dirinya kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh sesuatu kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhirnya masih dapat bersyukur bahwa tuhan tidak memberikaan cobaan yang lebih berat dari apa yang di alaminya.
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan seama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan atau azab tuhan:
Penderitaan manusia dapat juga terjadi karena akibat penyakit atau siksaan/azab tuhan. Namun kesabaran, ketawakalan, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus semacam ini yang dialami oleh manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat diiungkapkan seperti Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar ia menerima cobaan ini. Bertahun-tahun ia menderita penyakit kulit.

PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif atau sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini di ungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna” ,”nasi sudah menjadibubur”. Kelanjutan dari sikap negative ini akan timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif atau sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu hanyalah bagian dari kehidupan. 

Sabtu, 30 April 2011

manusia dan keadilan

pengertai keadilan
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah dimana kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung eksterm itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang tel;ah disiapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama.
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaanya dikendalikan oleh akal.
Berbagai Macam Keadilan
1. Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hokum menampakkan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya.
2. Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama.
3. Keadilan Komulatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan hukum.
A. Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakan nya sesuai dengan kenyataan yang ada, sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada.
Pada hakekatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta takut terhadap kesalahan dan dosa. Adapun kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri kita sendiri karena kita melihat diri kita sendiri berhadapan dengan hal baik buruk.
B. Kecurangan
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya, atau orang itu memang dari hatinya sudah beniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha.

Senin, 25 April 2011

manusia dan cinta kasih

2. factor factor yang mempengaruhi kepri badian

a) Warisan Biologis

warisan biologis adalah semua halyang di terima seseorang sebagai manusia melalui gen kedua orang tuanya atau sifat turunan dari kedua orang tua .
Contohnya : ayah Darwin adalah seseorang yang tidak suka banyak berbicara dan suka berdiam diri, maka sifat itu tampa di sadari di miliki juga oleh anaknya Samuel. Contoh lainya adalah ayah otis adalah seorang yang bentuk tubuhnya sangat tinggi dan lebar otomatis otispun akan bertumbuh ke hal yang sama.

b) Lingkungan Fisik
pengaruh lingkungan atu fisik terhadap kepribadian manusia paling sedikit di bandingkan factor- factor lainya. Lingkungan fisik tidak mendorong terjadinya kepribadian khusus seseorang.


Selasa, 12 April 2011

manusia dan permasalahannya

a. masalah sosial
       menurut soerjono soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuain antara unsur unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. jika terjadi bentrokan antara unsur unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan huungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 jenis faktor yaitu:
  1. faktor ekonomi: kemiskinan, pengangguran,dll
  2. faktor budaya: perceraian, kenakalan remaja,dll
  3. faktor biologis: penyakit menular,keracunan makanan,dll
  4. faktor psikologis:penyakit syaraf, aliran sesat,dll
b.stratifikasi sosial
Masyarakat manusia terdiri dari beragam kelompok-kelompok orang yang ciri-ciri pembedanya bisa berupa warna kulit, tinggi badan, jenis kelamin, umur, tempat tinggal, kepercayaan agama atau politik, pendapatan atau pendidikan. Pembedaan ini sering kali dilakukan bahkan mungkin diperlukan.
Semua manusia dilahirkan sama seperti yang selama ini kita tahu, melalui pendapat para orang-orang bijak dan orang tua kita atau bahkan orang terdekat kita. Pendapat demikian ternyata tidak lebih dari omong kosong belaka yang selalu ditanamkan kepada setiap orang entah untuk apa mereka selalu menanamkan hal ini kepada kita.
Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, kenyataan itu adalah ketidaksamaan. Beberapa pendapat sosiologis mengatakan dalam semua masyarakat dijumpai ketidaksamaan di berbagai bidang misalnya saja dalam dimensi ekonomi: sebagian anggota masyarakat mempunyai kekayaan yang berlimpah dan kesejahteraan hidupnya terjamin, sedangkan sisanya miskin dan hidup dalam kondisi yang jauh dari sejahtera. Dalam dimensi yang lain misalnya kekuasaan: sebagian orang mempunyai kekuasaan, sedangkan yang lain dikuasai. Suka atau tidak suka inilah realitas masyarakat, setidaknya realitas yang hanya bisa ditangkap oleh panca indera dan kemampuan berpikir manusia. Pembedaan anggota masyarakat ini dalam sosiologi dinamakan startifikasi sosial.
Seringkali dalam pengalaman sehari-hari kita melihat fenomena sosial seperti seseorang yang tadinya mempunyai status tertentu di kemudian hari memperoleh status yang lebih tinggi dari pada status sebelumnya. Hal demikian disebut mobilitas sosial. Sistem Stratifikasi menuruf sifatnya dapat digolongkan menjadi straifikasi terbuka dan stratifikasi tertutup, contoh yang disebutkan diatas tadi merupakan contoh dari stratifikasi terbuka dimana mobilitas sosial dimungkinkan.
Suatu sistem stratifikasi dinamakan tertutup manakala setiap anggota masyarakat tetap pada status yang sama dengan orang tuanya, sedangkan dinamakan terbuka karena setiap anggota masyarakat menduduki status berbeda dengan orang tuanya, bisa lebih tinggi atau lebih rendah.
Mobilitas Sosial yang disebut tadi berarti perpindahan status dalam stratifikasi sosial. Banyak sebab yang dapat memungkinkan individu atau kelompok berpindah status, pendidikan dan pekerjaan misalnya adalah salah satu faktor yang mungkin dapat meyebabkan perpindahan status ini. Masih banyak sebab-sebab lain dalam mobilitas sosial ini, namun yang menjadi pertanyaan saya adalah kondisi dan atas dasar apa individu maupun kelompok melakukan perpindahan status ini? Tetapi biarlah pertanyaan ini tetap menjadi pertanyaan.


c.kepribadian
Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses sosialisasi Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan tingkah laku social tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan. Definisi kepribadian menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut :
a. Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
b. M.A.W Bouwer
Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
c. Cuber
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
d. Theodore R. Newcombe
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
2. factor factor yang mempengaruhi kepri badian

a) Warisan Biologis

warisan biologis adalah semua halyang di terima seseorang sebagai manusia melalui gen kedua orang tuanya atau sifat turunan dari kedua orang tua .
Contohnya : ayah Darwin adalah seseorang yang tidak suka banyak berbicara dan suka berdiam diri, maka sifat itu tampa di sadari di miliki juga oleh anaknya Samuel. Contoh lainya adalah ayah otis adalah seorang yang bentuk tubuhnya sangat tinggi dan lebar otomatis otispun akan bertumbuh ke hal yang sama.

b) Lingkungan Fisik
pengaruh lingkungan atu fisik terhadap kepribadian manusia paling sedikit di bandingkan factor- factor lainya. Lingkungan fisik tidak mendorong terjadinya kepribadian khusus seseorang. 

yang menjadi unsur unsur dari kepribadian adalah:
  1. pengetahuan yang terdiriatas isi yang berupa:
  • persepsi
  • apersepsi
  • pengamatan
  • konsep
  • fantasi
      2.  perasaan
      3.  drive (dorongan) dengan isi materi berupa
  • dorongan untuk mempertahankan hidup
  • sexs
  • mencari makan 
  • berinteraksi
  • meniru
  • berbakti
  • keindahan






Minggu, 10 April 2011

posting 2

soal...
Do you know Latent social Problem ??? Ku naon aya kitu, Jelaskan dan berikan solusi !
jawab:
Latent social Problem merupakan masalah sosial yang sebenarnya sudah ada walaupun belum meluas namun oleh sekelompok masyarakat ditutup tutupi dan dianggap tidak ada.
salah satu penyebab utama timbulnya masalah sosial adalah kebutuhan akan kebutuhan hidup.jika kebutuhan akan hidup tidak mencukupi otomatis mereka akan melakukan hal hal yang menyimpang seperti tindakan kekerasan.
masalah soal yang biasanya oleh sekelompok masyarakat ditutupi dan dianggap tidak ada sewaktu waktu masalah ini akan muncul menjadi masalah sosial manifies.misalnya kasus sosial yang terjadi didalam ras, suku, agama,dll.
seperti pelanggaran terhadap norma norma masyarakat.
pelanggaran ini sering terjadi dikehudan kita tetapi kita tidak sadar akan adanya pelanggaran terhadap norma
masyarakat seperti delinkuensi anak anak.tidak semua masyarakat menyukai adanya organisai/ suatu ikatan baik formal maupun semi formal dan mempunyai tingkah laku yang kurang baik atau tidak disukai oleh masyarakat pada umumnya.
cara mengatasinya adaalah jika terjadi delikuensi pada pserta didik kita baik diluar sekolah maupun dlam masyarakat kita harus dapat tahu apakah organisasi yang dibuat oleh peserta didik kita masih dalm lingkup yang baik dan tidak merugikan.
jika anak didik kita melakukan hal hal yg mulai keluar dari hal hal positif sebaiknya kita mengingatkan supaya mereka tidak terjerumus.

posting 1


Soal…
Cinta, sayang, kasih, kemesraan, pemujaan yang terselimuti nilai, norma dan agama bisa membawa pada kehidupan manusia yang homohumanus. Adem nih dunia , tapi pada kenyataannya terjadi..
Mengapa ada dehumanisasi ???(ibu dalang pembunuhan anak, kekasih membunuh sang kekasih).
Jawaban:
Menurut pendapat saya :
Dehumanisasi terjadi karena ketidakpuasan manusia akan sesuatu sehingga dapat membawa mereka kehal hal yang negativ serta kurangnyanilai moral, norma dan agama.
Dalam kasus ibu dalang pembunuhan anaknya, kekasih membunuh sang kekasih itu dikarnakan mereka sudah tidak terselimuti lagi oleh nilai moral, norma dan agama.mereka hanya menjurus  pada nafsu sehingga menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan pembuhunan dikarenakan rasa cinta, kasih sayang,kemesraan, pemujaan,belas kasihan yang berada pada diri mereka sudah mulai memudar.akibatnya dizaman yang sekarang ini banyak terjadi kasus seperti pembunuhan,pemerkosaan,dll.jika manusia tersebut terselimuti oleh nilai, norma,dan moral maka mereka mencintai,menyayangi seseorang tidak hanya karena nafsu belaka tapi karena mereka memiliki rasa kasih sayang yang tinggi serta mereka akan dapat menghargai dan menghormati orang yang mereka cintai.

Kamis, 31 Maret 2011

Hakikat Dasar Manusia, paradigma manusia sebagai fenomena

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

Manusia sebagai individu ternyata tidak mampu hidup sendiri. Ia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung padda manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lainnya. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat.


Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena beberapa alasan, yaitu:

a.       Manusia tunduk pada aturan, norma sosial

b.      Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaiian dari orang lain

c.       Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain

d.      Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia


PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL

Sebagai makhluk individu, manusia memiliki hakrat dan martabat yang mulia. Dalam berbagai kelompok sosial ini, manusia membutuhkan norma-norma pengaturannya dalam dimensi sosial muncul kewajiban dasar manusia. Kewajiban dasar manusia adalah menghargai hak dasar orang lain serta mentaati norma-norma yang berlaku dimasarakatnya.

Terdapat norma-norma sosial sebagai patokan untuk bertingkah laku bagi manusia di kelompoknya, norma-norma tersebut ialah :

Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari allah yang diperuntukkan bagi umatnya. Norma agama berisi perintah untuk dipatuhi dan larangan agar dijauhi umat beragama.

Norma kesusilaan atau moral, yaitu norma yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajak pada kebaikan dan menjauhi keburukan. Norma moral bertujuan agar manusia berbuat baik secar moral. Orang yang berkelakuan baik adalah orang yang bermoral, sedangkan yang berkelakuan buruk adalah tidak bermoral atau amoral.

Keberadaannya sebagai makhluk sosial, menjadikan manusia melakukan peran-peran sebagai berikut:

1.      Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok

2.      Membentuk kelompok-kelompok sosial

3.      Menciptakan norma-norma sosial sebagai pengaturan tertib kelompok

Norma kesopanan atau adat adalah norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku terbatas pada lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Norma ini dimaksudkan untuk menciptakan keharmonisan hubungan antar sesame

Norma hukum yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi (Negara) yang pemberlakuannya dapat dipaksakan . norma hukum berisi perintah dan larangan.


MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL MEMILIKI IMPLIKASI-IMPLIKASI:

1.      Kesadaran akan ketidak berdayaan manusia bila seorang diri

2.      Kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain

3.      Penghargaan akan hak-hak orang lain

4.      Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku


MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK POLITIK

Sebagai makhluk politik manusia selalu membutuhkan orang lain dan memiliki strategi dalam mempertahankan kehidupannya, sehingga kehidupannya dengan masyarakat dan organisasi sosial merupakan sebuah keharusan. Allah telah memberikan watak agresif yang alami bago setiap makhluk.

Manusia diberi kemampuan berfikir. Dengan akanya manusia bisa mempertahankan hidupnya. Maka dari itu, timbulah suatu cara agar manusia dapat memenuhi keinginannya dan bisa bersaing mengalahkan orang lain yang dinamakan dengan politik.

Dengan politik manusia bisa merencanakan dan menyusun strategi dalam bertindak. Karena manusia tidak leppas dari yang namanya politik, maka dari itu manusia dinamakan sebagai makhluk politik.

Ciri manusia sebagai makhluk politik dapat kita lihat bahwa dalam kehidupan manusia selalu ditandai dengan adanya penentuan atas pilihan-pilihan dalam menjalani hidupnya.

Dalam kehidupan tak jarang manusia memiliki suatu keinginan (cita-cita) yang sama. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, maka manusia memainkan perannya sebagai makhluk yang memilih (makhluk politik) untuk menentukan bagaimana cara untuk merealisasikan keinginan tersebut.


MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK EKONOMI

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa.

Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan manusia dalam memenuhi atau memuaskan kebutuhannya harus sesuai dengan kemampuannya. Kegiatan inilah yang menunjukan manusia sebagai makhluk ekonomi (homo economicus).

Sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah eko nomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia addlah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas.

Kita harus bijaksana dalam memenuhi kebutuhan. Setiap kebutuhan menuntut pemenuhan. Namun, dalam memenuhi kebutuhan itu, kita harus memerhatikan kemampuan kita. Kita harus mencari alternative untuk memenuhi kebutuhannya.

Sebagai makhluk ekonomi yang bermoral, manusia berusaha memilih dan menggunakan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dengan memerhatikan nilai-nilai agama dan norma-norma sosial, tidak merugikan orang lain, menggunakan sumber daya alam secara selektif, serta memerhatikan kelestarian lingkungan.


MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK PSIKOLOGI

Manusia adalah makhluk psikologi yang memiliki bawaan universal unik dan terus dikaji oleh para humaniora. Kita mengaku sebagai manusia tapi terkadang kita sering lupa bahwa kita adalah manusia. Siapakah kita dan bagaimana kita memfungsikan kemanusiaan kita agar kita layak disebut manusia.

Manusia adalah insan bila dilihat dari sudut pandang psikologinya. Kenapa manusia disebut insan, insane dalam bahasa arab menunjuk manusia sebagai makhluk psikologi, kata insane sendiri berasal dari tiga asal kata: uns bermakna mesra, harmoni, jinak, tampak. Nasa yanusu bermakna terguncang, stress. Nasiya yansa bermakna lupa.

Bila kita menyatukan tiga asal kata tadi menjadi sebuah definisi maka manusia bila ditinjau dari sisi psikologinya adalah makhluk yang memiliki harmoni jiwa, cinta, benci, jinak, terkadang stress dan sering lupa

Kita mungkin sering mendapati manusia dalam dua bentuk yaitu :

a.       Manusia baik

b.      Manusia jahat

Kita pun pernah mengalami ketertarikan atau bahkan sesekali kita menginginkan sesuatu yang berunsur karakter hewan. Kenapa itu bisa terjaddi dan bagaimana cara mensikapi gejolak-gejolak yang tidak manusiawi dalam diri kita.

Pendahuluan , Visi, Misi dan Tujuan ISBD, Pengertian Ilmu Sosial, Ilmu Budaya dan ISBD

1. PENGERTIAN ISBD
 ISBD sebagian integrasi ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan social dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa sehingga mampu mengkaji masalah social kemanusiaan dan budaya

Selanjutnya mahasiswa peka, tanggap, kritis serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif (pembangunan karakter manusia)

ISBD sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaan dan budaya sekaligus pula member dasar pendekatan ysng bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial yang  terintegrasi

ISBD bukanlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya, dan masalah-masalah yang terwujud daripadanya.

Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD)

Adalah salah satu mata kuliah umum termasuk pada kelompok mata kuliah bekehidupan bermasyarakat (MBB).

ISBD merupakan mata kuliah dasar mengenai pengembangan kepribadian dan wawasan sosial budaya mahasiswa dalam menanggapi dan memecahkan masalah sosial budaya dan kemasyarakatan yang timbul pada masyarakat.

Usaha Pendidikan Dalam Menelaah Masalah Sosial Dengan Menggunakan Fakta, Konsep dan Teori-teori yang diperoleh dan Dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial.
2. FUNGI ISBD

Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejali dan penalaran mahasiswa pada lingkungannya menjadi lebih besar.

3. VISI ISBD

Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman dan kesederajatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku indvidu dan mahkluk sosial yang beradab serta bertanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungan.

4. KOMPETENSI ISBD

Menjadi ilma dan professional yang berfikir kritis, kreatif, sistematik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, estetis serta memiliki aspresiasi, kpekaan dan empati sosial, bersikap demokratis berkeadaban serta ikut berperan mencari sosial pemecahan masalah sosial budaya secara arif.

3. TUJUAN ISBD

1.      Mengembangkan kesedaran mahasiswa menuasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

2.      Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.

3.      Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan makhluk sosial yang beradab dalam mempraktikkan pengethuan akademik dan keahliannya.

4.      Makhluk sosial yang beradab dalam mempraktekan pengetahuan akademik dan keahliannya.
MENGAPA MBB-ISBD PERLU DIAJARKAN DIPERGURUAN TINGGI UMUM ???

LATAR BELAKANG DIAJARKANNYA ISBD

Agar tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi memiliki tiga jenis kemampuan yang meliputi :

1.      Kemampuan personal : Dengan kemampuan ini diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

2.      Kemampuan akademis: Kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahanny

3.      Kemampuan professional : Kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU

Individu berasal dari kata in devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya berbagi. Jadi individu artinya tidak berbagi, atau satu kesatuan.

Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.

Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi antara jiwa dan raga. Secar biologis, manusia lahir dengan kelengkapan fisik tidak berbeda dengan makhluk hewani. Namun secara rohani ia sangat berbeda dengan makhluk hewani apapun.

Dalam perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan kecakapannya. Setiap manusia memiliki perbedaan. Hal itu dikarenakan karena manusia memiliki karakteristik sendiri. Ia memiliki sifat, watak, keinginan dan cita-cita yang berbeda satu sama lainnya.

WHAT IS PERSONALITY?

Adalah susunan tetap perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu atau cirri-ciri watak seorang individu yang tetap konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khas.


UNSUR-UNSUR PERSONALITY

  1.  PENGETAHUAN PERSEPSI
  2.  APERSEPSI
  3.  PENGAMATAN
  4.  KONSEP 
  5. FANTASI 
  6. PERASAAN 
  7. DRIVE (DORONGAN)

PENGETAHUAN

Segala sesuatu yang kita ketahui sebagai hasil penggunaan panca indra (unsure-unsur akal yang mengisi alam jiwa). Contoh, kita mnetahui bahwa warna bunga melati adalah putih. Kita tahu demikian karena kita panca indra kita pernah melihat kalau melati itu berwarna putih dengan bentuk yang khas.


PERSEPSI

Dalam lingkungan manusia yang diterima oleh pancaindra: getar eter (cahaya, warna), akuistik, bau, rasa, tekanan mekanikal diolah menjadi susunan yang dipancarkan dan diproyeksikan menjadi penggambaran tentang lingkungan tadi. (seluruh proses akal manusia yang sadar). Contohnya, seseorang mempersepsikan tentang pantai, akan mengatakan kalau pantai merupakan tempat dengan cuaca yang panas, berpasir halus serta dekat dengan laut lepas.


APERSEPSI :

Penggambaran oleh manusia berbeda  dengan foto, manusia terfocus pada bagian-bagian khusus (mata, telinga), diolah oleh akal fikir, digabung dengan penggambaran lama lalu diproyeksikan sebagai penggambaran baru dengan pengertian baru.


PENGAMATAN

Suatu persepsi saat diproyeksikan berfocus pada hal yang menarik (lebih terpusat/ lebih intensif), pada bagian-bagian khusus tadi pemusatan akal yang lebih intensif ini yang kita namakan pengamatan.


KONSEP

Menggabung, membandingkan bagian-bagian dari suatu penggambaran dengan bagian-bagian dari suatu penggambaran lain yang sejenis. Dengan proses akal, kemampuan manusia untuk membentuk suatu penggambaran yang abstrak yang dalam kenyataanya belum ada. Penggambaran abstrak.


FANTASI

Dalam pengamatan, ada penggambaran yang ditambah-tambahkan, dibesarkan, dikurangi, dikecilkan pada bagian-bagian tertentu, adapula digabungkan dengan penggambaran lain menjadi penggambaran lain yang dalam kenyataannya tidak ada penggambaran yang realistic. Contohnya, seorang ibu ketika anaknya pulang telat, maka akan berfikiran yang tidak-tidak. Takut anaknya celaka, takut anaknya pergi dengan orang yang tidak baik dan sebagainya.


SUB-CONSCIOUS (BAWAH SADAR) DAN UNCONCIOUS (TAK SADAR)

Segala unsur-unsur pengetahuan tadi sering kali hilang dalam kesadaran manusia akibat  larut dan terpecah-pecah yang disebabkan akal sadar individu tidak lagi menyusun dan menatanya.


PERASAAN

Persepsi-persepsi dapat menimbulkan dalam kesadaran manusia perasaan positif dan negatif. Diakibatkan adanya unsur penilayan yang menjadikan posotof dan negative.
Contoh: coca cola dan bangkai
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya diniainya sebagai keadaan posotif atau negative.


DRIVE (DORONGAN )

  1. DORONGAN UNTUK MEMPERTAHANKAN HIDUPSEX
  2. MENCARI MAKAN
  3. BERINTERAKSI
  4. MENIRU
  5. BERBAKTI
  6. KEINDAHAN

Senin, 21 Maret 2011

makalah awal dan akhir masa kanak kanak

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia 6 tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan akhir, masa akhir kanak-kanak di tandai dengan masuknya anak ke kelas satu. Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupan anak, juga bagi anak yang telah pernah mengalami situasi prasekolah selama satu tahun. Sementara, menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan baru dari kelas satu, kebanyakan anak berada dalam keadaan tidak seimbang. Anak mengalami gangguan emosional sehingga sulit untuk hidup bersama dan bekerjasama. Masuk kelas satu, merupakan peristiwa penting bagi kehidupan setiap anak sehingga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cirri ciri awal masa kanak kanak?
2.      Apa saja perkembangan fisik pada awal masa kanak kanak?
3.      Tugas apa saja pada awal masa kanak kanak?
4.      Apa saja factor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara?
5.      Mengapa hubungan antara keluarga penting pada awal masa kanak kanak?

C.    Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah perkembangan dan bimbingan peserta didik  dan untuk menambah wawasan kita mengenai masa akhir kanak-kanak yag membawa banyak perubahan terhadap sikap anak.

D.    Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini, kami menggnakan proses pencarian terhadap buku-buku yang relevan terhadap pembahasan akhir masa kanak-kanak, selain itu kami juga mengadakan searching di website untuk mencari bahan yang sesuai dengan makalah ini.



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Awal Masa Kanak-Kanak
Pada umumnya orang berpendapat bahwa pada masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan. Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai anak matang secara seksual, kira-kira 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk pria. Setelah anak matang secara seksual, maka ia disebut remaja.
Secara luas diketahui bahwa masa kanak-kanak dibagi menjadi dua periode yang berbeda, yaitu awal dan akhir masa kanak-kanak.Periode awal berlangsung dari umur dua sampai enam tahun dan periode akhir dari enam sampai tiba saatnya anak matang secara seksual.
Garis pemisah antara awal dan akhir masa kanak-kanak, yaitu pertama, pemisahan ini khususnya digunakan untuk anak-anak yang sebelum mencapai usia wajib belajar diperlakukan sangat berbeda dari usia yang sudah masuk sekolah. Kedua, kanak-kanak pada usia enam tahun itu adalah efek dari faktor-faktor sosial.
1.      Ciri-Ciri  dan Tugas Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Ciri ciri Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Ciri dari periode awal masa kanak-kanak tercermin dalam sebutan yang biasanya diberikan oleh para orang tua, pendidik, dan ahli psikologi.
a)      Sebutan yang Digunakan Orang Tua
Sebagian besar orang tua menganggap awal masa kanak-kanak sebagai usia yang mengundang masalah atau usia sulit.
b)         Sebutan yang Digunakan Para Pendidik
Para pendidik menyebut tahun-tahun awal masa kanak-kanak  sebagai usia prasekolah.
c)      Sebutan yang Digunakan Para Ahli Psikolog
Para ahli psikologi menggunakan sejumlah sebutan yang berbeda :
·     Usia kelompok
·     Usia menjelajah
·     Usia meniru
b.      Tugas Dalam Perkembangan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Meskipun dasar dari tugas dalam perkembangan yang diharapkan sudah dikuasai anak sebelum mereka masuk sekolah diletakan selama masa bayi, tetapi masih banyak yang harus dipelajari dalam waktu empat tahun yaitu dalam periode awal masa kanak kanak yang relatif singkat.
2.      Perkembangan Fisik dan Kebiasaan Psilogis
a.       Perkembangan Fisik
Awal masa kanak-kanak merupakan masa pertumbuhan yang relatif seimbang meskipun terdapat perbedaan musim, bulan Juli sampai pertengahan Desember merupakan saat yang terbaik untuk peningkatan berat badan April sampai pertengahan Agustus untuk peningkatan tinggi tubuh.perkembangan fisik anak pada awal masa kanak kanak meliputi:Tinggi,Berat,Perbandingan Tubuh,Postur Tubuh,Tulang dan Otot,Lemak,Gigi
b.      Kebiasaan Fsiologis
Dalam awal masa kanak kanak, kebiasaan fsiologis yang dasarnya sudah diletakan pada masa bayi menjadi semakin baik. Tidak perlu disediakan makanan khusus dan anak belajar makan pada waktu waktu tertentu.Anak-anak usia tiga tahun tidur sekitar dua belas jam sehari. Tahun-tahun berikutnya jumlah tidur sehari-hari rata-rata berkurang sekitar setengah jam dari tahun sebelumnya.
3.      Keterampilan dan Kemajuan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Keterampilan Awal Masa Kanak-Kanak
Pertama, anak sedang mengulang-ulang dan karenanya dengan senang hati mau mengulangsuatu aktivitas sampai mereka terampil melakukannya. Kedua, anak-anak bersifat pemberani sehingga tidak terhambat oleh rasa takut kalau dirinya mengalami sakit atau di ejek teman-temannya sebagaimana ditakuti anak yang lebih besar. Dan ketiga, anak belia mudah dan cepat belajar karena tubuh mereka masih sangat lentur dan keterampilan yang dimiliki baru sedikit sehingga keterampilan yang baru dikuasai tidak mengganggu keterampilan yang sudah ada.  Keterampilan khusus yang dimiliki pada awal masa anak-kanak yaitu:
·            Keterampilan tangan
·            Keterampilan kaki
b.      Kemajuan Berbicara Dalam Awal Masa Kanak-Kanak
Selama awal masa kanak-kanak, anak-anak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar berbicara. Hal ini disebabkan dua hal. Pertama, belajar berbicara merupakan sarana pokok dalam sosialisasi. Kedua, belajar berbicara merupakan sarana untuk memperoleh kemandirian.Tugas dalam belajar bicara pada awal masa kanak-kanak yaitu:Pengucapan kata-kata,Menambah kosa kata,Membentuk kalimat.sertaFaktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara yaitu:Intelegensi,Jenis disiplin,Posisi urutan,Besarnya keluarga,Status sosial ekonomi,Status  ras,Berbahasa dua,Penggolongan peran-seks
4.      Emosi dan Sosioalisasi Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Emosi Awal Masa Kanak-Kanak
Selama awal masa kanak kanak emosi sangat kuat .saat ini merupakan saat ketidakseimbangan karena anak anak keluar dari focus dalam arti bahwa ia mudah terbawa ledakan ledakan emosional sehingga sulit dibimbing dan diarahkan. terutama pada usia 2,5 sampai 3,5 dan 5,5 sampai 6,5 tahun.Emosi yang Umum Pada Awal Masa Kanak-kanak  yaitu:Amarah, Takut, Cemburu, Ingin tahu, Iri hati, Gembira, Sedih, Kasih saying.
b.      Sosialisasi Awal Masa Kanak-Kanak
Salah satu tugas perkembangan awal masa kanak –kanak yang penting adalah latihan dan pengalaman pendahuluan yang di perlukan untuk manjadi anggota kelompok dalam akhir masa kanak- kanak.Jadi awal masa kanak kanak di sebut sebagai masa prakelompok .
Dengan meningkatnya sosial ,anak terlibat dalam bermain kooperatip ,dimana ia menjadi anggota kelompok dan saling beriteraksi. Pola Perilaku Sosial yang tejadi antara lain Meniru ,Persaingan ,Kerja sama , Simpati, Empati, Dukungan social, Membagi, Perilaku akrab.dan Pola tidak social yang terjadi antara lain yaitu: Agresif, Perilaku berkuasa, Memikirkan diri sendiri, Mementingkan Diri sendiri, Merusak, Pertentangan Sex, Prasangka.
5.      Bermain dan Pengembangan Pengertian Pada Awal Masa Kakak-Kanak
a.       Bermain Paada Awal Masa Kanak-kanak
Massa awal kanak-kanak sering disebut sebagai  tahap main mainan, karena dalam periode ini hamper semua permainan menggunakan mainan.Minat bermain anak anak mengikuti suatu pola yang sangat dipengaruhi oleh kematangan dalam bentuk permainan tertentu dan oleh lingkungan dimana ia dibesarkan.
Ada bermacam macam Pola Bermain Awal Masa Kanak-kanak yaitu: Bermain dengan mainan, Dramatisasi, Konstruksi, Permainan, Membaca, Film, Radio, dan Televisi.
Anak yang kreatif  menghabiskan sebagian besar waktu bernain untuk menciptakan sesuatu yang orisinal dari mainan-mainan dan alat-alat bermain, sedangkan anak yang tidak kreatif mengikuti pola yang sudah dibuat oleh orang lain.
b.      Perkembangan Pengertian
Dalam masa ini anak anak mulai memperhatikan hal hal kecil yang tadinya tidak diperhatikan. dengan demikian anak anak tidak lagi mudah bingung kalau menghadapi benda benda,situasi atau orang orang yang jadi lebih khusus dan lebih berarti bagi dirinya. konsep umum yang berkembang selama masa awal kanak kanak yaitu: kehidupan, kematian, fungsi tubuh, ruang,berat, bilangan, waktu, diri sendiri, kesadaran social, keindahan, dan kelucuan.
6.      Minat dan golongan peran seks
a.       Minat
Ada beberapa minat yang berlaku umum diantara anak-anak dalam kebudayaan Amerika masa kini. Minat-minat ini meliputi minat [ada Agama, tubuh manusia, diri sendiri, sek, dan pakaian.
·         Minat pada Agama 
Keyakinan agama, sebagian besar tidak terarah lagi anak-anak meskipun mereka menunjukan minat dalam ibadah agama. Tetapi karena banyaknya maslah kepada anak maka dijelaskan agama seperti kelahiran, kematian, pertumbuhan, dan unsur-unsurnya dengan mengetahui itu semua maka keinginan akan mengetahui tentang masalah-masalah agama menjadi besar dan merekapun akan menajukan banyak pertanayaan
·         Minat pada tubuh manusia
Minat timbul terlebih dahulu pada anggota bagian luar tubuh daripada minat pada bagian dalam tubuh. Tapi sebelum periode iut berakhir, kebanyakan anak menunjukan minat biar pada bagian dalam tubuh dan ingin mengetahui jiwa apa fungsinya. 
b.      Penggolongan Peran Seks
Meskipun beberapa dasar dari penggolongan peran seks sudah diletakan pada masa akhir bayi, tetapi sebagian besar dasar ini diletakkan selama awal masa kanak-kanak.
Dalam tahap perkembangan pola ini, anak diharapkan menguasai dua aspek penting dari penggolongan seks yaitu:
·         Mempelajari Stereotip Peran-Seks
Stereotip peran seks adalah sekumpulan arti yang dihubngkan dengan kelompok laki-laki dan kelompok peraempuan. Arti ini berhubungan dengan penampilan dan bentuk tubub individu yang sesuaai, jenis pakaian, cara berbicara dan perilaku yang sesuai perilaku yang baik dalam menghadapi lawan seks dan cara yang sesuai untuk mencapai nafkah pada masa dewasa.
·         Perantara Penggolongan Peran Seks
Mempelajari stereotip peran seks tidak menjamin penggolongan peran seks. Anak-anak harus belajar untuk berperilaku sesuai dengan pola-pola yang digariskan dalam stereotip. Hal ini sebgaian dilakukan dengan meniru tetapi lebih banyak melalui latihan langsung  dimana anak diperlatihkan bagaimana menriu suatu model dan didorong melakukannya ataupun dimarahi kalau gagal melakukannya.
7.      Hubungan Keluarga dan Perkembangan Kepribadian Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Hubungan Keluarga
Sekalipun anak-anak sudah mulai bermain dengan anak-anak lain di luar rumah, keluarga masih merupakan pengaruuh sesialisasi yang terpenting. Tidak hanya lebih banyak kontak dengan anggota-anggota keluarga daripada dengan orang-orang lain tetapi hubungan itu lebih erat. Lebih hangat dan lebih bernada emosional. Hubungan kelaurga yang erat ini pengaruhnya lebih besar pada anak daripada pengaruh-pengaruh sosial lainnya. Namun demikian, berapa besar penagaruh dari anggota keluarga bergantung pada hubungan individualnya dengan anak.
Ø  Hubungan Orang Tua – Anak
Perubahan-perubahan dalam hubungan orang tua anak yang dimulai sejak tahun kedua masa bayi berlangsung terus selama awal masa kanak-kanak dan biasanya dalam tingkat yang lebih cepat.
Ø  Hubungan dengan Saudara
Hubungan yang menyenangkan antara bayi dan saudara-saudara mulai berkurang dalam tahun kehidupan kedua dan pada sat bayi menjadi anak-anak hubungan ini seringkali mengalami pergeseran. Adanya pergesekan hubungan ini tidak saja merusak suasana rumah tetapi juga mengganggu konsep diri anak. Anak-anak dipaksa merasa kurang mampu, apalagi kalau apa yang dicapai dikritik dan dicemoohkan oleh kakak-kakaknya.
Ø  Hubungan dengan Sanak Keluarga
Ada dua kondisi dalam hubungan dengan sanak keluarga sehingga dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Pertama, frekuensi hubungan. Kalau keluarga tinggal dalam masyarakat yang berbeda atau di kota atau negara yang berlainan maka hubungan antar anak dengan sanak akan jarang. Keuda peran anak saudara dalam kehidupan anak.

b.      Perkembangan Kepribadian
Pola kepribadian yang dasarnya telah diletakkan pada masa bayi, mulai berbentuk dalam awal masa kanak-kanak. Karena orang tua, saudara-saudara kandung dan sanak saudara yang lain merupakan dunia sosial bagi anak-anak, maka bagimana perasaan mereka kepada anak-anak dan bagimana perlakuan mereka merupakan faktor penting dalam pembentukan konsep diri, yaitu inti pola keperibadian. Inilah sebabanya mengapa Glasner mengatakan bahwa konsep diri anak “terbentuk dalam rahim hubungan keluarga”
8.       Bahaya dan Kebahagiaan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Bahaya Pada Awal Masa Kanak-Kanak  
Bahaya psikologis  pada awal  kanak-kanak lebih banyak dari pada bahaya fisik dan lebih merusak penyesuaian pribadi serta  penyesuaian social fisik
·         BahkayafisikmeliputiKematian,Penyakit,Kecelakaan,Tidak menarik,Kejanggalan,Kegemukan,Tangan Kidal
·         Bahaya psikologis meliputi Bahaya dalam Berbicara, Bahaya Emosional, Bahaya Sosial, Bahaya Bermain, Bahaya dalam Perkembangan Konsep, Bahaya Moral, Bahaya dalam penggolongan Peran Seks, Bahaya dalam Hubungan Keluarga, Bahaya Kepribadian
b.      Kebahagiaan Selama Awal Masa Kanak-Kanak
Beberapa kondisi penting yang mendukung kebahagiaan dalam awal masa kana-kanak yaitu:Kesehatan yang baik, Lingkungan yang merangsang, Kebijakan dalam menegakan disiplin, Perilaku kekanak-kanakan, Mengembangkan ekspresi-ekpresi  kasih saying, Harapan-harapan yang realistis sesuai dengan kemampuan anak, Mendorong kreativitas dalam bermain, Diterima oleh saudara-saudara kandung dan teman bermain, Suasana gembira dan bahagia di rumah, Prestasi dalm kegiatan yang penting bagi anak.

B.     Akhir Masa Kanak Kanak
Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun sampai sepuluh tahun sampai dengan anak mengalami kematangan seksual yaitu sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan dan empat belas tahun agi anak laki-laki, oleh oang tua disebut sebagai ‘usia yang menyulitkan, tidak rapi, atau usia bertengkar, oleh para pendidik disebut sebagai usia berkelompok, usia penyesuaian, atau usia kreatif. Pertumbuhan fisik yang lambat pada ahir masa kanak-kanak dipengaruhi oleh kesehatan, gizi, imunisasi, sex, dan intelegensi.
Peraihan dari masa akhir  kanak-kanak ke masa awal pubertas dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Seorang anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi.
  2. Anak mulai bersikap kritis.
1.      Faktor yang dapat mempengarui pertumbuhan dan perkembangan anak adalah sebagai berikut:
a.       Faktor heredokonstusionil
Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dan dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal..Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.
b.       Faktor lingkungan
§  Gizi (defisiensi vitamin, jodium dan lain-lain).Dengan menghilangkan vitamin tertentu dari dalam makanan binatang yang sedang hamil, Warkany menemukan kelainan pada anak binatang tersebut. kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal.
§  Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma, oligohidroamnion).
§  Endokrin (diabetes mellitus pada ibu, hormon yang dimakan, umur tua dan lain-lain).
§  Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain).Pemakaian radium dan sinar Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus.
§  Infeksi (trimester I: rubella dan mungkin penyakit lain, trimester II dan berikutnya: toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain).
§  Anoksia embrio (gangguan fungsu plasenta)Keadaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.
2.      Perkembangan sosial pada akhir masa kanak-kanak
Pada saat anak memasuki masa sekolah, maka ia melakukan hubungan yang lebih banyak dengan anak lain, berbeda pada waktu masa prasekolah. Pada waktu masa sekolah, anak memasuki usia ‘gang’, yaitu usia yang pada saat itu kesadaran sosial berkembang dengan pesat. Dalam hal ini anak memasuki tahap menjadi anggota suatu kelompok teman sebaya yang secara bertahap menggantikan keluarga dalam mempengaruhi perilaku. Menurut Havighurst ‘kelompok teman sebaya’ didefinisikan sebagai suatu kumpulan yang kurang lebih berusia sama yang berfikir dan bertindak bersama-sama.
Geng pada umumnya adalah kelompok bermain yang terdiri atas anak-anak yang mempunyai minat, dan tujuan yang sama yaitu untuk bersenang-senang.
Ciri-ciri khas Geng Anak :
·         Geng di kenal kaena namanya, yang kebanyakan diantaranya di ambil dari nama jalan atau blok tempat tinggal para anggota, atau dari buku komik, dan film populer.
·         Anggota Geng menggunakan isyarat, kata teguran dan kode komunitas rahasia.
·         Geng anak sering menggunakan tanda pengenal, dengan atribut untuk mengenal anggotanya.
·         Aktifitas geng meliputi semua bentuk permainan dan hiburan kelompok, membuat sesuatu, menganaggu oranglain, dll.
3.      Perubahan-perubahan dan efek dalam hubungan keluarga pada akhir masa kanak-kanak
Kemerosotan dalam hubngan keluarga yang di mulai pada bagian akhir masa bayi terus berlangsung pada akhir masa kanak-kanak, hal ini yang menyebabkan perasaan tidak aman dan tidak bahagia. Dimana terjadi hubungan baik terhadap anak dan orangtua dan sanak saudara, dan tampaknya anak lebih menyukai pertemuan-pertemuan dalam keluarga. Namun sebenarnya anak lebih senang berhubungan dengan teman-temannya sendiri dan bersikap kritis serta membenci orang tua dan sanak keluarga yang lain.
a.    Efek dari hubungan keluarga
Pengaruh yang mendalam dari hubungan anak dan keluarga jelas terlihat daam bidang  kehidupan sebagai berikut :
Ø  Pekerjaan di sekolah dan sikap anak terhadap sekolah sangat di pengaruhi oleh hubungannya dengan anggota keluarga. Hubungan keluarga sehat dapat menimbulkan dorongan untuk berprestasi, sedangkan hubungan keluarga yang tidak sehat dapat memberi efek yang buruk terhadap kemampuan berkonsentrasi anak.
Ø  Hubungan keluarga dapat mempengaruhi penyesuaian diri secara social di luar rumah.
Ø  Peran yang dimainkan di rumah menentukan peran di luar rumah.
Ø  Jenis metode pelatihan anak yang digunakan di rumah mempengaruhi peran anak.
Ø  Cita-cita dan prestasi anak di berbagai bidang sangat di pengaruhi oleh sikap orang tua.
Ø  Apakah anak akan bersikap kreatif atau bersikap konformistis dalam perilaku sangat di pengaruhi oleh pelatihan di rumah.
Ø  Hubungan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan kepribadian anak-anak. Pendangan anak-anak tentang diri mereka sendiri merupakan cerminan langusng dari apa yang di nilai dan cara mereka di perlakukan oleh anggota-anggota keluarga.
4.      Perubahan-perubahan kepribadian
Dengan meluasnya cakrawala sosial pada saat anak masuk sekolah, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. Perubahan ini tidak hanya terjadi ada konsep diri, tetapi juga pada sifat-sifat orang lain yang di nilai dan di kagumi dan juga perubahan-perubahan yang terjadi pada sifat anak itu sendiri.
a.       Konsep diri ideal
Menjelang berakhirnya masa kanak-kanak, anak mulai mengagumi tokoh-tokoh dalam sejarah, cerita khayal, kemudian anak membentuk konsep diri yang ideal seperti tokoh yang diinginkannya.
b.      Mencari Identitas
Anak-anak pada umumnya memasuki periode akhir masa kanak-kanak dan berminat dalam keanggotaan kelompok, mereka sangat ingin menyesuaikan mulai dari gaya berbicara sampai dengan standar penampilan yang di tetapkan kelompok tersebut. Karena mereka takut kehilangan dukungan dari anggota kelompok, mereka berusaha meniru namun kadang-kadang berlebihan. 
5.      Bahaya dan Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kana
a.    Bahaya pada  akhir masa kanak kanak
·         Bahaya fisik
Bahaya fisik meliputi :Perubahan bentuk tubuh, Bentuk tubuh yang tidak sesuai, Kecelakaan, Ketidakmampuan fisik, Rasa canggung, dan Kesederhanaan.
·         Bahaya Psikologis
Bahaya Psikologiyaitu:Cemas, Emosinya tidak stabil, Tidak percaya diri, Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. 
b.    Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kanak
Akhir masa kanak-kanak dapat dan harus merupakan periode bahgaia dalam rentang kehidupan. Meskipun periode ini bukan masa yang sepenuhnya gembira karena anak di harapkan memikul tambahan tanggung jawab di sekolah dan tambahan di rumah, keberhasilan dalam melaksanakan tanggung jawab ini, terlebih yang dianggap penting oleh orang-orang akan menambah kebahagiaan.
Anak memiliki kesempatan yang luas untuk bermain dan untuk memperoleh alat bermain yang dibutuhkan seperti teman-teman sebayanya, kecuali kalau timbul kondisi yang luar biasa.
Anak yang berbahagia pada akhir masa kanak-kanak belum tentu merasa bahagia pada tahap-tahap selanjutnya, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaan dalam periode ini juga akan menimbulkan kebahagiaan pada periode berikutnya.
Sekalipun kebahagiaan yang dialami pda periode ini tidak emnjamin kebahagiaan seumur hidup, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaann akan terus memberikan kebahagiaan pada tahun-tahun berikutnya, terutama bila tiga faktor kebahagiaan terpenuhi, yaitu penerimaan/dukungan, kasih sayang, dan prestasi.



BAB III
PENUTUP

Rentang waktu akhir masa kanak-kanak ternyata mempunyai ukuran tersendiri untuk setiap individu sampai dirinya matang secara seksual, biasanya rentang waktu antara enam sampai tiga belas tahun untuk anak perempuan dan enam sampai empat belas tahun untuk anak laki-laki. Mengapa setiap individu tidak sama proses akhir pematangan seksualnya, hal ini disebabkan oleh berbedanya kandungan hormon setiap manusia. Untuk mereka yang kandungan hormonnya banyak maka dapat di pastikan anak ini akan mencapai kematangan seksual pada usia yang lebih cepat.
Masa akhir kanak-kanak menjadi begitu significant untuk di bahas karena didalamnya terdapat beberapa hal seperti perubahan-perubahan kepribadian, pencarian identitas, dan memulai adanya peniruan terhadap konsep diri. Di rentang akhir masa kanak-kanak juga terdapat beberapa bahaya seperti :
Bahaya pada akhir masa kanak-kanak
a.       Bahaya fisik
Bahaya fisik meliputi :Perubahan bentuk tubuh, Bentuk tubuh yang tidak sesuai, Kecelakaan, Ketidakmampuan fisik, Rasa canggung, dan Kesederhanaan.
b.      Bahaya Psikologis
Bahaya Psikologiyaitu:Cemas, Emosinya tidak stabil, Tidak percaya diri, Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. 
            Yang menjadikannya begitu penting untuk kita bahas. Secara ringkas, banyak sekali perubahan yang terjadi pada akhir masa kanak-kanak baik itu secara fisik maupun psikis, perubahan dan pertumuhan ini disebabkan oleh dua faktor yaitu :
1.      Faktor heredokonstitusionil
2.      Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)


DAFTAR PUSTAKA


Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan, Jakarta : Erlangga Edisi Kelima





AWAL DAN AKHIR MASA KANAK KANAK


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik






logo stkip.jpg







Disusun Oleh:

NAMA      : ISMA HADIYANTI
NIM          : 10512009                       
KELAS     : 1-C







JURUSAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)GARUT
2011

KATA PENGANTAR



Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena merkat rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah  “Awal dan Akhir Masa Kanak-kanak” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.yang akan digunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Namun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk masa yang akan datang.



Garut,   Maret 2011
Penulis



i
 

 


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................       i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................      ii
BAB       I     PENDAHULUAN 
A. . Latar Belakang ...........................................................................      1
B.  Rumusan Masalah .......................................................................      1
C.  Tujuan .........................................................................................      1
D. . Metode penulisan .......................................................................      1
BAB     II     PEMBAHASAN
A.      Awal Masa Kanak-Kanak  .........................................................      2
1.      Ciri dan Tugas pada Awal Masa Kanak-kanak ....................      2
2.      Perkembangan Fisik dan Kebiasaan Psikologis ....................      3
3.      Keterampilan dan Kemajuan pada Awal Masa Kanak-kanak     3
4.      Emosi dan Sosialisasi pada Awal Masa Kanak-kanak .........      4
5.      Bermain dan Pengembangan Pengertian ..............................      4
6.      Minat dan Golongan Peran Seks ..........................................      5
7.      Hubungan Keluarga dan Perkembangan Kepribadian .........      6
8.      Bahaya dan Kebahagiaan pada Awal Masa Kanak-kanak ...      7
B.       Akhir Masa Kanak-Kanak ..........................................................      7
1.      Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan   8
2.      Perkembangan Sosial pada Akhir Masa Kanak-kanak .........      8
3.      Perubahan dan Efek dalam Hubungan Keluarga .................      9
4.      Perubahan-perubahan Kepribadian .......................................    10
5.      Bahaya dan Kebahagiaan pada Akhir Masa Kanak-kanak ..    10
BAB    III     PENUTUP
                     Kesimpulan ........................................................................................    12

ii
 


ii
 
DAFTAR PUSTAKABAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia 6 tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan akhir, masa akhir kanak-kanak di tandai dengan masuknya anak ke kelas satu. Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupan anak, juga bagi anak yang telah pernah mengalami situasi prasekolah selama satu tahun. Sementara, menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan baru dari kelas satu, kebanyakan anak berada dalam keadaan tidak seimbang. Anak mengalami gangguan emosional sehingga sulit untuk hidup bersama dan bekerjasama. Masuk kelas satu, merupakan peristiwa penting bagi kehidupan setiap anak sehingga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cirri ciri awal masa kanak kanak?
2.      Apa saja perkembangan fisik pada awal masa kanak kanak?
3.      Tugas apa saja pada awal masa kanak kanak?
4.      Apa saja factor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara?
5.      Mengapa hubungan antara keluarga penting pada awal masa kanak kanak?

C.    Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah perkembangan dan bimbingan peserta didik  dan untuk menambah wawasan kita mengenai masa akhir kanak-kanak yag membawa banyak perubahan terhadap sikap anak.

D.    Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini, kami menggnakan proses pencarian terhadap buku-buku yang relevan terhadap pembahasan akhir masa kanak-kanak, selain itu kami juga mengadakan searching di website untuk mencari bahan yang sesuai dengan makalah ini.



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Awal Masa Kanak-Kanak
Pada umumnya orang berpendapat bahwa pada masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan. Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai anak matang secara seksual, kira-kira 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk pria. Setelah anak matang secara seksual, maka ia disebut remaja.
Secara luas diketahui bahwa masa kanak-kanak dibagi menjadi dua periode yang berbeda, yaitu awal dan akhir masa kanak-kanak.Periode awal berlangsung dari umur dua sampai enam tahun dan periode akhir dari enam sampai tiba saatnya anak matang secara seksual.
Garis pemisah antara awal dan akhir masa kanak-kanak, yaitu pertama, pemisahan ini khususnya digunakan untuk anak-anak yang sebelum mencapai usia wajib belajar diperlakukan sangat berbeda dari usia yang sudah masuk sekolah. Kedua, kanak-kanak pada usia enam tahun itu adalah efek dari faktor-faktor sosial.
1.      Ciri-Ciri  dan Tugas Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Ciri ciri Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Ciri dari periode awal masa kanak-kanak tercermin dalam sebutan yang biasanya diberikan oleh para orang tua, pendidik, dan ahli psikologi.
a)      Sebutan yang Digunakan Orang Tua
Sebagian besar orang tua menganggap awal masa kanak-kanak sebagai usia yang mengundang masalah atau usia sulit.
b)         Sebutan yang Digunakan Para Pendidik
Para pendidik menyebut tahun-tahun awal masa kanak-kanak  sebagai usia prasekolah.
c)      Sebutan yang Digunakan Para Ahli Psikolog
Para ahli psikologi menggunakan sejumlah sebutan yang berbeda :
·     Usia kelompok
·     Usia menjelajah
·     Usia meniru
b.      Tugas Dalam Perkembangan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Meskipun dasar dari tugas dalam perkembangan yang diharapkan sudah dikuasai anak sebelum mereka masuk sekolah diletakan selama masa bayi, tetapi masih banyak yang harus dipelajari dalam waktu empat tahun yaitu dalam periode awal masa kanak kanak yang relatif singkat.
2.      Perkembangan Fisik dan Kebiasaan Psilogis
a.       Perkembangan Fisik
Awal masa kanak-kanak merupakan masa pertumbuhan yang relatif seimbang meskipun terdapat perbedaan musim, bulan Juli sampai pertengahan Desember merupakan saat yang terbaik untuk peningkatan berat badan April sampai pertengahan Agustus untuk peningkatan tinggi tubuh.perkembangan fisik anak pada awal masa kanak kanak meliputi:Tinggi,Berat,Perbandingan Tubuh,Postur Tubuh,Tulang dan Otot,Lemak,Gigi
b.      Kebiasaan Fsiologis
Dalam awal masa kanak kanak, kebiasaan fsiologis yang dasarnya sudah diletakan pada masa bayi menjadi semakin baik. Tidak perlu disediakan makanan khusus dan anak belajar makan pada waktu waktu tertentu.Anak-anak usia tiga tahun tidur sekitar dua belas jam sehari. Tahun-tahun berikutnya jumlah tidur sehari-hari rata-rata berkurang sekitar setengah jam dari tahun sebelumnya.
3.      Keterampilan dan Kemajuan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Keterampilan Awal Masa Kanak-Kanak
Pertama, anak sedang mengulang-ulang dan karenanya dengan senang hati mau mengulangsuatu aktivitas sampai mereka terampil melakukannya. Kedua, anak-anak bersifat pemberani sehingga tidak terhambat oleh rasa takut kalau dirinya mengalami sakit atau di ejek teman-temannya sebagaimana ditakuti anak yang lebih besar. Dan ketiga, anak belia mudah dan cepat belajar karena tubuh mereka masih sangat lentur dan keterampilan yang dimiliki baru sedikit sehingga keterampilan yang baru dikuasai tidak mengganggu keterampilan yang sudah ada.  Keterampilan khusus yang dimiliki pada awal masa anak-kanak yaitu:
·            Keterampilan tangan
·            Keterampilan kaki
b.      Kemajuan Berbicara Dalam Awal Masa Kanak-Kanak
Selama awal masa kanak-kanak, anak-anak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar berbicara. Hal ini disebabkan dua hal. Pertama, belajar berbicara merupakan sarana pokok dalam sosialisasi. Kedua, belajar berbicara merupakan sarana untuk memperoleh kemandirian.Tugas dalam belajar bicara pada awal masa kanak-kanak yaitu:Pengucapan kata-kata,Menambah kosa kata,Membentuk kalimat.sertaFaktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara yaitu:Intelegensi,Jenis disiplin,Posisi urutan,Besarnya keluarga,Status sosial ekonomi,Status  ras,Berbahasa dua,Penggolongan peran-seks
4.      Emosi dan Sosioalisasi Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Emosi Awal Masa Kanak-Kanak
Selama awal masa kanak kanak emosi sangat kuat .saat ini merupakan saat ketidakseimbangan karena anak anak keluar dari focus dalam arti bahwa ia mudah terbawa ledakan ledakan emosional sehingga sulit dibimbing dan diarahkan. terutama pada usia 2,5 sampai 3,5 dan 5,5 sampai 6,5 tahun.Emosi yang Umum Pada Awal Masa Kanak-kanak  yaitu:Amarah, Takut, Cemburu, Ingin tahu, Iri hati, Gembira, Sedih, Kasih saying.
b.      Sosialisasi Awal Masa Kanak-Kanak
Salah satu tugas perkembangan awal masa kanak –kanak yang penting adalah latihan dan pengalaman pendahuluan yang di perlukan untuk manjadi anggota kelompok dalam akhir masa kanak- kanak.Jadi awal masa kanak kanak di sebut sebagai masa prakelompok .
Dengan meningkatnya sosial ,anak terlibat dalam bermain kooperatip ,dimana ia menjadi anggota kelompok dan saling beriteraksi. Pola Perilaku Sosial yang tejadi antara lain Meniru ,Persaingan ,Kerja sama , Simpati, Empati, Dukungan social, Membagi, Perilaku akrab.dan Pola tidak social yang terjadi antara lain yaitu: Agresif, Perilaku berkuasa, Memikirkan diri sendiri, Mementingkan Diri sendiri, Merusak, Pertentangan Sex, Prasangka.
5.      Bermain dan Pengembangan Pengertian Pada Awal Masa Kakak-Kanak
a.       Bermain Paada Awal Masa Kanak-kanak
Massa awal kanak-kanak sering disebut sebagai  tahap main mainan, karena dalam periode ini hamper semua permainan menggunakan mainan.Minat bermain anak anak mengikuti suatu pola yang sangat dipengaruhi oleh kematangan dalam bentuk permainan tertentu dan oleh lingkungan dimana ia dibesarkan.
Ada bermacam macam Pola Bermain Awal Masa Kanak-kanak yaitu: Bermain dengan mainan, Dramatisasi, Konstruksi, Permainan, Membaca, Film, Radio, dan Televisi.
Anak yang kreatif  menghabiskan sebagian besar waktu bernain untuk menciptakan sesuatu yang orisinal dari mainan-mainan dan alat-alat bermain, sedangkan anak yang tidak kreatif mengikuti pola yang sudah dibuat oleh orang lain.
b.      Perkembangan Pengertian
Dalam masa ini anak anak mulai memperhatikan hal hal kecil yang tadinya tidak diperhatikan. dengan demikian anak anak tidak lagi mudah bingung kalau menghadapi benda benda,situasi atau orang orang yang jadi lebih khusus dan lebih berarti bagi dirinya. konsep umum yang berkembang selama masa awal kanak kanak yaitu: kehidupan, kematian, fungsi tubuh, ruang,berat, bilangan, waktu, diri sendiri, kesadaran social, keindahan, dan kelucuan.
6.      Minat dan golongan peran seks
a.       Minat
Ada beberapa minat yang berlaku umum diantara anak-anak dalam kebudayaan Amerika masa kini. Minat-minat ini meliputi minat [ada Agama, tubuh manusia, diri sendiri, sek, dan pakaian.
·         Minat pada Agama 
Keyakinan agama, sebagian besar tidak terarah lagi anak-anak meskipun mereka menunjukan minat dalam ibadah agama. Tetapi karena banyaknya maslah kepada anak maka dijelaskan agama seperti kelahiran, kematian, pertumbuhan, dan unsur-unsurnya dengan mengetahui itu semua maka keinginan akan mengetahui tentang masalah-masalah agama menjadi besar dan merekapun akan menajukan banyak pertanayaan
·         Minat pada tubuh manusia
Minat timbul terlebih dahulu pada anggota bagian luar tubuh daripada minat pada bagian dalam tubuh. Tapi sebelum periode iut berakhir, kebanyakan anak menunjukan minat biar pada bagian dalam tubuh dan ingin mengetahui jiwa apa fungsinya. 
b.      Penggolongan Peran Seks
Meskipun beberapa dasar dari penggolongan peran seks sudah diletakan pada masa akhir bayi, tetapi sebagian besar dasar ini diletakkan selama awal masa kanak-kanak.
Dalam tahap perkembangan pola ini, anak diharapkan menguasai dua aspek penting dari penggolongan seks yaitu:
·         Mempelajari Stereotip Peran-Seks
Stereotip peran seks adalah sekumpulan arti yang dihubngkan dengan kelompok laki-laki dan kelompok peraempuan. Arti ini berhubungan dengan penampilan dan bentuk tubub individu yang sesuaai, jenis pakaian, cara berbicara dan perilaku yang sesuai perilaku yang baik dalam menghadapi lawan seks dan cara yang sesuai untuk mencapai nafkah pada masa dewasa.
·         Perantara Penggolongan Peran Seks
Mempelajari stereotip peran seks tidak menjamin penggolongan peran seks. Anak-anak harus belajar untuk berperilaku sesuai dengan pola-pola yang digariskan dalam stereotip. Hal ini sebgaian dilakukan dengan meniru tetapi lebih banyak melalui latihan langsung  dimana anak diperlatihkan bagaimana menriu suatu model dan didorong melakukannya ataupun dimarahi kalau gagal melakukannya.
7.      Hubungan Keluarga dan Perkembangan Kepribadian Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Hubungan Keluarga
Sekalipun anak-anak sudah mulai bermain dengan anak-anak lain di luar rumah, keluarga masih merupakan pengaruuh sesialisasi yang terpenting. Tidak hanya lebih banyak kontak dengan anggota-anggota keluarga daripada dengan orang-orang lain tetapi hubungan itu lebih erat. Lebih hangat dan lebih bernada emosional. Hubungan kelaurga yang erat ini pengaruhnya lebih besar pada anak daripada pengaruh-pengaruh sosial lainnya. Namun demikian, berapa besar penagaruh dari anggota keluarga bergantung pada hubungan individualnya dengan anak.
Ø  Hubungan Orang Tua – Anak
Perubahan-perubahan dalam hubungan orang tua anak yang dimulai sejak tahun kedua masa bayi berlangsung terus selama awal masa kanak-kanak dan biasanya dalam tingkat yang lebih cepat.
Ø  Hubungan dengan Saudara
Hubungan yang menyenangkan antara bayi dan saudara-saudara mulai berkurang dalam tahun kehidupan kedua dan pada sat bayi menjadi anak-anak hubungan ini seringkali mengalami pergeseran. Adanya pergesekan hubungan ini tidak saja merusak suasana rumah tetapi juga mengganggu konsep diri anak. Anak-anak dipaksa merasa kurang mampu, apalagi kalau apa yang dicapai dikritik dan dicemoohkan oleh kakak-kakaknya.
Ø  Hubungan dengan Sanak Keluarga
Ada dua kondisi dalam hubungan dengan sanak keluarga sehingga dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Pertama, frekuensi hubungan. Kalau keluarga tinggal dalam masyarakat yang berbeda atau di kota atau negara yang berlainan maka hubungan antar anak dengan sanak akan jarang. Keuda peran anak saudara dalam kehidupan anak.

b.      Perkembangan Kepribadian
Pola kepribadian yang dasarnya telah diletakkan pada masa bayi, mulai berbentuk dalam awal masa kanak-kanak. Karena orang tua, saudara-saudara kandung dan sanak saudara yang lain merupakan dunia sosial bagi anak-anak, maka bagimana perasaan mereka kepada anak-anak dan bagimana perlakuan mereka merupakan faktor penting dalam pembentukan konsep diri, yaitu inti pola keperibadian. Inilah sebabanya mengapa Glasner mengatakan bahwa konsep diri anak “terbentuk dalam rahim hubungan keluarga”
8.       Bahaya dan Kebahagiaan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Bahaya Pada Awal Masa Kanak-Kanak  
Bahaya psikologis  pada awal  kanak-kanak lebih banyak dari pada bahaya fisik dan lebih merusak penyesuaian pribadi serta  penyesuaian social fisik
·         BahkayafisikmeliputiKematian,Penyakit,Kecelakaan,Tidak menarik,Kejanggalan,Kegemukan,Tangan Kidal
·         Bahaya psikologis meliputi Bahaya dalam Berbicara, Bahaya Emosional, Bahaya Sosial, Bahaya Bermain, Bahaya dalam Perkembangan Konsep, Bahaya Moral, Bahaya dalam penggolongan Peran Seks, Bahaya dalam Hubungan Keluarga, Bahaya Kepribadian
b.      Kebahagiaan Selama Awal Masa Kanak-Kanak
Beberapa kondisi penting yang mendukung kebahagiaan dalam awal masa kana-kanak yaitu:Kesehatan yang baik, Lingkungan yang merangsang, Kebijakan dalam menegakan disiplin, Perilaku kekanak-kanakan, Mengembangkan ekspresi-ekpresi  kasih saying, Harapan-harapan yang realistis sesuai dengan kemampuan anak, Mendorong kreativitas dalam bermain, Diterima oleh saudara-saudara kandung dan teman bermain, Suasana gembira dan bahagia di rumah, Prestasi dalm kegiatan yang penting bagi anak.

B.     Akhir Masa Kanak Kanak
Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun sampai sepuluh tahun sampai dengan anak mengalami kematangan seksual yaitu sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan dan empat belas tahun agi anak laki-laki, oleh oang tua disebut sebagai ‘usia yang menyulitkan, tidak rapi, atau usia bertengkar, oleh para pendidik disebut sebagai usia berkelompok, usia penyesuaian, atau usia kreatif. Pertumbuhan fisik yang lambat pada ahir masa kanak-kanak dipengaruhi oleh kesehatan, gizi, imunisasi, sex, dan intelegensi.
Peraihan dari masa akhir  kanak-kanak ke masa awal pubertas dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Seorang anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi.
  2. Anak mulai bersikap kritis.
1.      Faktor yang dapat mempengarui pertumbuhan dan perkembangan anak adalah sebagai berikut:
a.       Faktor heredokonstusionil
Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dan dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal..Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.
b.       Faktor lingkungan
§  Gizi (defisiensi vitamin, jodium dan lain-lain).Dengan menghilangkan vitamin tertentu dari dalam makanan binatang yang sedang hamil, Warkany menemukan kelainan pada anak binatang tersebut. kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal.
§  Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma, oligohidroamnion).
§  Endokrin (diabetes mellitus pada ibu, hormon yang dimakan, umur tua dan lain-lain).
§  Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain).Pemakaian radium dan sinar Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus.
§  Infeksi (trimester I: rubella dan mungkin penyakit lain, trimester II dan berikutnya: toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain).
§  Anoksia embrio (gangguan fungsu plasenta)Keadaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.
2.      Perkembangan sosial pada akhir masa kanak-kanak
Pada saat anak memasuki masa sekolah, maka ia melakukan hubungan yang lebih banyak dengan anak lain, berbeda pada waktu masa prasekolah. Pada waktu masa sekolah, anak memasuki usia ‘gang’, yaitu usia yang pada saat itu kesadaran sosial berkembang dengan pesat. Dalam hal ini anak memasuki tahap menjadi anggota suatu kelompok teman sebaya yang secara bertahap menggantikan keluarga dalam mempengaruhi perilaku. Menurut Havighurst ‘kelompok teman sebaya’ didefinisikan sebagai suatu kumpulan yang kurang lebih berusia sama yang berfikir dan bertindak bersama-sama.
Geng pada umumnya adalah kelompok bermain yang terdiri atas anak-anak yang mempunyai minat, dan tujuan yang sama yaitu untuk bersenang-senang.
Ciri-ciri khas Geng Anak :
·         Geng di kenal kaena namanya, yang kebanyakan diantaranya di ambil dari nama jalan atau blok tempat tinggal para anggota, atau dari buku komik, dan film populer.
·         Anggota Geng menggunakan isyarat, kata teguran dan kode komunitas rahasia.
·         Geng anak sering menggunakan tanda pengenal, dengan atribut untuk mengenal anggotanya.
·         Aktifitas geng meliputi semua bentuk permainan dan hiburan kelompok, membuat sesuatu, menganaggu oranglain, dll.
3.      Perubahan-perubahan dan efek dalam hubungan keluarga pada akhir masa kanak-kanak
Kemerosotan dalam hubngan keluarga yang di mulai pada bagian akhir masa bayi terus berlangsung pada akhir masa kanak-kanak, hal ini yang menyebabkan perasaan tidak aman dan tidak bahagia. Dimana terjadi hubungan baik terhadap anak dan orangtua dan sanak saudara, dan tampaknya anak lebih menyukai pertemuan-pertemuan dalam keluarga. Namun sebenarnya anak lebih senang berhubungan dengan teman-temannya sendiri dan bersikap kritis serta membenci orang tua dan sanak keluarga yang lain.
a.    Efek dari hubungan keluarga
Pengaruh yang mendalam dari hubungan anak dan keluarga jelas terlihat daam bidang  kehidupan sebagai berikut :
Ø  Pekerjaan di sekolah dan sikap anak terhadap sekolah sangat di pengaruhi oleh hubungannya dengan anggota keluarga. Hubungan keluarga sehat dapat menimbulkan dorongan untuk berprestasi, sedangkan hubungan keluarga yang tidak sehat dapat memberi efek yang buruk terhadap kemampuan berkonsentrasi anak.
Ø  Hubungan keluarga dapat mempengaruhi penyesuaian diri secara social di luar rumah.
Ø  Peran yang dimainkan di rumah menentukan peran di luar rumah.
Ø  Jenis metode pelatihan anak yang digunakan di rumah mempengaruhi peran anak.
Ø  Cita-cita dan prestasi anak di berbagai bidang sangat di pengaruhi oleh sikap orang tua.
Ø  Apakah anak akan bersikap kreatif atau bersikap konformistis dalam perilaku sangat di pengaruhi oleh pelatihan di rumah.
Ø  Hubungan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan kepribadian anak-anak. Pendangan anak-anak tentang diri mereka sendiri merupakan cerminan langusng dari apa yang di nilai dan cara mereka di perlakukan oleh anggota-anggota keluarga.
4.      Perubahan-perubahan kepribadian
Dengan meluasnya cakrawala sosial pada saat anak masuk sekolah, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. Perubahan ini tidak hanya terjadi ada konsep diri, tetapi juga pada sifat-sifat orang lain yang di nilai dan di kagumi dan juga perubahan-perubahan yang terjadi pada sifat anak itu sendiri.
a.       Konsep diri ideal
Menjelang berakhirnya masa kanak-kanak, anak mulai mengagumi tokoh-tokoh dalam sejarah, cerita khayal, kemudian anak membentuk konsep diri yang ideal seperti tokoh yang diinginkannya.
b.      Mencari Identitas
Anak-anak pada umumnya memasuki periode akhir masa kanak-kanak dan berminat dalam keanggotaan kelompok, mereka sangat ingin menyesuaikan mulai dari gaya berbicara sampai dengan standar penampilan yang di tetapkan kelompok tersebut. Karena mereka takut kehilangan dukungan dari anggota kelompok, mereka berusaha meniru namun kadang-kadang berlebihan. 
5.      Bahaya dan Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kana
a.    Bahaya pada  akhir masa kanak kanak
·         Bahaya fisik
Bahaya fisik meliputi :Perubahan bentuk tubuh, Bentuk tubuh yang tidak sesuai, Kecelakaan, Ketidakmampuan fisik, Rasa canggung, dan Kesederhanaan.
·         Bahaya Psikologis
Bahaya Psikologiyaitu:Cemas, Emosinya tidak stabil, Tidak percaya diri, Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. 
b.    Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kanak
Akhir masa kanak-kanak dapat dan harus merupakan periode bahgaia dalam rentang kehidupan. Meskipun periode ini bukan masa yang sepenuhnya gembira karena anak di harapkan memikul tambahan tanggung jawab di sekolah dan tambahan di rumah, keberhasilan dalam melaksanakan tanggung jawab ini, terlebih yang dianggap penting oleh orang-orang akan menambah kebahagiaan.
Anak memiliki kesempatan yang luas untuk bermain dan untuk memperoleh alat bermain yang dibutuhkan seperti teman-teman sebayanya, kecuali kalau timbul kondisi yang luar biasa.
Anak yang berbahagia pada akhir masa kanak-kanak belum tentu merasa bahagia pada tahap-tahap selanjutnya, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaan dalam periode ini juga akan menimbulkan kebahagiaan pada periode berikutnya.
Sekalipun kebahagiaan yang dialami pda periode ini tidak emnjamin kebahagiaan seumur hidup, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaann akan terus memberikan kebahagiaan pada tahun-tahun berikutnya, terutama bila tiga faktor kebahagiaan terpenuhi, yaitu penerimaan/dukungan, kasih sayang, dan prestasi.



BAB III
PENUTUP

Rentang waktu akhir masa kanak-kanak ternyata mempunyai ukuran tersendiri untuk setiap individu sampai dirinya matang secara seksual, biasanya rentang waktu antara enam sampai tiga belas tahun untuk anak perempuan dan enam sampai empat belas tahun untuk anak laki-laki. Mengapa setiap individu tidak sama proses akhir pematangan seksualnya, hal ini disebabkan oleh berbedanya kandungan hormon setiap manusia. Untuk mereka yang kandungan hormonnya banyak maka dapat di pastikan anak ini akan mencapai kematangan seksual pada usia yang lebih cepat.
Masa akhir kanak-kanak menjadi begitu significant untuk di bahas karena didalamnya terdapat beberapa hal seperti perubahan-perubahan kepribadian, pencarian identitas, dan memulai adanya peniruan terhadap konsep diri. Di rentang akhir masa kanak-kanak juga terdapat beberapa bahaya seperti :
Bahaya pada akhir masa kanak-kanak
a.       Bahaya fisik
Bahaya fisik meliputi :Perubahan bentuk tubuh, Bentuk tubuh yang tidak sesuai, Kecelakaan, Ketidakmampuan fisik, Rasa canggung, dan Kesederhanaan.
b.      Bahaya Psikologis
Bahaya Psikologiyaitu:Cemas, Emosinya tidak stabil, Tidak percaya diri, Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. 
            Yang menjadikannya begitu penting untuk kita bahas. Secara ringkas, banyak sekali perubahan yang terjadi pada akhir masa kanak-kanak baik itu secara fisik maupun psikis, perubahan dan pertumuhan ini disebabkan oleh dua faktor yaitu :
1.      Faktor heredokonstitusionil
2.      Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)


DAFTAR PUSTAKA


Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan, Jakarta : Erlangga Edisi Kelima





AWAL DAN AKHIR MASA KANAK KANAK


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik






logo stkip.jpg







Disusun Oleh:

NAMA      : ISMA HADIYANTI
NIM          : 10512009                       
KELAS     : 1-C







JURUSAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)GARUT
2011

KATA PENGANTAR



Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena merkat rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah  “Awal dan Akhir Masa Kanak-kanak” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.yang akan digunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Namun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk masa yang akan datang.



Garut,   Maret 2011
Penulis



i
 

 


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................       i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................      ii
BAB       I     PENDAHULUAN 
A. . Latar Belakang ...........................................................................      1
B.  Rumusan Masalah .......................................................................      1
C.  Tujuan .........................................................................................      1
D. . Metode penulisan .......................................................................      1
BAB     II     PEMBAHASAN
A.      Awal Masa Kanak-Kanak  .........................................................      2
1.      Ciri dan Tugas pada Awal Masa Kanak-kanak ....................      2
2.      Perkembangan Fisik dan Kebiasaan Psikologis ....................      3
3.      Keterampilan dan Kemajuan pada Awal Masa Kanak-kanak     3
4.      Emosi dan Sosialisasi pada Awal Masa Kanak-kanak .........      4
5.      Bermain dan Pengembangan Pengertian ..............................      4
6.      Minat dan Golongan Peran Seks ..........................................      5
7.      Hubungan Keluarga dan Perkembangan Kepribadian .........      6
8.      Bahaya dan Kebahagiaan pada Awal Masa Kanak-kanak ...      7
B.       Akhir Masa Kanak-Kanak ..........................................................      7
1.      Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan   8
2.      Perkembangan Sosial pada Akhir Masa Kanak-kanak .........      8
3.      Perubahan dan Efek dalam Hubungan Keluarga .................      9
4.      Perubahan-perubahan Kepribadian .......................................    10
5.      Bahaya dan Kebahagiaan pada Akhir Masa Kanak-kanak ..    10
BAB    III     PENUTUP
                     Kesimpulan ........................................................................................    12

ii
 


ii
 
DAFTAR PUSTAKABAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia 6 tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan akhir, masa akhir kanak-kanak di tandai dengan masuknya anak ke kelas satu. Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupan anak, juga bagi anak yang telah pernah mengalami situasi prasekolah selama satu tahun. Sementara, menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan baru dari kelas satu, kebanyakan anak berada dalam keadaan tidak seimbang. Anak mengalami gangguan emosional sehingga sulit untuk hidup bersama dan bekerjasama. Masuk kelas satu, merupakan peristiwa penting bagi kehidupan setiap anak sehingga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cirri ciri awal masa kanak kanak?
2.      Apa saja perkembangan fisik pada awal masa kanak kanak?
3.      Tugas apa saja pada awal masa kanak kanak?
4.      Apa saja factor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara?
5.      Mengapa hubungan antara keluarga penting pada awal masa kanak kanak?

C.    Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah perkembangan dan bimbingan peserta didik  dan untuk menambah wawasan kita mengenai masa akhir kanak-kanak yag membawa banyak perubahan terhadap sikap anak.

D.    Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini, kami menggnakan proses pencarian terhadap buku-buku yang relevan terhadap pembahasan akhir masa kanak-kanak, selain itu kami juga mengadakan searching di website untuk mencari bahan yang sesuai dengan makalah ini.



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Awal Masa Kanak-Kanak
Pada umumnya orang berpendapat bahwa pada masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan. Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai anak matang secara seksual, kira-kira 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk pria. Setelah anak matang secara seksual, maka ia disebut remaja.
Secara luas diketahui bahwa masa kanak-kanak dibagi menjadi dua periode yang berbeda, yaitu awal dan akhir masa kanak-kanak.Periode awal berlangsung dari umur dua sampai enam tahun dan periode akhir dari enam sampai tiba saatnya anak matang secara seksual.
Garis pemisah antara awal dan akhir masa kanak-kanak, yaitu pertama, pemisahan ini khususnya digunakan untuk anak-anak yang sebelum mencapai usia wajib belajar diperlakukan sangat berbeda dari usia yang sudah masuk sekolah. Kedua, kanak-kanak pada usia enam tahun itu adalah efek dari faktor-faktor sosial.
1.      Ciri-Ciri  dan Tugas Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Ciri ciri Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Ciri dari periode awal masa kanak-kanak tercermin dalam sebutan yang biasanya diberikan oleh para orang tua, pendidik, dan ahli psikologi.
a)      Sebutan yang Digunakan Orang Tua
Sebagian besar orang tua menganggap awal masa kanak-kanak sebagai usia yang mengundang masalah atau usia sulit.
b)         Sebutan yang Digunakan Para Pendidik
Para pendidik menyebut tahun-tahun awal masa kanak-kanak  sebagai usia prasekolah.
c)      Sebutan yang Digunakan Para Ahli Psikolog
Para ahli psikologi menggunakan sejumlah sebutan yang berbeda :
·     Usia kelompok
·     Usia menjelajah
·     Usia meniru
b.      Tugas Dalam Perkembangan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Meskipun dasar dari tugas dalam perkembangan yang diharapkan sudah dikuasai anak sebelum mereka masuk sekolah diletakan selama masa bayi, tetapi masih banyak yang harus dipelajari dalam waktu empat tahun yaitu dalam periode awal masa kanak kanak yang relatif singkat.
2.      Perkembangan Fisik dan Kebiasaan Psilogis
a.       Perkembangan Fisik
Awal masa kanak-kanak merupakan masa pertumbuhan yang relatif seimbang meskipun terdapat perbedaan musim, bulan Juli sampai pertengahan Desember merupakan saat yang terbaik untuk peningkatan berat badan April sampai pertengahan Agustus untuk peningkatan tinggi tubuh.perkembangan fisik anak pada awal masa kanak kanak meliputi:Tinggi,Berat,Perbandingan Tubuh,Postur Tubuh,Tulang dan Otot,Lemak,Gigi
b.      Kebiasaan Fsiologis
Dalam awal masa kanak kanak, kebiasaan fsiologis yang dasarnya sudah diletakan pada masa bayi menjadi semakin baik. Tidak perlu disediakan makanan khusus dan anak belajar makan pada waktu waktu tertentu.Anak-anak usia tiga tahun tidur sekitar dua belas jam sehari. Tahun-tahun berikutnya jumlah tidur sehari-hari rata-rata berkurang sekitar setengah jam dari tahun sebelumnya.
3.      Keterampilan dan Kemajuan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Keterampilan Awal Masa Kanak-Kanak
Pertama, anak sedang mengulang-ulang dan karenanya dengan senang hati mau mengulangsuatu aktivitas sampai mereka terampil melakukannya. Kedua, anak-anak bersifat pemberani sehingga tidak terhambat oleh rasa takut kalau dirinya mengalami sakit atau di ejek teman-temannya sebagaimana ditakuti anak yang lebih besar. Dan ketiga, anak belia mudah dan cepat belajar karena tubuh mereka masih sangat lentur dan keterampilan yang dimiliki baru sedikit sehingga keterampilan yang baru dikuasai tidak mengganggu keterampilan yang sudah ada.  Keterampilan khusus yang dimiliki pada awal masa anak-kanak yaitu:
·            Keterampilan tangan
·            Keterampilan kaki
b.      Kemajuan Berbicara Dalam Awal Masa Kanak-Kanak
Selama awal masa kanak-kanak, anak-anak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar berbicara. Hal ini disebabkan dua hal. Pertama, belajar berbicara merupakan sarana pokok dalam sosialisasi. Kedua, belajar berbicara merupakan sarana untuk memperoleh kemandirian.Tugas dalam belajar bicara pada awal masa kanak-kanak yaitu:Pengucapan kata-kata,Menambah kosa kata,Membentuk kalimat.sertaFaktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara yaitu:Intelegensi,Jenis disiplin,Posisi urutan,Besarnya keluarga,Status sosial ekonomi,Status  ras,Berbahasa dua,Penggolongan peran-seks
4.      Emosi dan Sosioalisasi Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Emosi Awal Masa Kanak-Kanak
Selama awal masa kanak kanak emosi sangat kuat .saat ini merupakan saat ketidakseimbangan karena anak anak keluar dari focus dalam arti bahwa ia mudah terbawa ledakan ledakan emosional sehingga sulit dibimbing dan diarahkan. terutama pada usia 2,5 sampai 3,5 dan 5,5 sampai 6,5 tahun.Emosi yang Umum Pada Awal Masa Kanak-kanak  yaitu:Amarah, Takut, Cemburu, Ingin tahu, Iri hati, Gembira, Sedih, Kasih saying.
b.      Sosialisasi Awal Masa Kanak-Kanak
Salah satu tugas perkembangan awal masa kanak –kanak yang penting adalah latihan dan pengalaman pendahuluan yang di perlukan untuk manjadi anggota kelompok dalam akhir masa kanak- kanak.Jadi awal masa kanak kanak di sebut sebagai masa prakelompok .
Dengan meningkatnya sosial ,anak terlibat dalam bermain kooperatip ,dimana ia menjadi anggota kelompok dan saling beriteraksi. Pola Perilaku Sosial yang tejadi antara lain Meniru ,Persaingan ,Kerja sama , Simpati, Empati, Dukungan social, Membagi, Perilaku akrab.dan Pola tidak social yang terjadi antara lain yaitu: Agresif, Perilaku berkuasa, Memikirkan diri sendiri, Mementingkan Diri sendiri, Merusak, Pertentangan Sex, Prasangka.
5.      Bermain dan Pengembangan Pengertian Pada Awal Masa Kakak-Kanak
a.       Bermain Paada Awal Masa Kanak-kanak
Massa awal kanak-kanak sering disebut sebagai  tahap main mainan, karena dalam periode ini hamper semua permainan menggunakan mainan.Minat bermain anak anak mengikuti suatu pola yang sangat dipengaruhi oleh kematangan dalam bentuk permainan tertentu dan oleh lingkungan dimana ia dibesarkan.
Ada bermacam macam Pola Bermain Awal Masa Kanak-kanak yaitu: Bermain dengan mainan, Dramatisasi, Konstruksi, Permainan, Membaca, Film, Radio, dan Televisi.
Anak yang kreatif  menghabiskan sebagian besar waktu bernain untuk menciptakan sesuatu yang orisinal dari mainan-mainan dan alat-alat bermain, sedangkan anak yang tidak kreatif mengikuti pola yang sudah dibuat oleh orang lain.
b.      Perkembangan Pengertian
Dalam masa ini anak anak mulai memperhatikan hal hal kecil yang tadinya tidak diperhatikan. dengan demikian anak anak tidak lagi mudah bingung kalau menghadapi benda benda,situasi atau orang orang yang jadi lebih khusus dan lebih berarti bagi dirinya. konsep umum yang berkembang selama masa awal kanak kanak yaitu: kehidupan, kematian, fungsi tubuh, ruang,berat, bilangan, waktu, diri sendiri, kesadaran social, keindahan, dan kelucuan.
6.      Minat dan golongan peran seks
a.       Minat
Ada beberapa minat yang berlaku umum diantara anak-anak dalam kebudayaan Amerika masa kini. Minat-minat ini meliputi minat [ada Agama, tubuh manusia, diri sendiri, sek, dan pakaian.
·         Minat pada Agama 
Keyakinan agama, sebagian besar tidak terarah lagi anak-anak meskipun mereka menunjukan minat dalam ibadah agama. Tetapi karena banyaknya maslah kepada anak maka dijelaskan agama seperti kelahiran, kematian, pertumbuhan, dan unsur-unsurnya dengan mengetahui itu semua maka keinginan akan mengetahui tentang masalah-masalah agama menjadi besar dan merekapun akan menajukan banyak pertanayaan
·         Minat pada tubuh manusia
Minat timbul terlebih dahulu pada anggota bagian luar tubuh daripada minat pada bagian dalam tubuh. Tapi sebelum periode iut berakhir, kebanyakan anak menunjukan minat biar pada bagian dalam tubuh dan ingin mengetahui jiwa apa fungsinya. 
b.      Penggolongan Peran Seks
Meskipun beberapa dasar dari penggolongan peran seks sudah diletakan pada masa akhir bayi, tetapi sebagian besar dasar ini diletakkan selama awal masa kanak-kanak.
Dalam tahap perkembangan pola ini, anak diharapkan menguasai dua aspek penting dari penggolongan seks yaitu:
·         Mempelajari Stereotip Peran-Seks
Stereotip peran seks adalah sekumpulan arti yang dihubngkan dengan kelompok laki-laki dan kelompok peraempuan. Arti ini berhubungan dengan penampilan dan bentuk tubub individu yang sesuaai, jenis pakaian, cara berbicara dan perilaku yang sesuai perilaku yang baik dalam menghadapi lawan seks dan cara yang sesuai untuk mencapai nafkah pada masa dewasa.
·         Perantara Penggolongan Peran Seks
Mempelajari stereotip peran seks tidak menjamin penggolongan peran seks. Anak-anak harus belajar untuk berperilaku sesuai dengan pola-pola yang digariskan dalam stereotip. Hal ini sebgaian dilakukan dengan meniru tetapi lebih banyak melalui latihan langsung  dimana anak diperlatihkan bagaimana menriu suatu model dan didorong melakukannya ataupun dimarahi kalau gagal melakukannya.
7.      Hubungan Keluarga dan Perkembangan Kepribadian Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Hubungan Keluarga
Sekalipun anak-anak sudah mulai bermain dengan anak-anak lain di luar rumah, keluarga masih merupakan pengaruuh sesialisasi yang terpenting. Tidak hanya lebih banyak kontak dengan anggota-anggota keluarga daripada dengan orang-orang lain tetapi hubungan itu lebih erat. Lebih hangat dan lebih bernada emosional. Hubungan kelaurga yang erat ini pengaruhnya lebih besar pada anak daripada pengaruh-pengaruh sosial lainnya. Namun demikian, berapa besar penagaruh dari anggota keluarga bergantung pada hubungan individualnya dengan anak.
Ø  Hubungan Orang Tua – Anak
Perubahan-perubahan dalam hubungan orang tua anak yang dimulai sejak tahun kedua masa bayi berlangsung terus selama awal masa kanak-kanak dan biasanya dalam tingkat yang lebih cepat.
Ø  Hubungan dengan Saudara
Hubungan yang menyenangkan antara bayi dan saudara-saudara mulai berkurang dalam tahun kehidupan kedua dan pada sat bayi menjadi anak-anak hubungan ini seringkali mengalami pergeseran. Adanya pergesekan hubungan ini tidak saja merusak suasana rumah tetapi juga mengganggu konsep diri anak. Anak-anak dipaksa merasa kurang mampu, apalagi kalau apa yang dicapai dikritik dan dicemoohkan oleh kakak-kakaknya.
Ø  Hubungan dengan Sanak Keluarga
Ada dua kondisi dalam hubungan dengan sanak keluarga sehingga dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Pertama, frekuensi hubungan. Kalau keluarga tinggal dalam masyarakat yang berbeda atau di kota atau negara yang berlainan maka hubungan antar anak dengan sanak akan jarang. Keuda peran anak saudara dalam kehidupan anak.

b.      Perkembangan Kepribadian
Pola kepribadian yang dasarnya telah diletakkan pada masa bayi, mulai berbentuk dalam awal masa kanak-kanak. Karena orang tua, saudara-saudara kandung dan sanak saudara yang lain merupakan dunia sosial bagi anak-anak, maka bagimana perasaan mereka kepada anak-anak dan bagimana perlakuan mereka merupakan faktor penting dalam pembentukan konsep diri, yaitu inti pola keperibadian. Inilah sebabanya mengapa Glasner mengatakan bahwa konsep diri anak “terbentuk dalam rahim hubungan keluarga”
8.       Bahaya dan Kebahagiaan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Bahaya Pada Awal Masa Kanak-Kanak  
Bahaya psikologis  pada awal  kanak-kanak lebih banyak dari pada bahaya fisik dan lebih merusak penyesuaian pribadi serta  penyesuaian social fisik
·         BahkayafisikmeliputiKematian,Penyakit,Kecelakaan,Tidak menarik,Kejanggalan,Kegemukan,Tangan Kidal
·         Bahaya psikologis meliputi Bahaya dalam Berbicara, Bahaya Emosional, Bahaya Sosial, Bahaya Bermain, Bahaya dalam Perkembangan Konsep, Bahaya Moral, Bahaya dalam penggolongan Peran Seks, Bahaya dalam Hubungan Keluarga, Bahaya Kepribadian
b.      Kebahagiaan Selama Awal Masa Kanak-Kanak
Beberapa kondisi penting yang mendukung kebahagiaan dalam awal masa kana-kanak yaitu:Kesehatan yang baik, Lingkungan yang merangsang, Kebijakan dalam menegakan disiplin, Perilaku kekanak-kanakan, Mengembangkan ekspresi-ekpresi  kasih saying, Harapan-harapan yang realistis sesuai dengan kemampuan anak, Mendorong kreativitas dalam bermain, Diterima oleh saudara-saudara kandung dan teman bermain, Suasana gembira dan bahagia di rumah, Prestasi dalm kegiatan yang penting bagi anak.

B.     Akhir Masa Kanak Kanak
Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun sampai sepuluh tahun sampai dengan anak mengalami kematangan seksual yaitu sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan dan empat belas tahun agi anak laki-laki, oleh oang tua disebut sebagai ‘usia yang menyulitkan, tidak rapi, atau usia bertengkar, oleh para pendidik disebut sebagai usia berkelompok, usia penyesuaian, atau usia kreatif. Pertumbuhan fisik yang lambat pada ahir masa kanak-kanak dipengaruhi oleh kesehatan, gizi, imunisasi, sex, dan intelegensi.
Peraihan dari masa akhir  kanak-kanak ke masa awal pubertas dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Seorang anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi.
  2. Anak mulai bersikap kritis.
1.      Faktor yang dapat mempengarui pertumbuhan dan perkembangan anak adalah sebagai berikut:
a.       Faktor heredokonstusionil
Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dan dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal..Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.
b.       Faktor lingkungan
§  Gizi (defisiensi vitamin, jodium dan lain-lain).Dengan menghilangkan vitamin tertentu dari dalam makanan binatang yang sedang hamil, Warkany menemukan kelainan pada anak binatang tersebut. kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal.
§  Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma, oligohidroamnion).
§  Endokrin (diabetes mellitus pada ibu, hormon yang dimakan, umur tua dan lain-lain).
§  Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain).Pemakaian radium dan sinar Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus.
§  Infeksi (trimester I: rubella dan mungkin penyakit lain, trimester II dan berikutnya: toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain).
§  Anoksia embrio (gangguan fungsu plasenta)Keadaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.
2.      Perkembangan sosial pada akhir masa kanak-kanak
Pada saat anak memasuki masa sekolah, maka ia melakukan hubungan yang lebih banyak dengan anak lain, berbeda pada waktu masa prasekolah. Pada waktu masa sekolah, anak memasuki usia ‘gang’, yaitu usia yang pada saat itu kesadaran sosial berkembang dengan pesat. Dalam hal ini anak memasuki tahap menjadi anggota suatu kelompok teman sebaya yang secara bertahap menggantikan keluarga dalam mempengaruhi perilaku. Menurut Havighurst ‘kelompok teman sebaya’ didefinisikan sebagai suatu kumpulan yang kurang lebih berusia sama yang berfikir dan bertindak bersama-sama.
Geng pada umumnya adalah kelompok bermain yang terdiri atas anak-anak yang mempunyai minat, dan tujuan yang sama yaitu untuk bersenang-senang.
Ciri-ciri khas Geng Anak :
·         Geng di kenal kaena namanya, yang kebanyakan diantaranya di ambil dari nama jalan atau blok tempat tinggal para anggota, atau dari buku komik, dan film populer.
·         Anggota Geng menggunakan isyarat, kata teguran dan kode komunitas rahasia.
·         Geng anak sering menggunakan tanda pengenal, dengan atribut untuk mengenal anggotanya.
·         Aktifitas geng meliputi semua bentuk permainan dan hiburan kelompok, membuat sesuatu, menganaggu oranglain, dll.
3.      Perubahan-perubahan dan efek dalam hubungan keluarga pada akhir masa kanak-kanak
Kemerosotan dalam hubngan keluarga yang di mulai pada bagian akhir masa bayi terus berlangsung pada akhir masa kanak-kanak, hal ini yang menyebabkan perasaan tidak aman dan tidak bahagia. Dimana terjadi hubungan baik terhadap anak dan orangtua dan sanak saudara, dan tampaknya anak lebih menyukai pertemuan-pertemuan dalam keluarga. Namun sebenarnya anak lebih senang berhubungan dengan teman-temannya sendiri dan bersikap kritis serta membenci orang tua dan sanak keluarga yang lain.
a.    Efek dari hubungan keluarga
Pengaruh yang mendalam dari hubungan anak dan keluarga jelas terlihat daam bidang  kehidupan sebagai berikut :
Ø  Pekerjaan di sekolah dan sikap anak terhadap sekolah sangat di pengaruhi oleh hubungannya dengan anggota keluarga. Hubungan keluarga sehat dapat menimbulkan dorongan untuk berprestasi, sedangkan hubungan keluarga yang tidak sehat dapat memberi efek yang buruk terhadap kemampuan berkonsentrasi anak.
Ø  Hubungan keluarga dapat mempengaruhi penyesuaian diri secara social di luar rumah.
Ø  Peran yang dimainkan di rumah menentukan peran di luar rumah.
Ø  Jenis metode pelatihan anak yang digunakan di rumah mempengaruhi peran anak.
Ø  Cita-cita dan prestasi anak di berbagai bidang sangat di pengaruhi oleh sikap orang tua.
Ø  Apakah anak akan bersikap kreatif atau bersikap konformistis dalam perilaku sangat di pengaruhi oleh pelatihan di rumah.
Ø  Hubungan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan kepribadian anak-anak. Pendangan anak-anak tentang diri mereka sendiri merupakan cerminan langusng dari apa yang di nilai dan cara mereka di perlakukan oleh anggota-anggota keluarga.
4.      Perubahan-perubahan kepribadian
Dengan meluasnya cakrawala sosial pada saat anak masuk sekolah, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. Perubahan ini tidak hanya terjadi ada konsep diri, tetapi juga pada sifat-sifat orang lain yang di nilai dan di kagumi dan juga perubahan-perubahan yang terjadi pada sifat anak itu sendiri.
a.       Konsep diri ideal
Menjelang berakhirnya masa kanak-kanak, anak mulai mengagumi tokoh-tokoh dalam sejarah, cerita khayal, kemudian anak membentuk konsep diri yang ideal seperti tokoh yang diinginkannya.
b.      Mencari Identitas
Anak-anak pada umumnya memasuki periode akhir masa kanak-kanak dan berminat dalam keanggotaan kelompok, mereka sangat ingin menyesuaikan mulai dari gaya berbicara sampai dengan standar penampilan yang di tetapkan kelompok tersebut. Karena mereka takut kehilangan dukungan dari anggota kelompok, mereka berusaha meniru namun kadang-kadang berlebihan. 
5.      Bahaya dan Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kana
a.    Bahaya pada  akhir masa kanak kanak
·         Bahaya fisik
Bahaya fisik meliputi :Perubahan bentuk tubuh, Bentuk tubuh yang tidak sesuai, Kecelakaan, Ketidakmampuan fisik, Rasa canggung, dan Kesederhanaan.
·         Bahaya Psikologis
Bahaya Psikologiyaitu:Cemas, Emosinya tidak stabil, Tidak percaya diri, Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. 
b.    Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kanak
Akhir masa kanak-kanak dapat dan harus merupakan periode bahgaia dalam rentang kehidupan. Meskipun periode ini bukan masa yang sepenuhnya gembira karena anak di harapkan memikul tambahan tanggung jawab di sekolah dan tambahan di rumah, keberhasilan dalam melaksanakan tanggung jawab ini, terlebih yang dianggap penting oleh orang-orang akan menambah kebahagiaan.
Anak memiliki kesempatan yang luas untuk bermain dan untuk memperoleh alat bermain yang dibutuhkan seperti teman-teman sebayanya, kecuali kalau timbul kondisi yang luar biasa.
Anak yang berbahagia pada akhir masa kanak-kanak belum tentu merasa bahagia pada tahap-tahap selanjutnya, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaan dalam periode ini juga akan menimbulkan kebahagiaan pada periode berikutnya.
Sekalipun kebahagiaan yang dialami pda periode ini tidak emnjamin kebahagiaan seumur hidup, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaann akan terus memberikan kebahagiaan pada tahun-tahun berikutnya, terutama bila tiga faktor kebahagiaan terpenuhi, yaitu penerimaan/dukungan, kasih sayang, dan prestasi.



BAB III
PENUTUP

Rentang waktu akhir masa kanak-kanak ternyata mempunyai ukuran tersendiri untuk setiap individu sampai dirinya matang secara seksual, biasanya rentang waktu antara enam sampai tiga belas tahun untuk anak perempuan dan enam sampai empat belas tahun untuk anak laki-laki. Mengapa setiap individu tidak sama proses akhir pematangan seksualnya, hal ini disebabkan oleh berbedanya kandungan hormon setiap manusia. Untuk mereka yang kandungan hormonnya banyak maka dapat di pastikan anak ini akan mencapai kematangan seksual pada usia yang lebih cepat.
Masa akhir kanak-kanak menjadi begitu significant untuk di bahas karena didalamnya terdapat beberapa hal seperti perubahan-perubahan kepribadian, pencarian identitas, dan memulai adanya peniruan terhadap konsep diri. Di rentang akhir masa kanak-kanak juga terdapat beberapa bahaya seperti :
Bahaya pada akhir masa kanak-kanak
a.       Bahaya fisik
Bahaya fisik meliputi :Perubahan bentuk tubuh, Bentuk tubuh yang tidak sesuai, Kecelakaan, Ketidakmampuan fisik, Rasa canggung, dan Kesederhanaan.
b.      Bahaya Psikologis
Bahaya Psikologiyaitu:Cemas, Emosinya tidak stabil, Tidak percaya diri, Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. 
            Yang menjadikannya begitu penting untuk kita bahas. Secara ringkas, banyak sekali perubahan yang terjadi pada akhir masa kanak-kanak baik itu secara fisik maupun psikis, perubahan dan pertumuhan ini disebabkan oleh dua faktor yaitu :
1.      Faktor heredokonstitusionil
2.      Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)


DAFTAR PUSTAKA


Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan, Jakarta : Erlangga Edisi Kelima





AWAL DAN AKHIR MASA KANAK KANAK


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik






logo stkip.jpg







Disusun Oleh:

NAMA      : ISMA HADIYANTI
NIM          : 10512009                       
KELAS     : 1-C







JURUSAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)GARUT
2011

KATA PENGANTAR



Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena merkat rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah  “Awal dan Akhir Masa Kanak-kanak” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.yang akan digunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Namun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk masa yang akan datang.



Garut,   Maret 2011
Penulis



i
 

 


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................       i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................      ii
BAB       I     PENDAHULUAN 
A. . Latar Belakang ...........................................................................      1
B.  Rumusan Masalah .......................................................................      1
C.  Tujuan .........................................................................................      1
D. . Metode penulisan .......................................................................      1
BAB     II     PEMBAHASAN
A.      Awal Masa Kanak-Kanak  .........................................................      2
1.      Ciri dan Tugas pada Awal Masa Kanak-kanak ....................      2
2.      Perkembangan Fisik dan Kebiasaan Psikologis ....................      3
3.      Keterampilan dan Kemajuan pada Awal Masa Kanak-kanak     3
4.      Emosi dan Sosialisasi pada Awal Masa Kanak-kanak .........      4
5.      Bermain dan Pengembangan Pengertian ..............................      4
6.      Minat dan Golongan Peran Seks ..........................................      5
7.      Hubungan Keluarga dan Perkembangan Kepribadian .........      6
8.      Bahaya dan Kebahagiaan pada Awal Masa Kanak-kanak ...      7
B.       Akhir Masa Kanak-Kanak ..........................................................      7
1.      Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan   8
2.      Perkembangan Sosial pada Akhir Masa Kanak-kanak .........      8
3.      Perubahan dan Efek dalam Hubungan Keluarga .................      9
4.      Perubahan-perubahan Kepribadian .......................................    10
5.      Bahaya dan Kebahagiaan pada Akhir Masa Kanak-kanak ..    10
BAB    III     PENUTUP
                     Kesimpulan ........................................................................................    12

ii
 


ii
 
DAFTAR PUSTAKABAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia 6 tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan akhir, masa akhir kanak-kanak di tandai dengan masuknya anak ke kelas satu. Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupan anak, juga bagi anak yang telah pernah mengalami situasi prasekolah selama satu tahun. Sementara, menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan baru dari kelas satu, kebanyakan anak berada dalam keadaan tidak seimbang. Anak mengalami gangguan emosional sehingga sulit untuk hidup bersama dan bekerjasama. Masuk kelas satu, merupakan peristiwa penting bagi kehidupan setiap anak sehingga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cirri ciri awal masa kanak kanak?
2.      Apa saja perkembangan fisik pada awal masa kanak kanak?
3.      Tugas apa saja pada awal masa kanak kanak?
4.      Apa saja factor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara?
5.      Mengapa hubungan antara keluarga penting pada awal masa kanak kanak?

C.    Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah perkembangan dan bimbingan peserta didik  dan untuk menambah wawasan kita mengenai masa akhir kanak-kanak yag membawa banyak perubahan terhadap sikap anak.

D.    Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini, kami menggnakan proses pencarian terhadap buku-buku yang relevan terhadap pembahasan akhir masa kanak-kanak, selain itu kami juga mengadakan searching di website untuk mencari bahan yang sesuai dengan makalah ini.



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Awal Masa Kanak-Kanak
Pada umumnya orang berpendapat bahwa pada masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan. Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai anak matang secara seksual, kira-kira 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk pria. Setelah anak matang secara seksual, maka ia disebut remaja.
Secara luas diketahui bahwa masa kanak-kanak dibagi menjadi dua periode yang berbeda, yaitu awal dan akhir masa kanak-kanak.Periode awal berlangsung dari umur dua sampai enam tahun dan periode akhir dari enam sampai tiba saatnya anak matang secara seksual.
Garis pemisah antara awal dan akhir masa kanak-kanak, yaitu pertama, pemisahan ini khususnya digunakan untuk anak-anak yang sebelum mencapai usia wajib belajar diperlakukan sangat berbeda dari usia yang sudah masuk sekolah. Kedua, kanak-kanak pada usia enam tahun itu adalah efek dari faktor-faktor sosial.
1.      Ciri-Ciri  dan Tugas Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Ciri ciri Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Ciri dari periode awal masa kanak-kanak tercermin dalam sebutan yang biasanya diberikan oleh para orang tua, pendidik, dan ahli psikologi.
a)      Sebutan yang Digunakan Orang Tua
Sebagian besar orang tua menganggap awal masa kanak-kanak sebagai usia yang mengundang masalah atau usia sulit.
b)         Sebutan yang Digunakan Para Pendidik
Para pendidik menyebut tahun-tahun awal masa kanak-kanak  sebagai usia prasekolah.
c)      Sebutan yang Digunakan Para Ahli Psikolog
Para ahli psikologi menggunakan sejumlah sebutan yang berbeda :
·     Usia kelompok
·     Usia menjelajah
·     Usia meniru
b.      Tugas Dalam Perkembangan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Meskipun dasar dari tugas dalam perkembangan yang diharapkan sudah dikuasai anak sebelum mereka masuk sekolah diletakan selama masa bayi, tetapi masih banyak yang harus dipelajari dalam waktu empat tahun yaitu dalam periode awal masa kanak kanak yang relatif singkat.
2.      Perkembangan Fisik dan Kebiasaan Psilogis
a.       Perkembangan Fisik
Awal masa kanak-kanak merupakan masa pertumbuhan yang relatif seimbang meskipun terdapat perbedaan musim, bulan Juli sampai pertengahan Desember merupakan saat yang terbaik untuk peningkatan berat badan April sampai pertengahan Agustus untuk peningkatan tinggi tubuh.perkembangan fisik anak pada awal masa kanak kanak meliputi:Tinggi,Berat,Perbandingan Tubuh,Postur Tubuh,Tulang dan Otot,Lemak,Gigi
b.      Kebiasaan Fsiologis
Dalam awal masa kanak kanak, kebiasaan fsiologis yang dasarnya sudah diletakan pada masa bayi menjadi semakin baik. Tidak perlu disediakan makanan khusus dan anak belajar makan pada waktu waktu tertentu.Anak-anak usia tiga tahun tidur sekitar dua belas jam sehari. Tahun-tahun berikutnya jumlah tidur sehari-hari rata-rata berkurang sekitar setengah jam dari tahun sebelumnya.
3.      Keterampilan dan Kemajuan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Keterampilan Awal Masa Kanak-Kanak
Pertama, anak sedang mengulang-ulang dan karenanya dengan senang hati mau mengulangsuatu aktivitas sampai mereka terampil melakukannya. Kedua, anak-anak bersifat pemberani sehingga tidak terhambat oleh rasa takut kalau dirinya mengalami sakit atau di ejek teman-temannya sebagaimana ditakuti anak yang lebih besar. Dan ketiga, anak belia mudah dan cepat belajar karena tubuh mereka masih sangat lentur dan keterampilan yang dimiliki baru sedikit sehingga keterampilan yang baru dikuasai tidak mengganggu keterampilan yang sudah ada.  Keterampilan khusus yang dimiliki pada awal masa anak-kanak yaitu:
·            Keterampilan tangan
·            Keterampilan kaki
b.      Kemajuan Berbicara Dalam Awal Masa Kanak-Kanak
Selama awal masa kanak-kanak, anak-anak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar berbicara. Hal ini disebabkan dua hal. Pertama, belajar berbicara merupakan sarana pokok dalam sosialisasi. Kedua, belajar berbicara merupakan sarana untuk memperoleh kemandirian.Tugas dalam belajar bicara pada awal masa kanak-kanak yaitu:Pengucapan kata-kata,Menambah kosa kata,Membentuk kalimat.sertaFaktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara yaitu:Intelegensi,Jenis disiplin,Posisi urutan,Besarnya keluarga,Status sosial ekonomi,Status  ras,Berbahasa dua,Penggolongan peran-seks
4.      Emosi dan Sosioalisasi Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Emosi Awal Masa Kanak-Kanak
Selama awal masa kanak kanak emosi sangat kuat .saat ini merupakan saat ketidakseimbangan karena anak anak keluar dari focus dalam arti bahwa ia mudah terbawa ledakan ledakan emosional sehingga sulit dibimbing dan diarahkan. terutama pada usia 2,5 sampai 3,5 dan 5,5 sampai 6,5 tahun.Emosi yang Umum Pada Awal Masa Kanak-kanak  yaitu:Amarah, Takut, Cemburu, Ingin tahu, Iri hati, Gembira, Sedih, Kasih saying.
b.      Sosialisasi Awal Masa Kanak-Kanak
Salah satu tugas perkembangan awal masa kanak –kanak yang penting adalah latihan dan pengalaman pendahuluan yang di perlukan untuk manjadi anggota kelompok dalam akhir masa kanak- kanak.Jadi awal masa kanak kanak di sebut sebagai masa prakelompok .
Dengan meningkatnya sosial ,anak terlibat dalam bermain kooperatip ,dimana ia menjadi anggota kelompok dan saling beriteraksi. Pola Perilaku Sosial yang tejadi antara lain Meniru ,Persaingan ,Kerja sama , Simpati, Empati, Dukungan social, Membagi, Perilaku akrab.dan Pola tidak social yang terjadi antara lain yaitu: Agresif, Perilaku berkuasa, Memikirkan diri sendiri, Mementingkan Diri sendiri, Merusak, Pertentangan Sex, Prasangka.
5.      Bermain dan Pengembangan Pengertian Pada Awal Masa Kakak-Kanak
a.       Bermain Paada Awal Masa Kanak-kanak
Massa awal kanak-kanak sering disebut sebagai  tahap main mainan, karena dalam periode ini hamper semua permainan menggunakan mainan.Minat bermain anak anak mengikuti suatu pola yang sangat dipengaruhi oleh kematangan dalam bentuk permainan tertentu dan oleh lingkungan dimana ia dibesarkan.
Ada bermacam macam Pola Bermain Awal Masa Kanak-kanak yaitu: Bermain dengan mainan, Dramatisasi, Konstruksi, Permainan, Membaca, Film, Radio, dan Televisi.
Anak yang kreatif  menghabiskan sebagian besar waktu bernain untuk menciptakan sesuatu yang orisinal dari mainan-mainan dan alat-alat bermain, sedangkan anak yang tidak kreatif mengikuti pola yang sudah dibuat oleh orang lain.
b.      Perkembangan Pengertian
Dalam masa ini anak anak mulai memperhatikan hal hal kecil yang tadinya tidak diperhatikan. dengan demikian anak anak tidak lagi mudah bingung kalau menghadapi benda benda,situasi atau orang orang yang jadi lebih khusus dan lebih berarti bagi dirinya. konsep umum yang berkembang selama masa awal kanak kanak yaitu: kehidupan, kematian, fungsi tubuh, ruang,berat, bilangan, waktu, diri sendiri, kesadaran social, keindahan, dan kelucuan.
6.      Minat dan golongan peran seks
a.       Minat
Ada beberapa minat yang berlaku umum diantara anak-anak dalam kebudayaan Amerika masa kini. Minat-minat ini meliputi minat [ada Agama, tubuh manusia, diri sendiri, sek, dan pakaian.
·         Minat pada Agama 
Keyakinan agama, sebagian besar tidak terarah lagi anak-anak meskipun mereka menunjukan minat dalam ibadah agama. Tetapi karena banyaknya maslah kepada anak maka dijelaskan agama seperti kelahiran, kematian, pertumbuhan, dan unsur-unsurnya dengan mengetahui itu semua maka keinginan akan mengetahui tentang masalah-masalah agama menjadi besar dan merekapun akan menajukan banyak pertanayaan
·         Minat pada tubuh manusia
Minat timbul terlebih dahulu pada anggota bagian luar tubuh daripada minat pada bagian dalam tubuh. Tapi sebelum periode iut berakhir, kebanyakan anak menunjukan minat biar pada bagian dalam tubuh dan ingin mengetahui jiwa apa fungsinya. 
b.      Penggolongan Peran Seks
Meskipun beberapa dasar dari penggolongan peran seks sudah diletakan pada masa akhir bayi, tetapi sebagian besar dasar ini diletakkan selama awal masa kanak-kanak.
Dalam tahap perkembangan pola ini, anak diharapkan menguasai dua aspek penting dari penggolongan seks yaitu:
·         Mempelajari Stereotip Peran-Seks
Stereotip peran seks adalah sekumpulan arti yang dihubngkan dengan kelompok laki-laki dan kelompok peraempuan. Arti ini berhubungan dengan penampilan dan bentuk tubub individu yang sesuaai, jenis pakaian, cara berbicara dan perilaku yang sesuai perilaku yang baik dalam menghadapi lawan seks dan cara yang sesuai untuk mencapai nafkah pada masa dewasa.
·         Perantara Penggolongan Peran Seks
Mempelajari stereotip peran seks tidak menjamin penggolongan peran seks. Anak-anak harus belajar untuk berperilaku sesuai dengan pola-pola yang digariskan dalam stereotip. Hal ini sebgaian dilakukan dengan meniru tetapi lebih banyak melalui latihan langsung  dimana anak diperlatihkan bagaimana menriu suatu model dan didorong melakukannya ataupun dimarahi kalau gagal melakukannya.
7.      Hubungan Keluarga dan Perkembangan Kepribadian Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Hubungan Keluarga
Sekalipun anak-anak sudah mulai bermain dengan anak-anak lain di luar rumah, keluarga masih merupakan pengaruuh sesialisasi yang terpenting. Tidak hanya lebih banyak kontak dengan anggota-anggota keluarga daripada dengan orang-orang lain tetapi hubungan itu lebih erat. Lebih hangat dan lebih bernada emosional. Hubungan kelaurga yang erat ini pengaruhnya lebih besar pada anak daripada pengaruh-pengaruh sosial lainnya. Namun demikian, berapa besar penagaruh dari anggota keluarga bergantung pada hubungan individualnya dengan anak.
Ø  Hubungan Orang Tua – Anak
Perubahan-perubahan dalam hubungan orang tua anak yang dimulai sejak tahun kedua masa bayi berlangsung terus selama awal masa kanak-kanak dan biasanya dalam tingkat yang lebih cepat.
Ø  Hubungan dengan Saudara
Hubungan yang menyenangkan antara bayi dan saudara-saudara mulai berkurang dalam tahun kehidupan kedua dan pada sat bayi menjadi anak-anak hubungan ini seringkali mengalami pergeseran. Adanya pergesekan hubungan ini tidak saja merusak suasana rumah tetapi juga mengganggu konsep diri anak. Anak-anak dipaksa merasa kurang mampu, apalagi kalau apa yang dicapai dikritik dan dicemoohkan oleh kakak-kakaknya.
Ø  Hubungan dengan Sanak Keluarga
Ada dua kondisi dalam hubungan dengan sanak keluarga sehingga dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Pertama, frekuensi hubungan. Kalau keluarga tinggal dalam masyarakat yang berbeda atau di kota atau negara yang berlainan maka hubungan antar anak dengan sanak akan jarang. Keuda peran anak saudara dalam kehidupan anak.

b.      Perkembangan Kepribadian
Pola kepribadian yang dasarnya telah diletakkan pada masa bayi, mulai berbentuk dalam awal masa kanak-kanak. Karena orang tua, saudara-saudara kandung dan sanak saudara yang lain merupakan dunia sosial bagi anak-anak, maka bagimana perasaan mereka kepada anak-anak dan bagimana perlakuan mereka merupakan faktor penting dalam pembentukan konsep diri, yaitu inti pola keperibadian. Inilah sebabanya mengapa Glasner mengatakan bahwa konsep diri anak “terbentuk dalam rahim hubungan keluarga”
8.       Bahaya dan Kebahagiaan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Bahaya Pada Awal Masa Kanak-Kanak  
Bahaya psikologis  pada awal  kanak-kanak lebih banyak dari pada bahaya fisik dan lebih merusak penyesuaian pribadi serta  penyesuaian social fisik
·         BahkayafisikmeliputiKematian,Penyakit,Kecelakaan,Tidak menarik,Kejanggalan,Kegemukan,Tangan Kidal
·         Bahaya psikologis meliputi Bahaya dalam Berbicara, Bahaya Emosional, Bahaya Sosial, Bahaya Bermain, Bahaya dalam Perkembangan Konsep, Bahaya Moral, Bahaya dalam penggolongan Peran Seks, Bahaya dalam Hubungan Keluarga, Bahaya Kepribadian
b.      Kebahagiaan Selama Awal Masa Kanak-Kanak
Beberapa kondisi penting yang mendukung kebahagiaan dalam awal masa kana-kanak yaitu:Kesehatan yang baik, Lingkungan yang merangsang, Kebijakan dalam menegakan disiplin, Perilaku kekanak-kanakan, Mengembangkan ekspresi-ekpresi  kasih saying, Harapan-harapan yang realistis sesuai dengan kemampuan anak, Mendorong kreativitas dalam bermain, Diterima oleh saudara-saudara kandung dan teman bermain, Suasana gembira dan bahagia di rumah, Prestasi dalm kegiatan yang penting bagi anak.

B.     Akhir Masa Kanak Kanak
Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun sampai sepuluh tahun sampai dengan anak mengalami kematangan seksual yaitu sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan dan empat belas tahun agi anak laki-laki, oleh oang tua disebut sebagai ‘usia yang menyulitkan, tidak rapi, atau usia bertengkar, oleh para pendidik disebut sebagai usia berkelompok, usia penyesuaian, atau usia kreatif. Pertumbuhan fisik yang lambat pada ahir masa kanak-kanak dipengaruhi oleh kesehatan, gizi, imunisasi, sex, dan intelegensi.
Peraihan dari masa akhir  kanak-kanak ke masa awal pubertas dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Seorang anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi.
  2. Anak mulai bersikap kritis.
1.      Faktor yang dapat mempengarui pertumbuhan dan perkembangan anak adalah sebagai berikut:
a.       Faktor heredokonstusionil
Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dan dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal..Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.
b.       Faktor lingkungan
§  Gizi (defisiensi vitamin, jodium dan lain-lain).Dengan menghilangkan vitamin tertentu dari dalam makanan binatang yang sedang hamil, Warkany menemukan kelainan pada anak binatang tersebut. kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal.
§  Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma, oligohidroamnion).
§  Endokrin (diabetes mellitus pada ibu, hormon yang dimakan, umur tua dan lain-lain).
§  Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain).Pemakaian radium dan sinar Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus.
§  Infeksi (trimester I: rubella dan mungkin penyakit lain, trimester II dan berikutnya: toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain).
§  Anoksia embrio (gangguan fungsu plasenta)Keadaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.
2.      Perkembangan sosial pada akhir masa kanak-kanak
Pada saat anak memasuki masa sekolah, maka ia melakukan hubungan yang lebih banyak dengan anak lain, berbeda pada waktu masa prasekolah. Pada waktu masa sekolah, anak memasuki usia ‘gang’, yaitu usia yang pada saat itu kesadaran sosial berkembang dengan pesat. Dalam hal ini anak memasuki tahap menjadi anggota suatu kelompok teman sebaya yang secara bertahap menggantikan keluarga dalam mempengaruhi perilaku. Menurut Havighurst ‘kelompok teman sebaya’ didefinisikan sebagai suatu kumpulan yang kurang lebih berusia sama yang berfikir dan bertindak bersama-sama.
Geng pada umumnya adalah kelompok bermain yang terdiri atas anak-anak yang mempunyai minat, dan tujuan yang sama yaitu untuk bersenang-senang.
Ciri-ciri khas Geng Anak :
·         Geng di kenal kaena namanya, yang kebanyakan diantaranya di ambil dari nama jalan atau blok tempat tinggal para anggota, atau dari buku komik, dan film populer.
·         Anggota Geng menggunakan isyarat, kata teguran dan kode komunitas rahasia.
·         Geng anak sering menggunakan tanda pengenal, dengan atribut untuk mengenal anggotanya.
·         Aktifitas geng meliputi semua bentuk permainan dan hiburan kelompok, membuat sesuatu, menganaggu oranglain, dll.
3.      Perubahan-perubahan dan efek dalam hubungan keluarga pada akhir masa kanak-kanak
Kemerosotan dalam hubngan keluarga yang di mulai pada bagian akhir masa bayi terus berlangsung pada akhir masa kanak-kanak, hal ini yang menyebabkan perasaan tidak aman dan tidak bahagia. Dimana terjadi hubungan baik terhadap anak dan orangtua dan sanak saudara, dan tampaknya anak lebih menyukai pertemuan-pertemuan dalam keluarga. Namun sebenarnya anak lebih senang berhubungan dengan teman-temannya sendiri dan bersikap kritis serta membenci orang tua dan sanak keluarga yang lain.
a.    Efek dari hubungan keluarga
Pengaruh yang mendalam dari hubungan anak dan keluarga jelas terlihat daam bidang  kehidupan sebagai berikut :
Ø  Pekerjaan di sekolah dan sikap anak terhadap sekolah sangat di pengaruhi oleh hubungannya dengan anggota keluarga. Hubungan keluarga sehat dapat menimbulkan dorongan untuk berprestasi, sedangkan hubungan keluarga yang tidak sehat dapat memberi efek yang buruk terhadap kemampuan berkonsentrasi anak.
Ø  Hubungan keluarga dapat mempengaruhi penyesuaian diri secara social di luar rumah.
Ø  Peran yang dimainkan di rumah menentukan peran di luar rumah.
Ø  Jenis metode pelatihan anak yang digunakan di rumah mempengaruhi peran anak.
Ø  Cita-cita dan prestasi anak di berbagai bidang sangat di pengaruhi oleh sikap orang tua.
Ø  Apakah anak akan bersikap kreatif atau bersikap konformistis dalam perilaku sangat di pengaruhi oleh pelatihan di rumah.
Ø  Hubungan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan kepribadian anak-anak. Pendangan anak-anak tentang diri mereka sendiri merupakan cerminan langusng dari apa yang di nilai dan cara mereka di perlakukan oleh anggota-anggota keluarga.
4.      Perubahan-perubahan kepribadian
Dengan meluasnya cakrawala sosial pada saat anak masuk sekolah, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. Perubahan ini tidak hanya terjadi ada konsep diri, tetapi juga pada sifat-sifat orang lain yang di nilai dan di kagumi dan juga perubahan-perubahan yang terjadi pada sifat anak itu sendiri.
a.       Konsep diri ideal
Menjelang berakhirnya masa kanak-kanak, anak mulai mengagumi tokoh-tokoh dalam sejarah, cerita khayal, kemudian anak membentuk konsep diri yang ideal seperti tokoh yang diinginkannya.
b.      Mencari Identitas
Anak-anak pada umumnya memasuki periode akhir masa kanak-kanak dan berminat dalam keanggotaan kelompok, mereka sangat ingin menyesuaikan mulai dari gaya berbicara sampai dengan standar penampilan yang di tetapkan kelompok tersebut. Karena mereka takut kehilangan dukungan dari anggota kelompok, mereka berusaha meniru namun kadang-kadang berlebihan. 
5.      Bahaya dan Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kana
a.    Bahaya pada  akhir masa kanak kanak
·         Bahaya fisik
Bahaya fisik meliputi :Perubahan bentuk tubuh, Bentuk tubuh yang tidak sesuai, Kecelakaan, Ketidakmampuan fisik, Rasa canggung, dan Kesederhanaan.
·         Bahaya Psikologis
Bahaya Psikologiyaitu:Cemas, Emosinya tidak stabil, Tidak percaya diri, Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. 
b.    Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kanak
Akhir masa kanak-kanak dapat dan harus merupakan periode bahgaia dalam rentang kehidupan. Meskipun periode ini bukan masa yang sepenuhnya gembira karena anak di harapkan memikul tambahan tanggung jawab di sekolah dan tambahan di rumah, keberhasilan dalam melaksanakan tanggung jawab ini, terlebih yang dianggap penting oleh orang-orang akan menambah kebahagiaan.
Anak memiliki kesempatan yang luas untuk bermain dan untuk memperoleh alat bermain yang dibutuhkan seperti teman-teman sebayanya, kecuali kalau timbul kondisi yang luar biasa.
Anak yang berbahagia pada akhir masa kanak-kanak belum tentu merasa bahagia pada tahap-tahap selanjutnya, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaan dalam periode ini juga akan menimbulkan kebahagiaan pada periode berikutnya.
Sekalipun kebahagiaan yang dialami pda periode ini tidak emnjamin kebahagiaan seumur hidup, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaann akan terus memberikan kebahagiaan pada tahun-tahun berikutnya, terutama bila tiga faktor kebahagiaan terpenuhi, yaitu penerimaan/dukungan, kasih sayang, dan prestasi.



BAB III
PENUTUP

Rentang waktu akhir masa kanak-kanak ternyata mempunyai ukuran tersendiri untuk setiap individu sampai dirinya matang secara seksual, biasanya rentang waktu antara enam sampai tiga belas tahun untuk anak perempuan dan enam sampai empat belas tahun untuk anak laki-laki. Mengapa setiap individu tidak sama proses akhir pematangan seksualnya, hal ini disebabkan oleh berbedanya kandungan hormon setiap manusia. Untuk mereka yang kandungan hormonnya banyak maka dapat di pastikan anak ini akan mencapai kematangan seksual pada usia yang lebih cepat.
Masa akhir kanak-kanak menjadi begitu significant untuk di bahas karena didalamnya terdapat beberapa hal seperti perubahan-perubahan kepribadian, pencarian identitas, dan memulai adanya peniruan terhadap konsep diri. Di rentang akhir masa kanak-kanak juga terdapat beberapa bahaya seperti :
Bahaya pada akhir masa kanak-kanak
a.       Bahaya fisik
Bahaya fisik meliputi :Perubahan bentuk tubuh, Bentuk tubuh yang tidak sesuai, Kecelakaan, Ketidakmampuan fisik, Rasa canggung, dan Kesederhanaan.
b.      Bahaya Psikologis
Bahaya Psikologiyaitu:Cemas, Emosinya tidak stabil, Tidak percaya diri, Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. 
            Yang menjadikannya begitu penting untuk kita bahas. Secara ringkas, banyak sekali perubahan yang terjadi pada akhir masa kanak-kanak baik itu secara fisik maupun psikis, perubahan dan pertumuhan ini disebabkan oleh dua faktor yaitu :
1.      Faktor heredokonstitusionil
2.      Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)


DAFTAR PUSTAKA


Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan, Jakarta : Erlangga Edisi Kelima





AWAL DAN AKHIR MASA KANAK KANAK


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik






logo stkip.jpg







Disusun Oleh:

NAMA      : ISMA HADIYANTI
NIM          : 10512009                       
KELAS     : 1-C







JURUSAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)GARUT
2011

KATA PENGANTAR



Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena merkat rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah  “Awal dan Akhir Masa Kanak-kanak” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.yang akan digunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Namun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk masa yang akan datang.



Garut,   Maret 2011
Penulis



i
 

 


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................       i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................      ii
BAB       I     PENDAHULUAN 
A. . Latar Belakang ...........................................................................      1
B.  Rumusan Masalah .......................................................................      1
C.  Tujuan .........................................................................................      1
D. . Metode penulisan .......................................................................      1
BAB     II     PEMBAHASAN
A.      Awal Masa Kanak-Kanak  .........................................................      2
1.      Ciri dan Tugas pada Awal Masa Kanak-kanak ....................      2
2.      Perkembangan Fisik dan Kebiasaan Psikologis ....................      3
3.      Keterampilan dan Kemajuan pada Awal Masa Kanak-kanak     3
4.      Emosi dan Sosialisasi pada Awal Masa Kanak-kanak .........      4
5.      Bermain dan Pengembangan Pengertian ..............................      4
6.      Minat dan Golongan Peran Seks ..........................................      5
7.      Hubungan Keluarga dan Perkembangan Kepribadian .........      6
8.      Bahaya dan Kebahagiaan pada Awal Masa Kanak-kanak ...      7
B.       Akhir Masa Kanak-Kanak ..........................................................      7
1.      Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan   8
2.      Perkembangan Sosial pada Akhir Masa Kanak-kanak .........      8
3.      Perubahan dan Efek dalam Hubungan Keluarga .................      9
4.      Perubahan-perubahan Kepribadian .......................................    10
5.      Bahaya dan Kebahagiaan pada Akhir Masa Kanak-kanak ..    10
BAB    III     PENUTUP
                     Kesimpulan ........................................................................................    12

ii
 


ii
 
DAFTAR PUSTAKABAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia 6 tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan akhir, masa akhir kanak-kanak di tandai dengan masuknya anak ke kelas satu. Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupan anak, juga bagi anak yang telah pernah mengalami situasi prasekolah selama satu tahun. Sementara, menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan baru dari kelas satu, kebanyakan anak berada dalam keadaan tidak seimbang. Anak mengalami gangguan emosional sehingga sulit untuk hidup bersama dan bekerjasama. Masuk kelas satu, merupakan peristiwa penting bagi kehidupan setiap anak sehingga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cirri ciri awal masa kanak kanak?
2.      Apa saja perkembangan fisik pada awal masa kanak kanak?
3.      Tugas apa saja pada awal masa kanak kanak?
4.      Apa saja factor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara?
5.      Mengapa hubungan antara keluarga penting pada awal masa kanak kanak?

C.    Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah perkembangan dan bimbingan peserta didik  dan untuk menambah wawasan kita mengenai masa akhir kanak-kanak yag membawa banyak perubahan terhadap sikap anak.

D.    Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini, kami menggnakan proses pencarian terhadap buku-buku yang relevan terhadap pembahasan akhir masa kanak-kanak, selain itu kami juga mengadakan searching di website untuk mencari bahan yang sesuai dengan makalah ini.



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Awal Masa Kanak-Kanak
Pada umumnya orang berpendapat bahwa pada masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan. Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai anak matang secara seksual, kira-kira 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk pria. Setelah anak matang secara seksual, maka ia disebut remaja.
Secara luas diketahui bahwa masa kanak-kanak dibagi menjadi dua periode yang berbeda, yaitu awal dan akhir masa kanak-kanak.Periode awal berlangsung dari umur dua sampai enam tahun dan periode akhir dari enam sampai tiba saatnya anak matang secara seksual.
Garis pemisah antara awal dan akhir masa kanak-kanak, yaitu pertama, pemisahan ini khususnya digunakan untuk anak-anak yang sebelum mencapai usia wajib belajar diperlakukan sangat berbeda dari usia yang sudah masuk sekolah. Kedua, kanak-kanak pada usia enam tahun itu adalah efek dari faktor-faktor sosial.
1.      Ciri-Ciri  dan Tugas Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Ciri ciri Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Ciri dari periode awal masa kanak-kanak tercermin dalam sebutan yang biasanya diberikan oleh para orang tua, pendidik, dan ahli psikologi.
a)      Sebutan yang Digunakan Orang Tua
Sebagian besar orang tua menganggap awal masa kanak-kanak sebagai usia yang mengundang masalah atau usia sulit.
b)         Sebutan yang Digunakan Para Pendidik
Para pendidik menyebut tahun-tahun awal masa kanak-kanak  sebagai usia prasekolah.
c)      Sebutan yang Digunakan Para Ahli Psikolog
Para ahli psikologi menggunakan sejumlah sebutan yang berbeda :
·     Usia kelompok
·     Usia menjelajah
·     Usia meniru
b.      Tugas Dalam Perkembangan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Meskipun dasar dari tugas dalam perkembangan yang diharapkan sudah dikuasai anak sebelum mereka masuk sekolah diletakan selama masa bayi, tetapi masih banyak yang harus dipelajari dalam waktu empat tahun yaitu dalam periode awal masa kanak kanak yang relatif singkat.
2.      Perkembangan Fisik dan Kebiasaan Psilogis
a.       Perkembangan Fisik
Awal masa kanak-kanak merupakan masa pertumbuhan yang relatif seimbang meskipun terdapat perbedaan musim, bulan Juli sampai pertengahan Desember merupakan saat yang terbaik untuk peningkatan berat badan April sampai pertengahan Agustus untuk peningkatan tinggi tubuh.perkembangan fisik anak pada awal masa kanak kanak meliputi:Tinggi,Berat,Perbandingan Tubuh,Postur Tubuh,Tulang dan Otot,Lemak,Gigi
b.      Kebiasaan Fsiologis
Dalam awal masa kanak kanak, kebiasaan fsiologis yang dasarnya sudah diletakan pada masa bayi menjadi semakin baik. Tidak perlu disediakan makanan khusus dan anak belajar makan pada waktu waktu tertentu.Anak-anak usia tiga tahun tidur sekitar dua belas jam sehari. Tahun-tahun berikutnya jumlah tidur sehari-hari rata-rata berkurang sekitar setengah jam dari tahun sebelumnya.
3.      Keterampilan dan Kemajuan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Keterampilan Awal Masa Kanak-Kanak
Pertama, anak sedang mengulang-ulang dan karenanya dengan senang hati mau mengulangsuatu aktivitas sampai mereka terampil melakukannya. Kedua, anak-anak bersifat pemberani sehingga tidak terhambat oleh rasa takut kalau dirinya mengalami sakit atau di ejek teman-temannya sebagaimana ditakuti anak yang lebih besar. Dan ketiga, anak belia mudah dan cepat belajar karena tubuh mereka masih sangat lentur dan keterampilan yang dimiliki baru sedikit sehingga keterampilan yang baru dikuasai tidak mengganggu keterampilan yang sudah ada.  Keterampilan khusus yang dimiliki pada awal masa anak-kanak yaitu:
·            Keterampilan tangan
·            Keterampilan kaki
b.      Kemajuan Berbicara Dalam Awal Masa Kanak-Kanak
Selama awal masa kanak-kanak, anak-anak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar berbicara. Hal ini disebabkan dua hal. Pertama, belajar berbicara merupakan sarana pokok dalam sosialisasi. Kedua, belajar berbicara merupakan sarana untuk memperoleh kemandirian.Tugas dalam belajar bicara pada awal masa kanak-kanak yaitu:Pengucapan kata-kata,Menambah kosa kata,Membentuk kalimat.sertaFaktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara yaitu:Intelegensi,Jenis disiplin,Posisi urutan,Besarnya keluarga,Status sosial ekonomi,Status  ras,Berbahasa dua,Penggolongan peran-seks
4.      Emosi dan Sosioalisasi Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Emosi Awal Masa Kanak-Kanak
Selama awal masa kanak kanak emosi sangat kuat .saat ini merupakan saat ketidakseimbangan karena anak anak keluar dari focus dalam arti bahwa ia mudah terbawa ledakan ledakan emosional sehingga sulit dibimbing dan diarahkan. terutama pada usia 2,5 sampai 3,5 dan 5,5 sampai 6,5 tahun.Emosi yang Umum Pada Awal Masa Kanak-kanak  yaitu:Amarah, Takut, Cemburu, Ingin tahu, Iri hati, Gembira, Sedih, Kasih saying.
b.      Sosialisasi Awal Masa Kanak-Kanak
Salah satu tugas perkembangan awal masa kanak –kanak yang penting adalah latihan dan pengalaman pendahuluan yang di perlukan untuk manjadi anggota kelompok dalam akhir masa kanak- kanak.Jadi awal masa kanak kanak di sebut sebagai masa prakelompok .
Dengan meningkatnya sosial ,anak terlibat dalam bermain kooperatip ,dimana ia menjadi anggota kelompok dan saling beriteraksi. Pola Perilaku Sosial yang tejadi antara lain Meniru ,Persaingan ,Kerja sama , Simpati, Empati, Dukungan social, Membagi, Perilaku akrab.dan Pola tidak social yang terjadi antara lain yaitu: Agresif, Perilaku berkuasa, Memikirkan diri sendiri, Mementingkan Diri sendiri, Merusak, Pertentangan Sex, Prasangka.
5.      Bermain dan Pengembangan Pengertian Pada Awal Masa Kakak-Kanak
a.       Bermain Paada Awal Masa Kanak-kanak
Massa awal kanak-kanak sering disebut sebagai  tahap main mainan, karena dalam periode ini hamper semua permainan menggunakan mainan.Minat bermain anak anak mengikuti suatu pola yang sangat dipengaruhi oleh kematangan dalam bentuk permainan tertentu dan oleh lingkungan dimana ia dibesarkan.
Ada bermacam macam Pola Bermain Awal Masa Kanak-kanak yaitu: Bermain dengan mainan, Dramatisasi, Konstruksi, Permainan, Membaca, Film, Radio, dan Televisi.
Anak yang kreatif  menghabiskan sebagian besar waktu bernain untuk menciptakan sesuatu yang orisinal dari mainan-mainan dan alat-alat bermain, sedangkan anak yang tidak kreatif mengikuti pola yang sudah dibuat oleh orang lain.
b.      Perkembangan Pengertian
Dalam masa ini anak anak mulai memperhatikan hal hal kecil yang tadinya tidak diperhatikan. dengan demikian anak anak tidak lagi mudah bingung kalau menghadapi benda benda,situasi atau orang orang yang jadi lebih khusus dan lebih berarti bagi dirinya. konsep umum yang berkembang selama masa awal kanak kanak yaitu: kehidupan, kematian, fungsi tubuh, ruang,berat, bilangan, waktu, diri sendiri, kesadaran social, keindahan, dan kelucuan.
6.      Minat dan golongan peran seks
a.       Minat
Ada beberapa minat yang berlaku umum diantara anak-anak dalam kebudayaan Amerika masa kini. Minat-minat ini meliputi minat [ada Agama, tubuh manusia, diri sendiri, sek, dan pakaian.
·         Minat pada Agama 
Keyakinan agama, sebagian besar tidak terarah lagi anak-anak meskipun mereka menunjukan minat dalam ibadah agama. Tetapi karena banyaknya maslah kepada anak maka dijelaskan agama seperti kelahiran, kematian, pertumbuhan, dan unsur-unsurnya dengan mengetahui itu semua maka keinginan akan mengetahui tentang masalah-masalah agama menjadi besar dan merekapun akan menajukan banyak pertanayaan
·         Minat pada tubuh manusia
Minat timbul terlebih dahulu pada anggota bagian luar tubuh daripada minat pada bagian dalam tubuh. Tapi sebelum periode iut berakhir, kebanyakan anak menunjukan minat biar pada bagian dalam tubuh dan ingin mengetahui jiwa apa fungsinya. 
b.      Penggolongan Peran Seks
Meskipun beberapa dasar dari penggolongan peran seks sudah diletakan pada masa akhir bayi, tetapi sebagian besar dasar ini diletakkan selama awal masa kanak-kanak.
Dalam tahap perkembangan pola ini, anak diharapkan menguasai dua aspek penting dari penggolongan seks yaitu:
·         Mempelajari Stereotip Peran-Seks
Stereotip peran seks adalah sekumpulan arti yang dihubngkan dengan kelompok laki-laki dan kelompok peraempuan. Arti ini berhubungan dengan penampilan dan bentuk tubub individu yang sesuaai, jenis pakaian, cara berbicara dan perilaku yang sesuai perilaku yang baik dalam menghadapi lawan seks dan cara yang sesuai untuk mencapai nafkah pada masa dewasa.
·         Perantara Penggolongan Peran Seks
Mempelajari stereotip peran seks tidak menjamin penggolongan peran seks. Anak-anak harus belajar untuk berperilaku sesuai dengan pola-pola yang digariskan dalam stereotip. Hal ini sebgaian dilakukan dengan meniru tetapi lebih banyak melalui latihan langsung  dimana anak diperlatihkan bagaimana menriu suatu model dan didorong melakukannya ataupun dimarahi kalau gagal melakukannya.
7.      Hubungan Keluarga dan Perkembangan Kepribadian Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Hubungan Keluarga
Sekalipun anak-anak sudah mulai bermain dengan anak-anak lain di luar rumah, keluarga masih merupakan pengaruuh sesialisasi yang terpenting. Tidak hanya lebih banyak kontak dengan anggota-anggota keluarga daripada dengan orang-orang lain tetapi hubungan itu lebih erat. Lebih hangat dan lebih bernada emosional. Hubungan kelaurga yang erat ini pengaruhnya lebih besar pada anak daripada pengaruh-pengaruh sosial lainnya. Namun demikian, berapa besar penagaruh dari anggota keluarga bergantung pada hubungan individualnya dengan anak.
Ø  Hubungan Orang Tua – Anak
Perubahan-perubahan dalam hubungan orang tua anak yang dimulai sejak tahun kedua masa bayi berlangsung terus selama awal masa kanak-kanak dan biasanya dalam tingkat yang lebih cepat.
Ø  Hubungan dengan Saudara
Hubungan yang menyenangkan antara bayi dan saudara-saudara mulai berkurang dalam tahun kehidupan kedua dan pada sat bayi menjadi anak-anak hubungan ini seringkali mengalami pergeseran. Adanya pergesekan hubungan ini tidak saja merusak suasana rumah tetapi juga mengganggu konsep diri anak. Anak-anak dipaksa merasa kurang mampu, apalagi kalau apa yang dicapai dikritik dan dicemoohkan oleh kakak-kakaknya.
Ø  Hubungan dengan Sanak Keluarga
Ada dua kondisi dalam hubungan dengan sanak keluarga sehingga dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Pertama, frekuensi hubungan. Kalau keluarga tinggal dalam masyarakat yang berbeda atau di kota atau negara yang berlainan maka hubungan antar anak dengan sanak akan jarang. Keuda peran anak saudara dalam kehidupan anak.

b.      Perkembangan Kepribadian
Pola kepribadian yang dasarnya telah diletakkan pada masa bayi, mulai berbentuk dalam awal masa kanak-kanak. Karena orang tua, saudara-saudara kandung dan sanak saudara yang lain merupakan dunia sosial bagi anak-anak, maka bagimana perasaan mereka kepada anak-anak dan bagimana perlakuan mereka merupakan faktor penting dalam pembentukan konsep diri, yaitu inti pola keperibadian. Inilah sebabanya mengapa Glasner mengatakan bahwa konsep diri anak “terbentuk dalam rahim hubungan keluarga”
8.       Bahaya dan Kebahagiaan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Bahaya Pada Awal Masa Kanak-Kanak  
Bahaya psikologis  pada awal  kanak-kanak lebih banyak dari pada bahaya fisik dan lebih merusak penyesuaian pribadi serta  penyesuaian social fisik
·         BahkayafisikmeliputiKematian,Penyakit,Kecelakaan,Tidak menarik,Kejanggalan,Kegemukan,Tangan Kidal
·         Bahaya psikologis meliputi Bahaya dalam Berbicara, Bahaya Emosional, Bahaya Sosial, Bahaya Bermain, Bahaya dalam Perkembangan Konsep, Bahaya Moral, Bahaya dalam penggolongan Peran Seks, Bahaya dalam Hubungan Keluarga, Bahaya Kepribadian
b.      Kebahagiaan Selama Awal Masa Kanak-Kanak
Beberapa kondisi penting yang mendukung kebahagiaan dalam awal masa kana-kanak yaitu:Kesehatan yang baik, Lingkungan yang merangsang, Kebijakan dalam menegakan disiplin, Perilaku kekanak-kanakan, Mengembangkan ekspresi-ekpresi  kasih saying, Harapan-harapan yang realistis sesuai dengan kemampuan anak, Mendorong kreativitas dalam bermain, Diterima oleh saudara-saudara kandung dan teman bermain, Suasana gembira dan bahagia di rumah, Prestasi dalm kegiatan yang penting bagi anak.

B.     Akhir Masa Kanak Kanak
Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun sampai sepuluh tahun sampai dengan anak mengalami kematangan seksual yaitu sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan dan empat belas tahun agi anak laki-laki, oleh oang tua disebut sebagai ‘usia yang menyulitkan, tidak rapi, atau usia bertengkar, oleh para pendidik disebut sebagai usia berkelompok, usia penyesuaian, atau usia kreatif. Pertumbuhan fisik yang lambat pada ahir masa kanak-kanak dipengaruhi oleh kesehatan, gizi, imunisasi, sex, dan intelegensi.
Peraihan dari masa akhir  kanak-kanak ke masa awal pubertas dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Seorang anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi.
  2. Anak mulai bersikap kritis.
1.      Faktor yang dapat mempengarui pertumbuhan dan perkembangan anak adalah sebagai berikut:
a.       Faktor heredokonstusionil
Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dan dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal..Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.
b.       Faktor lingkungan
§  Gizi (defisiensi vitamin, jodium dan lain-lain).Dengan menghilangkan vitamin tertentu dari dalam makanan binatang yang sedang hamil, Warkany menemukan kelainan pada anak binatang tersebut. kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal.
§  Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma, oligohidroamnion).
§  Endokrin (diabetes mellitus pada ibu, hormon yang dimakan, umur tua dan lain-lain).
§  Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain).Pemakaian radium dan sinar Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus.
§  Infeksi (trimester I: rubella dan mungkin penyakit lain, trimester II dan berikutnya: toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain).
§  Anoksia embrio (gangguan fungsu plasenta)Keadaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.
2.      Perkembangan sosial pada akhir masa kanak-kanak
Pada saat anak memasuki masa sekolah, maka ia melakukan hubungan yang lebih banyak dengan anak lain, berbeda pada waktu masa prasekolah. Pada waktu masa sekolah, anak memasuki usia ‘gang’, yaitu usia yang pada saat itu kesadaran sosial berkembang dengan pesat. Dalam hal ini anak memasuki tahap menjadi anggota suatu kelompok teman sebaya yang secara bertahap menggantikan keluarga dalam mempengaruhi perilaku. Menurut Havighurst ‘kelompok teman sebaya’ didefinisikan sebagai suatu kumpulan yang kurang lebih berusia sama yang berfikir dan bertindak bersama-sama.
Geng pada umumnya adalah kelompok bermain yang terdiri atas anak-anak yang mempunyai minat, dan tujuan yang sama yaitu untuk bersenang-senang.
Ciri-ciri khas Geng Anak :
·         Geng di kenal kaena namanya, yang kebanyakan diantaranya di ambil dari nama jalan atau blok tempat tinggal para anggota, atau dari buku komik, dan film populer.
·         Anggota Geng menggunakan isyarat, kata teguran dan kode komunitas rahasia.
·         Geng anak sering menggunakan tanda pengenal, dengan atribut untuk mengenal anggotanya.
·         Aktifitas geng meliputi semua bentuk permainan dan hiburan kelompok, membuat sesuatu, menganaggu oranglain, dll.
3.      Perubahan-perubahan dan efek dalam hubungan keluarga pada akhir masa kanak-kanak
Kemerosotan dalam hubngan keluarga yang di mulai pada bagian akhir masa bayi terus berlangsung pada akhir masa kanak-kanak, hal ini yang menyebabkan perasaan tidak aman dan tidak bahagia. Dimana terjadi hubungan baik terhadap anak dan orangtua dan sanak saudara, dan tampaknya anak lebih menyukai pertemuan-pertemuan dalam keluarga. Namun sebenarnya anak lebih senang berhubungan dengan teman-temannya sendiri dan bersikap kritis serta membenci orang tua dan sanak keluarga yang lain.
a.    Efek dari hubungan keluarga
Pengaruh yang mendalam dari hubungan anak dan keluarga jelas terlihat daam bidang  kehidupan sebagai berikut :
Ø  Pekerjaan di sekolah dan sikap anak terhadap sekolah sangat di pengaruhi oleh hubungannya dengan anggota keluarga. Hubungan keluarga sehat dapat menimbulkan dorongan untuk berprestasi, sedangkan hubungan keluarga yang tidak sehat dapat memberi efek yang buruk terhadap kemampuan berkonsentrasi anak.
Ø  Hubungan keluarga dapat mempengaruhi penyesuaian diri secara social di luar rumah.
Ø  Peran yang dimainkan di rumah menentukan peran di luar rumah.
Ø  Jenis metode pelatihan anak yang digunakan di rumah mempengaruhi peran anak.
Ø  Cita-cita dan prestasi anak di berbagai bidang sangat di pengaruhi oleh sikap orang tua.
Ø  Apakah anak akan bersikap kreatif atau bersikap konformistis dalam perilaku sangat di pengaruhi oleh pelatihan di rumah.
Ø  Hubungan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan kepribadian anak-anak. Pendangan anak-anak tentang diri mereka sendiri merupakan cerminan langusng dari apa yang di nilai dan cara mereka di perlakukan oleh anggota-anggota keluarga.
4.      Perubahan-perubahan kepribadian
Dengan meluasnya cakrawala sosial pada saat anak masuk sekolah, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. Perubahan ini tidak hanya terjadi ada konsep diri, tetapi juga pada sifat-sifat orang lain yang di nilai dan di kagumi dan juga perubahan-perubahan yang terjadi pada sifat anak itu sendiri.
a.       Konsep diri ideal
Menjelang berakhirnya masa kanak-kanak, anak mulai mengagumi tokoh-tokoh dalam sejarah, cerita khayal, kemudian anak membentuk konsep diri yang ideal seperti tokoh yang diinginkannya.
b.      Mencari Identitas
Anak-anak pada umumnya memasuki periode akhir masa kanak-kanak dan berminat dalam keanggotaan kelompok, mereka sangat ingin menyesuaikan mulai dari gaya berbicara sampai dengan standar penampilan yang di tetapkan kelompok tersebut. Karena mereka takut kehilangan dukungan dari anggota kelompok, mereka berusaha meniru namun kadang-kadang berlebihan. 
5.      Bahaya dan Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kana
a.    Bahaya pada  akhir masa kanak kanak
·         Bahaya fisik
Bahaya fisik meliputi :Perubahan bentuk tubuh, Bentuk tubuh yang tidak sesuai, Kecelakaan, Ketidakmampuan fisik, Rasa canggung, dan Kesederhanaan.
·         Bahaya Psikologis
Bahaya Psikologiyaitu:Cemas, Emosinya tidak stabil, Tidak percaya diri, Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. 
b.    Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kanak
Akhir masa kanak-kanak dapat dan harus merupakan periode bahgaia dalam rentang kehidupan. Meskipun periode ini bukan masa yang sepenuhnya gembira karena anak di harapkan memikul tambahan tanggung jawab di sekolah dan tambahan di rumah, keberhasilan dalam melaksanakan tanggung jawab ini, terlebih yang dianggap penting oleh orang-orang akan menambah kebahagiaan.
Anak memiliki kesempatan yang luas untuk bermain dan untuk memperoleh alat bermain yang dibutuhkan seperti teman-teman sebayanya, kecuali kalau timbul kondisi yang luar biasa.
Anak yang berbahagia pada akhir masa kanak-kanak belum tentu merasa bahagia pada tahap-tahap selanjutnya, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaan dalam periode ini juga akan menimbulkan kebahagiaan pada periode berikutnya.
Sekalipun kebahagiaan yang dialami pda periode ini tidak emnjamin kebahagiaan seumur hidup, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaann akan terus memberikan kebahagiaan pada tahun-tahun berikutnya, terutama bila tiga faktor kebahagiaan terpenuhi, yaitu penerimaan/dukungan, kasih sayang, dan prestasi.



BAB III
PENUTUP

Rentang waktu akhir masa kanak-kanak ternyata mempunyai ukuran tersendiri untuk setiap individu sampai dirinya matang secara seksual, biasanya rentang waktu antara enam sampai tiga belas tahun untuk anak perempuan dan enam sampai empat belas tahun untuk anak laki-laki. Mengapa setiap individu tidak sama proses akhir pematangan seksualnya, hal ini disebabkan oleh berbedanya kandungan hormon setiap manusia. Untuk mereka yang kandungan hormonnya banyak maka dapat di pastikan anak ini akan mencapai kematangan seksual pada usia yang lebih cepat.
Masa akhir kanak-kanak menjadi begitu significant untuk di bahas karena didalamnya terdapat beberapa hal seperti perubahan-perubahan kepribadian, pencarian identitas, dan memulai adanya peniruan terhadap konsep diri. Di rentang akhir masa kanak-kanak juga terdapat beberapa bahaya seperti :
Bahaya pada akhir masa kanak-kanak
a.       Bahaya fisik
Bahaya fisik meliputi :Perubahan bentuk tubuh, Bentuk tubuh yang tidak sesuai, Kecelakaan, Ketidakmampuan fisik, Rasa canggung, dan Kesederhanaan.
b.      Bahaya Psikologis
Bahaya Psikologiyaitu:Cemas, Emosinya tidak stabil, Tidak percaya diri, Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. 
            Yang menjadikannya begitu penting untuk kita bahas. Secara ringkas, banyak sekali perubahan yang terjadi pada akhir masa kanak-kanak baik itu secara fisik maupun psikis, perubahan dan pertumuhan ini disebabkan oleh dua faktor yaitu :
1.      Faktor heredokonstitusionil
2.      Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)


DAFTAR PUSTAKA


Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan, Jakarta : Erlangga Edisi Kelima





AWAL DAN AKHIR MASA KANAK KANAK


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik






logo stkip.jpg







Disusun Oleh:

NAMA      : ISMA HADIYANTI
NIM          : 10512009                       
KELAS     : 1-C







JURUSAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)GARUT
2011

KATA PENGANTAR



Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena merkat rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah  “Awal dan Akhir Masa Kanak-kanak” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.yang akan digunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Namun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk masa yang akan datang.



Garut,   Maret 2011
Penulis



i
 

 


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................       i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................      ii
BAB       I     PENDAHULUAN 
A. . Latar Belakang ...........................................................................      1
B.  Rumusan Masalah .......................................................................      1
C.  Tujuan .........................................................................................      1
D. . Metode penulisan .......................................................................      1
BAB     II     PEMBAHASAN
A.      Awal Masa Kanak-Kanak  .........................................................      2
1.      Ciri dan Tugas pada Awal Masa Kanak-kanak ....................      2
2.      Perkembangan Fisik dan Kebiasaan Psikologis ....................      3
3.      Keterampilan dan Kemajuan pada Awal Masa Kanak-kanak     3
4.      Emosi dan Sosialisasi pada Awal Masa Kanak-kanak .........      4
5.      Bermain dan Pengembangan Pengertian ..............................      4
6.      Minat dan Golongan Peran Seks ..........................................      5
7.      Hubungan Keluarga dan Perkembangan Kepribadian .........      6
8.      Bahaya dan Kebahagiaan pada Awal Masa Kanak-kanak ...      7
B.       Akhir Masa Kanak-Kanak ..........................................................      7
1.      Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan   8
2.      Perkembangan Sosial pada Akhir Masa Kanak-kanak .........      8
3.      Perubahan dan Efek dalam Hubungan Keluarga .................      9
4.      Perubahan-perubahan Kepribadian .......................................    10
5.      Bahaya dan Kebahagiaan pada Akhir Masa Kanak-kanak ..    10
BAB    III     PENUTUP
                     Kesimpulan ........................................................................................    12

ii
 


ii
 
DAFTAR PUSTAKA