Kamis, 31 Maret 2011

Hakikat Dasar Manusia, paradigma manusia sebagai fenomena

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

Manusia sebagai individu ternyata tidak mampu hidup sendiri. Ia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung padda manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lainnya. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat.


Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena beberapa alasan, yaitu:

a.       Manusia tunduk pada aturan, norma sosial

b.      Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaiian dari orang lain

c.       Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain

d.      Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia


PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL

Sebagai makhluk individu, manusia memiliki hakrat dan martabat yang mulia. Dalam berbagai kelompok sosial ini, manusia membutuhkan norma-norma pengaturannya dalam dimensi sosial muncul kewajiban dasar manusia. Kewajiban dasar manusia adalah menghargai hak dasar orang lain serta mentaati norma-norma yang berlaku dimasarakatnya.

Terdapat norma-norma sosial sebagai patokan untuk bertingkah laku bagi manusia di kelompoknya, norma-norma tersebut ialah :

Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari allah yang diperuntukkan bagi umatnya. Norma agama berisi perintah untuk dipatuhi dan larangan agar dijauhi umat beragama.

Norma kesusilaan atau moral, yaitu norma yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajak pada kebaikan dan menjauhi keburukan. Norma moral bertujuan agar manusia berbuat baik secar moral. Orang yang berkelakuan baik adalah orang yang bermoral, sedangkan yang berkelakuan buruk adalah tidak bermoral atau amoral.

Keberadaannya sebagai makhluk sosial, menjadikan manusia melakukan peran-peran sebagai berikut:

1.      Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok

2.      Membentuk kelompok-kelompok sosial

3.      Menciptakan norma-norma sosial sebagai pengaturan tertib kelompok

Norma kesopanan atau adat adalah norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku terbatas pada lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Norma ini dimaksudkan untuk menciptakan keharmonisan hubungan antar sesame

Norma hukum yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi (Negara) yang pemberlakuannya dapat dipaksakan . norma hukum berisi perintah dan larangan.


MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL MEMILIKI IMPLIKASI-IMPLIKASI:

1.      Kesadaran akan ketidak berdayaan manusia bila seorang diri

2.      Kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain

3.      Penghargaan akan hak-hak orang lain

4.      Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku


MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK POLITIK

Sebagai makhluk politik manusia selalu membutuhkan orang lain dan memiliki strategi dalam mempertahankan kehidupannya, sehingga kehidupannya dengan masyarakat dan organisasi sosial merupakan sebuah keharusan. Allah telah memberikan watak agresif yang alami bago setiap makhluk.

Manusia diberi kemampuan berfikir. Dengan akanya manusia bisa mempertahankan hidupnya. Maka dari itu, timbulah suatu cara agar manusia dapat memenuhi keinginannya dan bisa bersaing mengalahkan orang lain yang dinamakan dengan politik.

Dengan politik manusia bisa merencanakan dan menyusun strategi dalam bertindak. Karena manusia tidak leppas dari yang namanya politik, maka dari itu manusia dinamakan sebagai makhluk politik.

Ciri manusia sebagai makhluk politik dapat kita lihat bahwa dalam kehidupan manusia selalu ditandai dengan adanya penentuan atas pilihan-pilihan dalam menjalani hidupnya.

Dalam kehidupan tak jarang manusia memiliki suatu keinginan (cita-cita) yang sama. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, maka manusia memainkan perannya sebagai makhluk yang memilih (makhluk politik) untuk menentukan bagaimana cara untuk merealisasikan keinginan tersebut.


MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK EKONOMI

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa.

Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan manusia dalam memenuhi atau memuaskan kebutuhannya harus sesuai dengan kemampuannya. Kegiatan inilah yang menunjukan manusia sebagai makhluk ekonomi (homo economicus).

Sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah eko nomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia addlah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas.

Kita harus bijaksana dalam memenuhi kebutuhan. Setiap kebutuhan menuntut pemenuhan. Namun, dalam memenuhi kebutuhan itu, kita harus memerhatikan kemampuan kita. Kita harus mencari alternative untuk memenuhi kebutuhannya.

Sebagai makhluk ekonomi yang bermoral, manusia berusaha memilih dan menggunakan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dengan memerhatikan nilai-nilai agama dan norma-norma sosial, tidak merugikan orang lain, menggunakan sumber daya alam secara selektif, serta memerhatikan kelestarian lingkungan.


MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK PSIKOLOGI

Manusia adalah makhluk psikologi yang memiliki bawaan universal unik dan terus dikaji oleh para humaniora. Kita mengaku sebagai manusia tapi terkadang kita sering lupa bahwa kita adalah manusia. Siapakah kita dan bagaimana kita memfungsikan kemanusiaan kita agar kita layak disebut manusia.

Manusia adalah insan bila dilihat dari sudut pandang psikologinya. Kenapa manusia disebut insan, insane dalam bahasa arab menunjuk manusia sebagai makhluk psikologi, kata insane sendiri berasal dari tiga asal kata: uns bermakna mesra, harmoni, jinak, tampak. Nasa yanusu bermakna terguncang, stress. Nasiya yansa bermakna lupa.

Bila kita menyatukan tiga asal kata tadi menjadi sebuah definisi maka manusia bila ditinjau dari sisi psikologinya adalah makhluk yang memiliki harmoni jiwa, cinta, benci, jinak, terkadang stress dan sering lupa

Kita mungkin sering mendapati manusia dalam dua bentuk yaitu :

a.       Manusia baik

b.      Manusia jahat

Kita pun pernah mengalami ketertarikan atau bahkan sesekali kita menginginkan sesuatu yang berunsur karakter hewan. Kenapa itu bisa terjaddi dan bagaimana cara mensikapi gejolak-gejolak yang tidak manusiawi dalam diri kita.

Pendahuluan , Visi, Misi dan Tujuan ISBD, Pengertian Ilmu Sosial, Ilmu Budaya dan ISBD

1. PENGERTIAN ISBD
 ISBD sebagian integrasi ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan social dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa sehingga mampu mengkaji masalah social kemanusiaan dan budaya

Selanjutnya mahasiswa peka, tanggap, kritis serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif (pembangunan karakter manusia)

ISBD sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaan dan budaya sekaligus pula member dasar pendekatan ysng bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial yang  terintegrasi

ISBD bukanlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya, dan masalah-masalah yang terwujud daripadanya.

Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD)

Adalah salah satu mata kuliah umum termasuk pada kelompok mata kuliah bekehidupan bermasyarakat (MBB).

ISBD merupakan mata kuliah dasar mengenai pengembangan kepribadian dan wawasan sosial budaya mahasiswa dalam menanggapi dan memecahkan masalah sosial budaya dan kemasyarakatan yang timbul pada masyarakat.

Usaha Pendidikan Dalam Menelaah Masalah Sosial Dengan Menggunakan Fakta, Konsep dan Teori-teori yang diperoleh dan Dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial.
2. FUNGI ISBD

Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejali dan penalaran mahasiswa pada lingkungannya menjadi lebih besar.

3. VISI ISBD

Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman dan kesederajatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku indvidu dan mahkluk sosial yang beradab serta bertanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungan.

4. KOMPETENSI ISBD

Menjadi ilma dan professional yang berfikir kritis, kreatif, sistematik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, estetis serta memiliki aspresiasi, kpekaan dan empati sosial, bersikap demokratis berkeadaban serta ikut berperan mencari sosial pemecahan masalah sosial budaya secara arif.

3. TUJUAN ISBD

1.      Mengembangkan kesedaran mahasiswa menuasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

2.      Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.

3.      Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan makhluk sosial yang beradab dalam mempraktikkan pengethuan akademik dan keahliannya.

4.      Makhluk sosial yang beradab dalam mempraktekan pengetahuan akademik dan keahliannya.
MENGAPA MBB-ISBD PERLU DIAJARKAN DIPERGURUAN TINGGI UMUM ???

LATAR BELAKANG DIAJARKANNYA ISBD

Agar tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi memiliki tiga jenis kemampuan yang meliputi :

1.      Kemampuan personal : Dengan kemampuan ini diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

2.      Kemampuan akademis: Kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahanny

3.      Kemampuan professional : Kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU

Individu berasal dari kata in devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya berbagi. Jadi individu artinya tidak berbagi, atau satu kesatuan.

Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.

Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi antara jiwa dan raga. Secar biologis, manusia lahir dengan kelengkapan fisik tidak berbeda dengan makhluk hewani. Namun secara rohani ia sangat berbeda dengan makhluk hewani apapun.

Dalam perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan kecakapannya. Setiap manusia memiliki perbedaan. Hal itu dikarenakan karena manusia memiliki karakteristik sendiri. Ia memiliki sifat, watak, keinginan dan cita-cita yang berbeda satu sama lainnya.

WHAT IS PERSONALITY?

Adalah susunan tetap perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu atau cirri-ciri watak seorang individu yang tetap konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khas.


UNSUR-UNSUR PERSONALITY

  1.  PENGETAHUAN PERSEPSI
  2.  APERSEPSI
  3.  PENGAMATAN
  4.  KONSEP 
  5. FANTASI 
  6. PERASAAN 
  7. DRIVE (DORONGAN)

PENGETAHUAN

Segala sesuatu yang kita ketahui sebagai hasil penggunaan panca indra (unsure-unsur akal yang mengisi alam jiwa). Contoh, kita mnetahui bahwa warna bunga melati adalah putih. Kita tahu demikian karena kita panca indra kita pernah melihat kalau melati itu berwarna putih dengan bentuk yang khas.


PERSEPSI

Dalam lingkungan manusia yang diterima oleh pancaindra: getar eter (cahaya, warna), akuistik, bau, rasa, tekanan mekanikal diolah menjadi susunan yang dipancarkan dan diproyeksikan menjadi penggambaran tentang lingkungan tadi. (seluruh proses akal manusia yang sadar). Contohnya, seseorang mempersepsikan tentang pantai, akan mengatakan kalau pantai merupakan tempat dengan cuaca yang panas, berpasir halus serta dekat dengan laut lepas.


APERSEPSI :

Penggambaran oleh manusia berbeda  dengan foto, manusia terfocus pada bagian-bagian khusus (mata, telinga), diolah oleh akal fikir, digabung dengan penggambaran lama lalu diproyeksikan sebagai penggambaran baru dengan pengertian baru.


PENGAMATAN

Suatu persepsi saat diproyeksikan berfocus pada hal yang menarik (lebih terpusat/ lebih intensif), pada bagian-bagian khusus tadi pemusatan akal yang lebih intensif ini yang kita namakan pengamatan.


KONSEP

Menggabung, membandingkan bagian-bagian dari suatu penggambaran dengan bagian-bagian dari suatu penggambaran lain yang sejenis. Dengan proses akal, kemampuan manusia untuk membentuk suatu penggambaran yang abstrak yang dalam kenyataanya belum ada. Penggambaran abstrak.


FANTASI

Dalam pengamatan, ada penggambaran yang ditambah-tambahkan, dibesarkan, dikurangi, dikecilkan pada bagian-bagian tertentu, adapula digabungkan dengan penggambaran lain menjadi penggambaran lain yang dalam kenyataannya tidak ada penggambaran yang realistic. Contohnya, seorang ibu ketika anaknya pulang telat, maka akan berfikiran yang tidak-tidak. Takut anaknya celaka, takut anaknya pergi dengan orang yang tidak baik dan sebagainya.


SUB-CONSCIOUS (BAWAH SADAR) DAN UNCONCIOUS (TAK SADAR)

Segala unsur-unsur pengetahuan tadi sering kali hilang dalam kesadaran manusia akibat  larut dan terpecah-pecah yang disebabkan akal sadar individu tidak lagi menyusun dan menatanya.


PERASAAN

Persepsi-persepsi dapat menimbulkan dalam kesadaran manusia perasaan positif dan negatif. Diakibatkan adanya unsur penilayan yang menjadikan posotof dan negative.
Contoh: coca cola dan bangkai
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya diniainya sebagai keadaan posotif atau negative.


DRIVE (DORONGAN )

  1. DORONGAN UNTUK MEMPERTAHANKAN HIDUPSEX
  2. MENCARI MAKAN
  3. BERINTERAKSI
  4. MENIRU
  5. BERBAKTI
  6. KEINDAHAN

Senin, 21 Maret 2011

makalah awal dan akhir masa kanak kanak

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia 6 tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan akhir, masa akhir kanak-kanak di tandai dengan masuknya anak ke kelas satu. Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupan anak, juga bagi anak yang telah pernah mengalami situasi prasekolah selama satu tahun. Sementara, menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan baru dari kelas satu, kebanyakan anak berada dalam keadaan tidak seimbang. Anak mengalami gangguan emosional sehingga sulit untuk hidup bersama dan bekerjasama. Masuk kelas satu, merupakan peristiwa penting bagi kehidupan setiap anak sehingga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cirri ciri awal masa kanak kanak?
2.      Apa saja perkembangan fisik pada awal masa kanak kanak?
3.      Tugas apa saja pada awal masa kanak kanak?
4.      Apa saja factor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara?
5.      Mengapa hubungan antara keluarga penting pada awal masa kanak kanak?

C.    Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah perkembangan dan bimbingan peserta didik  dan untuk menambah wawasan kita mengenai masa akhir kanak-kanak yag membawa banyak perubahan terhadap sikap anak.

D.    Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini, kami menggnakan proses pencarian terhadap buku-buku yang relevan terhadap pembahasan akhir masa kanak-kanak, selain itu kami juga mengadakan searching di website untuk mencari bahan yang sesuai dengan makalah ini.



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Awal Masa Kanak-Kanak
Pada umumnya orang berpendapat bahwa pada masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan. Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai anak matang secara seksual, kira-kira 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk pria. Setelah anak matang secara seksual, maka ia disebut remaja.
Secara luas diketahui bahwa masa kanak-kanak dibagi menjadi dua periode yang berbeda, yaitu awal dan akhir masa kanak-kanak.Periode awal berlangsung dari umur dua sampai enam tahun dan periode akhir dari enam sampai tiba saatnya anak matang secara seksual.
Garis pemisah antara awal dan akhir masa kanak-kanak, yaitu pertama, pemisahan ini khususnya digunakan untuk anak-anak yang sebelum mencapai usia wajib belajar diperlakukan sangat berbeda dari usia yang sudah masuk sekolah. Kedua, kanak-kanak pada usia enam tahun itu adalah efek dari faktor-faktor sosial.
1.      Ciri-Ciri  dan Tugas Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Ciri ciri Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Ciri dari periode awal masa kanak-kanak tercermin dalam sebutan yang biasanya diberikan oleh para orang tua, pendidik, dan ahli psikologi.
a)      Sebutan yang Digunakan Orang Tua
Sebagian besar orang tua menganggap awal masa kanak-kanak sebagai usia yang mengundang masalah atau usia sulit.
b)         Sebutan yang Digunakan Para Pendidik
Para pendidik menyebut tahun-tahun awal masa kanak-kanak  sebagai usia prasekolah.
c)      Sebutan yang Digunakan Para Ahli Psikolog
Para ahli psikologi menggunakan sejumlah sebutan yang berbeda :
·     Usia kelompok
·     Usia menjelajah
·     Usia meniru
b.      Tugas Dalam Perkembangan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Meskipun dasar dari tugas dalam perkembangan yang diharapkan sudah dikuasai anak sebelum mereka masuk sekolah diletakan selama masa bayi, tetapi masih banyak yang harus dipelajari dalam waktu empat tahun yaitu dalam periode awal masa kanak kanak yang relatif singkat.
2.      Perkembangan Fisik dan Kebiasaan Psilogis
a.       Perkembangan Fisik
Awal masa kanak-kanak merupakan masa pertumbuhan yang relatif seimbang meskipun terdapat perbedaan musim, bulan Juli sampai pertengahan Desember merupakan saat yang terbaik untuk peningkatan berat badan April sampai pertengahan Agustus untuk peningkatan tinggi tubuh.perkembangan fisik anak pada awal masa kanak kanak meliputi:Tinggi,Berat,Perbandingan Tubuh,Postur Tubuh,Tulang dan Otot,Lemak,Gigi
b.      Kebiasaan Fsiologis
Dalam awal masa kanak kanak, kebiasaan fsiologis yang dasarnya sudah diletakan pada masa bayi menjadi semakin baik. Tidak perlu disediakan makanan khusus dan anak belajar makan pada waktu waktu tertentu.Anak-anak usia tiga tahun tidur sekitar dua belas jam sehari. Tahun-tahun berikutnya jumlah tidur sehari-hari rata-rata berkurang sekitar setengah jam dari tahun sebelumnya.
3.      Keterampilan dan Kemajuan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Keterampilan Awal Masa Kanak-Kanak
Pertama, anak sedang mengulang-ulang dan karenanya dengan senang hati mau mengulangsuatu aktivitas sampai mereka terampil melakukannya. Kedua, anak-anak bersifat pemberani sehingga tidak terhambat oleh rasa takut kalau dirinya mengalami sakit atau di ejek teman-temannya sebagaimana ditakuti anak yang lebih besar. Dan ketiga, anak belia mudah dan cepat belajar karena tubuh mereka masih sangat lentur dan keterampilan yang dimiliki baru sedikit sehingga keterampilan yang baru dikuasai tidak mengganggu keterampilan yang sudah ada.  Keterampilan khusus yang dimiliki pada awal masa anak-kanak yaitu:
·            Keterampilan tangan
·            Keterampilan kaki
b.      Kemajuan Berbicara Dalam Awal Masa Kanak-Kanak
Selama awal masa kanak-kanak, anak-anak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar berbicara. Hal ini disebabkan dua hal. Pertama, belajar berbicara merupakan sarana pokok dalam sosialisasi. Kedua, belajar berbicara merupakan sarana untuk memperoleh kemandirian.Tugas dalam belajar bicara pada awal masa kanak-kanak yaitu:Pengucapan kata-kata,Menambah kosa kata,Membentuk kalimat.sertaFaktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara yaitu:Intelegensi,Jenis disiplin,Posisi urutan,Besarnya keluarga,Status sosial ekonomi,Status  ras,Berbahasa dua,Penggolongan peran-seks
4.      Emosi dan Sosioalisasi Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Emosi Awal Masa Kanak-Kanak
Selama awal masa kanak kanak emosi sangat kuat .saat ini merupakan saat ketidakseimbangan karena anak anak keluar dari focus dalam arti bahwa ia mudah terbawa ledakan ledakan emosional sehingga sulit dibimbing dan diarahkan. terutama pada usia 2,5 sampai 3,5 dan 5,5 sampai 6,5 tahun.Emosi yang Umum Pada Awal Masa Kanak-kanak  yaitu:Amarah, Takut, Cemburu, Ingin tahu, Iri hati, Gembira, Sedih, Kasih saying.
b.      Sosialisasi Awal Masa Kanak-Kanak
Salah satu tugas perkembangan awal masa kanak –kanak yang penting adalah latihan dan pengalaman pendahuluan yang di perlukan untuk manjadi anggota kelompok dalam akhir masa kanak- kanak.Jadi awal masa kanak kanak di sebut sebagai masa prakelompok .
Dengan meningkatnya sosial ,anak terlibat dalam bermain kooperatip ,dimana ia menjadi anggota kelompok dan saling beriteraksi. Pola Perilaku Sosial yang tejadi antara lain Meniru ,Persaingan ,Kerja sama , Simpati, Empati, Dukungan social, Membagi, Perilaku akrab.dan Pola tidak social yang terjadi antara lain yaitu: Agresif, Perilaku berkuasa, Memikirkan diri sendiri, Mementingkan Diri sendiri, Merusak, Pertentangan Sex, Prasangka.
5.      Bermain dan Pengembangan Pengertian Pada Awal Masa Kakak-Kanak
a.       Bermain Paada Awal Masa Kanak-kanak
Massa awal kanak-kanak sering disebut sebagai  tahap main mainan, karena dalam periode ini hamper semua permainan menggunakan mainan.Minat bermain anak anak mengikuti suatu pola yang sangat dipengaruhi oleh kematangan dalam bentuk permainan tertentu dan oleh lingkungan dimana ia dibesarkan.
Ada bermacam macam Pola Bermain Awal Masa Kanak-kanak yaitu: Bermain dengan mainan, Dramatisasi, Konstruksi, Permainan, Membaca, Film, Radio, dan Televisi.
Anak yang kreatif  menghabiskan sebagian besar waktu bernain untuk menciptakan sesuatu yang orisinal dari mainan-mainan dan alat-alat bermain, sedangkan anak yang tidak kreatif mengikuti pola yang sudah dibuat oleh orang lain.
b.      Perkembangan Pengertian
Dalam masa ini anak anak mulai memperhatikan hal hal kecil yang tadinya tidak diperhatikan. dengan demikian anak anak tidak lagi mudah bingung kalau menghadapi benda benda,situasi atau orang orang yang jadi lebih khusus dan lebih berarti bagi dirinya. konsep umum yang berkembang selama masa awal kanak kanak yaitu: kehidupan, kematian, fungsi tubuh, ruang,berat, bilangan, waktu, diri sendiri, kesadaran social, keindahan, dan kelucuan.
6.      Minat dan golongan peran seks
a.       Minat
Ada beberapa minat yang berlaku umum diantara anak-anak dalam kebudayaan Amerika masa kini. Minat-minat ini meliputi minat [ada Agama, tubuh manusia, diri sendiri, sek, dan pakaian.
·         Minat pada Agama 
Keyakinan agama, sebagian besar tidak terarah lagi anak-anak meskipun mereka menunjukan minat dalam ibadah agama. Tetapi karena banyaknya maslah kepada anak maka dijelaskan agama seperti kelahiran, kematian, pertumbuhan, dan unsur-unsurnya dengan mengetahui itu semua maka keinginan akan mengetahui tentang masalah-masalah agama menjadi besar dan merekapun akan menajukan banyak pertanayaan
·         Minat pada tubuh manusia
Minat timbul terlebih dahulu pada anggota bagian luar tubuh daripada minat pada bagian dalam tubuh. Tapi sebelum periode iut berakhir, kebanyakan anak menunjukan minat biar pada bagian dalam tubuh dan ingin mengetahui jiwa apa fungsinya. 
b.      Penggolongan Peran Seks
Meskipun beberapa dasar dari penggolongan peran seks sudah diletakan pada masa akhir bayi, tetapi sebagian besar dasar ini diletakkan selama awal masa kanak-kanak.
Dalam tahap perkembangan pola ini, anak diharapkan menguasai dua aspek penting dari penggolongan seks yaitu:
·         Mempelajari Stereotip Peran-Seks
Stereotip peran seks adalah sekumpulan arti yang dihubngkan dengan kelompok laki-laki dan kelompok peraempuan. Arti ini berhubungan dengan penampilan dan bentuk tubub individu yang sesuaai, jenis pakaian, cara berbicara dan perilaku yang sesuai perilaku yang baik dalam menghadapi lawan seks dan cara yang sesuai untuk mencapai nafkah pada masa dewasa.
·         Perantara Penggolongan Peran Seks
Mempelajari stereotip peran seks tidak menjamin penggolongan peran seks. Anak-anak harus belajar untuk berperilaku sesuai dengan pola-pola yang digariskan dalam stereotip. Hal ini sebgaian dilakukan dengan meniru tetapi lebih banyak melalui latihan langsung  dimana anak diperlatihkan bagaimana menriu suatu model dan didorong melakukannya ataupun dimarahi kalau gagal melakukannya.
7.      Hubungan Keluarga dan Perkembangan Kepribadian Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Hubungan Keluarga
Sekalipun anak-anak sudah mulai bermain dengan anak-anak lain di luar rumah, keluarga masih merupakan pengaruuh sesialisasi yang terpenting. Tidak hanya lebih banyak kontak dengan anggota-anggota keluarga daripada dengan orang-orang lain tetapi hubungan itu lebih erat. Lebih hangat dan lebih bernada emosional. Hubungan kelaurga yang erat ini pengaruhnya lebih besar pada anak daripada pengaruh-pengaruh sosial lainnya. Namun demikian, berapa besar penagaruh dari anggota keluarga bergantung pada hubungan individualnya dengan anak.
Ø  Hubungan Orang Tua – Anak
Perubahan-perubahan dalam hubungan orang tua anak yang dimulai sejak tahun kedua masa bayi berlangsung terus selama awal masa kanak-kanak dan biasanya dalam tingkat yang lebih cepat.
Ø  Hubungan dengan Saudara
Hubungan yang menyenangkan antara bayi dan saudara-saudara mulai berkurang dalam tahun kehidupan kedua dan pada sat bayi menjadi anak-anak hubungan ini seringkali mengalami pergeseran. Adanya pergesekan hubungan ini tidak saja merusak suasana rumah tetapi juga mengganggu konsep diri anak. Anak-anak dipaksa merasa kurang mampu, apalagi kalau apa yang dicapai dikritik dan dicemoohkan oleh kakak-kakaknya.
Ø  Hubungan dengan Sanak Keluarga
Ada dua kondisi dalam hubungan dengan sanak keluarga sehingga dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Pertama, frekuensi hubungan. Kalau keluarga tinggal dalam masyarakat yang berbeda atau di kota atau negara yang berlainan maka hubungan antar anak dengan sanak akan jarang. Keuda peran anak saudara dalam kehidupan anak.

b.      Perkembangan Kepribadian
Pola kepribadian yang dasarnya telah diletakkan pada masa bayi, mulai berbentuk dalam awal masa kanak-kanak. Karena orang tua, saudara-saudara kandung dan sanak saudara yang lain merupakan dunia sosial bagi anak-anak, maka bagimana perasaan mereka kepada anak-anak dan bagimana perlakuan mereka merupakan faktor penting dalam pembentukan konsep diri, yaitu inti pola keperibadian. Inilah sebabanya mengapa Glasner mengatakan bahwa konsep diri anak “terbentuk dalam rahim hubungan keluarga”
8.       Bahaya dan Kebahagiaan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Bahaya Pada Awal Masa Kanak-Kanak  
Bahaya psikologis  pada awal  kanak-kanak lebih banyak dari pada bahaya fisik dan lebih merusak penyesuaian pribadi serta  penyesuaian social fisik
·         BahkayafisikmeliputiKematian,Penyakit,Kecelakaan,Tidak menarik,Kejanggalan,Kegemukan,Tangan Kidal
·         Bahaya psikologis meliputi Bahaya dalam Berbicara, Bahaya Emosional, Bahaya Sosial, Bahaya Bermain, Bahaya dalam Perkembangan Konsep, Bahaya Moral, Bahaya dalam penggolongan Peran Seks, Bahaya dalam Hubungan Keluarga, Bahaya Kepribadian
b.      Kebahagiaan Selama Awal Masa Kanak-Kanak
Beberapa kondisi penting yang mendukung kebahagiaan dalam awal masa kana-kanak yaitu:Kesehatan yang baik, Lingkungan yang merangsang, Kebijakan dalam menegakan disiplin, Perilaku kekanak-kanakan, Mengembangkan ekspresi-ekpresi  kasih saying, Harapan-harapan yang realistis sesuai dengan kemampuan anak, Mendorong kreativitas dalam bermain, Diterima oleh saudara-saudara kandung dan teman bermain, Suasana gembira dan bahagia di rumah, Prestasi dalm kegiatan yang penting bagi anak.

B.     Akhir Masa Kanak Kanak
Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun sampai sepuluh tahun sampai dengan anak mengalami kematangan seksual yaitu sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan dan empat belas tahun agi anak laki-laki, oleh oang tua disebut sebagai ‘usia yang menyulitkan, tidak rapi, atau usia bertengkar, oleh para pendidik disebut sebagai usia berkelompok, usia penyesuaian, atau usia kreatif. Pertumbuhan fisik yang lambat pada ahir masa kanak-kanak dipengaruhi oleh kesehatan, gizi, imunisasi, sex, dan intelegensi.
Peraihan dari masa akhir  kanak-kanak ke masa awal pubertas dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Seorang anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi.
  2. Anak mulai bersikap kritis.
1.      Faktor yang dapat mempengarui pertumbuhan dan perkembangan anak adalah sebagai berikut:
a.       Faktor heredokonstusionil
Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dan dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal..Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.
b.       Faktor lingkungan
§  Gizi (defisiensi vitamin, jodium dan lain-lain).Dengan menghilangkan vitamin tertentu dari dalam makanan binatang yang sedang hamil, Warkany menemukan kelainan pada anak binatang tersebut. kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal.
§  Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma, oligohidroamnion).
§  Endokrin (diabetes mellitus pada ibu, hormon yang dimakan, umur tua dan lain-lain).
§  Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain).Pemakaian radium dan sinar Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus.
§  Infeksi (trimester I: rubella dan mungkin penyakit lain, trimester II dan berikutnya: toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain).
§  Anoksia embrio (gangguan fungsu plasenta)Keadaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.
2.      Perkembangan sosial pada akhir masa kanak-kanak
Pada saat anak memasuki masa sekolah, maka ia melakukan hubungan yang lebih banyak dengan anak lain, berbeda pada waktu masa prasekolah. Pada waktu masa sekolah, anak memasuki usia ‘gang’, yaitu usia yang pada saat itu kesadaran sosial berkembang dengan pesat. Dalam hal ini anak memasuki tahap menjadi anggota suatu kelompok teman sebaya yang secara bertahap menggantikan keluarga dalam mempengaruhi perilaku. Menurut Havighurst ‘kelompok teman sebaya’ didefinisikan sebagai suatu kumpulan yang kurang lebih berusia sama yang berfikir dan bertindak bersama-sama.
Geng pada umumnya adalah kelompok bermain yang terdiri atas anak-anak yang mempunyai minat, dan tujuan yang sama yaitu untuk bersenang-senang.
Ciri-ciri khas Geng Anak :
·         Geng di kenal kaena namanya, yang kebanyakan diantaranya di ambil dari nama jalan atau blok tempat tinggal para anggota, atau dari buku komik, dan film populer.
·         Anggota Geng menggunakan isyarat, kata teguran dan kode komunitas rahasia.
·         Geng anak sering menggunakan tanda pengenal, dengan atribut untuk mengenal anggotanya.
·         Aktifitas geng meliputi semua bentuk permainan dan hiburan kelompok, membuat sesuatu, menganaggu oranglain, dll.
3.      Perubahan-perubahan dan efek dalam hubungan keluarga pada akhir masa kanak-kanak
Kemerosotan dalam hubngan keluarga yang di mulai pada bagian akhir masa bayi terus berlangsung pada akhir masa kanak-kanak, hal ini yang menyebabkan perasaan tidak aman dan tidak bahagia. Dimana terjadi hubungan baik terhadap anak dan orangtua dan sanak saudara, dan tampaknya anak lebih menyukai pertemuan-pertemuan dalam keluarga. Namun sebenarnya anak lebih senang berhubungan dengan teman-temannya sendiri dan bersikap kritis serta membenci orang tua dan sanak keluarga yang lain.
a.    Efek dari hubungan keluarga
Pengaruh yang mendalam dari hubungan anak dan keluarga jelas terlihat daam bidang  kehidupan sebagai berikut :
Ø  Pekerjaan di sekolah dan sikap anak terhadap sekolah sangat di pengaruhi oleh hubungannya dengan anggota keluarga. Hubungan keluarga sehat dapat menimbulkan dorongan untuk berprestasi, sedangkan hubungan keluarga yang tidak sehat dapat memberi efek yang buruk terhadap kemampuan berkonsentrasi anak.
Ø  Hubungan keluarga dapat mempengaruhi penyesuaian diri secara social di luar rumah.
Ø  Peran yang dimainkan di rumah menentukan peran di luar rumah.
Ø  Jenis metode pelatihan anak yang digunakan di rumah mempengaruhi peran anak.
Ø  Cita-cita dan prestasi anak di berbagai bidang sangat di pengaruhi oleh sikap orang tua.
Ø  Apakah anak akan bersikap kreatif atau bersikap konformistis dalam perilaku sangat di pengaruhi oleh pelatihan di rumah.
Ø  Hubungan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan kepribadian anak-anak. Pendangan anak-anak tentang diri mereka sendiri merupakan cerminan langusng dari apa yang di nilai dan cara mereka di perlakukan oleh anggota-anggota keluarga.
4.      Perubahan-perubahan kepribadian
Dengan meluasnya cakrawala sosial pada saat anak masuk sekolah, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. Perubahan ini tidak hanya terjadi ada konsep diri, tetapi juga pada sifat-sifat orang lain yang di nilai dan di kagumi dan juga perubahan-perubahan yang terjadi pada sifat anak itu sendiri.
a.       Konsep diri ideal
Menjelang berakhirnya masa kanak-kanak, anak mulai mengagumi tokoh-tokoh dalam sejarah, cerita khayal, kemudian anak membentuk konsep diri yang ideal seperti tokoh yang diinginkannya.
b.      Mencari Identitas
Anak-anak pada umumnya memasuki periode akhir masa kanak-kanak dan berminat dalam keanggotaan kelompok, mereka sangat ingin menyesuaikan mulai dari gaya berbicara sampai dengan standar penampilan yang di tetapkan kelompok tersebut. Karena mereka takut kehilangan dukungan dari anggota kelompok, mereka berusaha meniru namun kadang-kadang berlebihan. 
5.      Bahaya dan Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kana
a.    Bahaya pada  akhir masa kanak kanak
·         Bahaya fisik
Bahaya fisik meliputi :Perubahan bentuk tubuh, Bentuk tubuh yang tidak sesuai, Kecelakaan, Ketidakmampuan fisik, Rasa canggung, dan Kesederhanaan.
·         Bahaya Psikologis
Bahaya Psikologiyaitu:Cemas, Emosinya tidak stabil, Tidak percaya diri, Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. 
b.    Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kanak
Akhir masa kanak-kanak dapat dan harus merupakan periode bahgaia dalam rentang kehidupan. Meskipun periode ini bukan masa yang sepenuhnya gembira karena anak di harapkan memikul tambahan tanggung jawab di sekolah dan tambahan di rumah, keberhasilan dalam melaksanakan tanggung jawab ini, terlebih yang dianggap penting oleh orang-orang akan menambah kebahagiaan.
Anak memiliki kesempatan yang luas untuk bermain dan untuk memperoleh alat bermain yang dibutuhkan seperti teman-teman sebayanya, kecuali kalau timbul kondisi yang luar biasa.
Anak yang berbahagia pada akhir masa kanak-kanak belum tentu merasa bahagia pada tahap-tahap selanjutnya, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaan dalam periode ini juga akan menimbulkan kebahagiaan pada periode berikutnya.
Sekalipun kebahagiaan yang dialami pda periode ini tidak emnjamin kebahagiaan seumur hidup, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaann akan terus memberikan kebahagiaan pada tahun-tahun berikutnya, terutama bila tiga faktor kebahagiaan terpenuhi, yaitu penerimaan/dukungan, kasih sayang, dan prestasi.



BAB III
PENUTUP

Rentang waktu akhir masa kanak-kanak ternyata mempunyai ukuran tersendiri untuk setiap individu sampai dirinya matang secara seksual, biasanya rentang waktu antara enam sampai tiga belas tahun untuk anak perempuan dan enam sampai empat belas tahun untuk anak laki-laki. Mengapa setiap individu tidak sama proses akhir pematangan seksualnya, hal ini disebabkan oleh berbedanya kandungan hormon setiap manusia. Untuk mereka yang kandungan hormonnya banyak maka dapat di pastikan anak ini akan mencapai kematangan seksual pada usia yang lebih cepat.
Masa akhir kanak-kanak menjadi begitu significant untuk di bahas karena didalamnya terdapat beberapa hal seperti perubahan-perubahan kepribadian, pencarian identitas, dan memulai adanya peniruan terhadap konsep diri. Di rentang akhir masa kanak-kanak juga terdapat beberapa bahaya seperti :
Bahaya pada akhir masa kanak-kanak
a.       Bahaya fisik
Bahaya fisik meliputi :Perubahan bentuk tubuh, Bentuk tubuh yang tidak sesuai, Kecelakaan, Ketidakmampuan fisik, Rasa canggung, dan Kesederhanaan.
b.      Bahaya Psikologis
Bahaya Psikologiyaitu:Cemas, Emosinya tidak stabil, Tidak percaya diri, Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. 
            Yang menjadikannya begitu penting untuk kita bahas. Secara ringkas, banyak sekali perubahan yang terjadi pada akhir masa kanak-kanak baik itu secara fisik maupun psikis, perubahan dan pertumuhan ini disebabkan oleh dua faktor yaitu :
1.      Faktor heredokonstitusionil
2.      Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)


DAFTAR PUSTAKA


Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan, Jakarta : Erlangga Edisi Kelima





AWAL DAN AKHIR MASA KANAK KANAK


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik






logo stkip.jpg







Disusun Oleh:

NAMA      : ISMA HADIYANTI
NIM          : 10512009                       
KELAS     : 1-C







JURUSAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)GARUT
2011

KATA PENGANTAR



Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena merkat rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah  “Awal dan Akhir Masa Kanak-kanak” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.yang akan digunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Namun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk masa yang akan datang.



Garut,   Maret 2011
Penulis



i
 

 


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................       i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................      ii
BAB       I     PENDAHULUAN 
A. . Latar Belakang ...........................................................................      1
B.  Rumusan Masalah .......................................................................      1
C.  Tujuan .........................................................................................      1
D. . Metode penulisan .......................................................................      1
BAB     II     PEMBAHASAN
A.      Awal Masa Kanak-Kanak  .........................................................      2
1.      Ciri dan Tugas pada Awal Masa Kanak-kanak ....................      2
2.      Perkembangan Fisik dan Kebiasaan Psikologis ....................      3
3.      Keterampilan dan Kemajuan pada Awal Masa Kanak-kanak     3
4.      Emosi dan Sosialisasi pada Awal Masa Kanak-kanak .........      4
5.      Bermain dan Pengembangan Pengertian ..............................      4
6.      Minat dan Golongan Peran Seks ..........................................      5
7.      Hubungan Keluarga dan Perkembangan Kepribadian .........      6
8.      Bahaya dan Kebahagiaan pada Awal Masa Kanak-kanak ...      7
B.       Akhir Masa Kanak-Kanak ..........................................................      7
1.      Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan   8
2.      Perkembangan Sosial pada Akhir Masa Kanak-kanak .........      8
3.      Perubahan dan Efek dalam Hubungan Keluarga .................      9
4.      Perubahan-perubahan Kepribadian .......................................    10
5.      Bahaya dan Kebahagiaan pada Akhir Masa Kanak-kanak ..    10
BAB    III     PENUTUP
                     Kesimpulan ........................................................................................    12

ii
 


ii
 
DAFTAR PUSTAKABAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia 6 tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan akhir, masa akhir kanak-kanak di tandai dengan masuknya anak ke kelas satu. Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupan anak, juga bagi anak yang telah pernah mengalami situasi prasekolah selama satu tahun. Sementara, menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan baru dari kelas satu, kebanyakan anak berada dalam keadaan tidak seimbang. Anak mengalami gangguan emosional sehingga sulit untuk hidup bersama dan bekerjasama. Masuk kelas satu, merupakan peristiwa penting bagi kehidupan setiap anak sehingga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cirri ciri awal masa kanak kanak?
2.      Apa saja perkembangan fisik pada awal masa kanak kanak?
3.      Tugas apa saja pada awal masa kanak kanak?
4.      Apa saja factor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara?
5.      Mengapa hubungan antara keluarga penting pada awal masa kanak kanak?

C.    Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah perkembangan dan bimbingan peserta didik  dan untuk menambah wawasan kita mengenai masa akhir kanak-kanak yag membawa banyak perubahan terhadap sikap anak.

D.    Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini, kami menggnakan proses pencarian terhadap buku-buku yang relevan terhadap pembahasan akhir masa kanak-kanak, selain itu kami juga mengadakan searching di website untuk mencari bahan yang sesuai dengan makalah ini.



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Awal Masa Kanak-Kanak
Pada umumnya orang berpendapat bahwa pada masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan. Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai anak matang secara seksual, kira-kira 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk pria. Setelah anak matang secara seksual, maka ia disebut remaja.
Secara luas diketahui bahwa masa kanak-kanak dibagi menjadi dua periode yang berbeda, yaitu awal dan akhir masa kanak-kanak.Periode awal berlangsung dari umur dua sampai enam tahun dan periode akhir dari enam sampai tiba saatnya anak matang secara seksual.
Garis pemisah antara awal dan akhir masa kanak-kanak, yaitu pertama, pemisahan ini khususnya digunakan untuk anak-anak yang sebelum mencapai usia wajib belajar diperlakukan sangat berbeda dari usia yang sudah masuk sekolah. Kedua, kanak-kanak pada usia enam tahun itu adalah efek dari faktor-faktor sosial.
1.      Ciri-Ciri  dan Tugas Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Ciri ciri Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Ciri dari periode awal masa kanak-kanak tercermin dalam sebutan yang biasanya diberikan oleh para orang tua, pendidik, dan ahli psikologi.
a)      Sebutan yang Digunakan Orang Tua
Sebagian besar orang tua menganggap awal masa kanak-kanak sebagai usia yang mengundang masalah atau usia sulit.
b)         Sebutan yang Digunakan Para Pendidik
Para pendidik menyebut tahun-tahun awal masa kanak-kanak  sebagai usia prasekolah.
c)      Sebutan yang Digunakan Para Ahli Psikolog
Para ahli psikologi menggunakan sejumlah sebutan yang berbeda :
·     Usia kelompok
·     Usia menjelajah
·     Usia meniru
b.      Tugas Dalam Perkembangan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Meskipun dasar dari tugas dalam perkembangan yang diharapkan sudah dikuasai anak sebelum mereka masuk sekolah diletakan selama masa bayi, tetapi masih banyak yang harus dipelajari dalam waktu empat tahun yaitu dalam periode awal masa kanak kanak yang relatif singkat.
2.      Perkembangan Fisik dan Kebiasaan Psilogis
a.       Perkembangan Fisik
Awal masa kanak-kanak merupakan masa pertumbuhan yang relatif seimbang meskipun terdapat perbedaan musim, bulan Juli sampai pertengahan Desember merupakan saat yang terbaik untuk peningkatan berat badan April sampai pertengahan Agustus untuk peningkatan tinggi tubuh.perkembangan fisik anak pada awal masa kanak kanak meliputi:Tinggi,Berat,Perbandingan Tubuh,Postur Tubuh,Tulang dan Otot,Lemak,Gigi
b.      Kebiasaan Fsiologis
Dalam awal masa kanak kanak, kebiasaan fsiologis yang dasarnya sudah diletakan pada masa bayi menjadi semakin baik. Tidak perlu disediakan makanan khusus dan anak belajar makan pada waktu waktu tertentu.Anak-anak usia tiga tahun tidur sekitar dua belas jam sehari. Tahun-tahun berikutnya jumlah tidur sehari-hari rata-rata berkurang sekitar setengah jam dari tahun sebelumnya.
3.      Keterampilan dan Kemajuan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Keterampilan Awal Masa Kanak-Kanak
Pertama, anak sedang mengulang-ulang dan karenanya dengan senang hati mau mengulangsuatu aktivitas sampai mereka terampil melakukannya. Kedua, anak-anak bersifat pemberani sehingga tidak terhambat oleh rasa takut kalau dirinya mengalami sakit atau di ejek teman-temannya sebagaimana ditakuti anak yang lebih besar. Dan ketiga, anak belia mudah dan cepat belajar karena tubuh mereka masih sangat lentur dan keterampilan yang dimiliki baru sedikit sehingga keterampilan yang baru dikuasai tidak mengganggu keterampilan yang sudah ada.  Keterampilan khusus yang dimiliki pada awal masa anak-kanak yaitu:
·            Keterampilan tangan
·            Keterampilan kaki
b.      Kemajuan Berbicara Dalam Awal Masa Kanak-Kanak
Selama awal masa kanak-kanak, anak-anak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar berbicara. Hal ini disebabkan dua hal. Pertama, belajar berbicara merupakan sarana pokok dalam sosialisasi. Kedua, belajar berbicara merupakan sarana untuk memperoleh kemandirian.Tugas dalam belajar bicara pada awal masa kanak-kanak yaitu:Pengucapan kata-kata,Menambah kosa kata,Membentuk kalimat.sertaFaktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara yaitu:Intelegensi,Jenis disiplin,Posisi urutan,Besarnya keluarga,Status sosial ekonomi,Status  ras,Berbahasa dua,Penggolongan peran-seks
4.      Emosi dan Sosioalisasi Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Emosi Awal Masa Kanak-Kanak
Selama awal masa kanak kanak emosi sangat kuat .saat ini merupakan saat ketidakseimbangan karena anak anak keluar dari focus dalam arti bahwa ia mudah terbawa ledakan ledakan emosional sehingga sulit dibimbing dan diarahkan. terutama pada usia 2,5 sampai 3,5 dan 5,5 sampai 6,5 tahun.Emosi yang Umum Pada Awal Masa Kanak-kanak  yaitu:Amarah, Takut, Cemburu, Ingin tahu, Iri hati, Gembira, Sedih, Kasih saying.
b.      Sosialisasi Awal Masa Kanak-Kanak
Salah satu tugas perkembangan awal masa kanak –kanak yang penting adalah latihan dan pengalaman pendahuluan yang di perlukan untuk manjadi anggota kelompok dalam akhir masa kanak- kanak.Jadi awal masa kanak kanak di sebut sebagai masa prakelompok .
Dengan meningkatnya sosial ,anak terlibat dalam bermain kooperatip ,dimana ia menjadi anggota kelompok dan saling beriteraksi. Pola Perilaku Sosial yang tejadi antara lain Meniru ,Persaingan ,Kerja sama , Simpati, Empati, Dukungan social, Membagi, Perilaku akrab.dan Pola tidak social yang terjadi antara lain yaitu: Agresif, Perilaku berkuasa, Memikirkan diri sendiri, Mementingkan Diri sendiri, Merusak, Pertentangan Sex, Prasangka.
5.      Bermain dan Pengembangan Pengertian Pada Awal Masa Kakak-Kanak
a.       Bermain Paada Awal Masa Kanak-kanak
Massa awal kanak-kanak sering disebut sebagai  tahap main mainan, karena dalam periode ini hamper semua permainan menggunakan mainan.Minat bermain anak anak mengikuti suatu pola yang sangat dipengaruhi oleh kematangan dalam bentuk permainan tertentu dan oleh lingkungan dimana ia dibesarkan.
Ada bermacam macam Pola Bermain Awal Masa Kanak-kanak yaitu: Bermain dengan mainan, Dramatisasi, Konstruksi, Permainan, Membaca, Film, Radio, dan Televisi.
Anak yang kreatif  menghabiskan sebagian besar waktu bernain untuk menciptakan sesuatu yang orisinal dari mainan-mainan dan alat-alat bermain, sedangkan anak yang tidak kreatif mengikuti pola yang sudah dibuat oleh orang lain.
b.      Perkembangan Pengertian
Dalam masa ini anak anak mulai memperhatikan hal hal kecil yang tadinya tidak diperhatikan. dengan demikian anak anak tidak lagi mudah bingung kalau menghadapi benda benda,situasi atau orang orang yang jadi lebih khusus dan lebih berarti bagi dirinya. konsep umum yang berkembang selama masa awal kanak kanak yaitu: kehidupan, kematian, fungsi tubuh, ruang,berat, bilangan, waktu, diri sendiri, kesadaran social, keindahan, dan kelucuan.
6.      Minat dan golongan peran seks
a.       Minat
Ada beberapa minat yang berlaku umum diantara anak-anak dalam kebudayaan Amerika masa kini. Minat-minat ini meliputi minat [ada Agama, tubuh manusia, diri sendiri, sek, dan pakaian.
·         Minat pada Agama 
Keyakinan agama, sebagian besar tidak terarah lagi anak-anak meskipun mereka menunjukan minat dalam ibadah agama. Tetapi karena banyaknya maslah kepada anak maka dijelaskan agama seperti kelahiran, kematian, pertumbuhan, dan unsur-unsurnya dengan mengetahui itu semua maka keinginan akan mengetahui tentang masalah-masalah agama menjadi besar dan merekapun akan menajukan banyak pertanayaan
·         Minat pada tubuh manusia
Minat timbul terlebih dahulu pada anggota bagian luar tubuh daripada minat pada bagian dalam tubuh. Tapi sebelum periode iut berakhir, kebanyakan anak menunjukan minat biar pada bagian dalam tubuh dan ingin mengetahui jiwa apa fungsinya. 
b.      Penggolongan Peran Seks
Meskipun beberapa dasar dari penggolongan peran seks sudah diletakan pada masa akhir bayi, tetapi sebagian besar dasar ini diletakkan selama awal masa kanak-kanak.
Dalam tahap perkembangan pola ini, anak diharapkan menguasai dua aspek penting dari penggolongan seks yaitu:
·         Mempelajari Stereotip Peran-Seks
Stereotip peran seks adalah sekumpulan arti yang dihubngkan dengan kelompok laki-laki dan kelompok peraempuan. Arti ini berhubungan dengan penampilan dan bentuk tubub individu yang sesuaai, jenis pakaian, cara berbicara dan perilaku yang sesuai perilaku yang baik dalam menghadapi lawan seks dan cara yang sesuai untuk mencapai nafkah pada masa dewasa.
·         Perantara Penggolongan Peran Seks
Mempelajari stereotip peran seks tidak menjamin penggolongan peran seks. Anak-anak harus belajar untuk berperilaku sesuai dengan pola-pola yang digariskan dalam stereotip. Hal ini sebgaian dilakukan dengan meniru tetapi lebih banyak melalui latihan langsung  dimana anak diperlatihkan bagaimana menriu suatu model dan didorong melakukannya ataupun dimarahi kalau gagal melakukannya.
7.      Hubungan Keluarga dan Perkembangan Kepribadian Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Hubungan Keluarga
Sekalipun anak-anak sudah mulai bermain dengan anak-anak lain di luar rumah, keluarga masih merupakan pengaruuh sesialisasi yang terpenting. Tidak hanya lebih banyak kontak dengan anggota-anggota keluarga daripada dengan orang-orang lain tetapi hubungan itu lebih erat. Lebih hangat dan lebih bernada emosional. Hubungan kelaurga yang erat ini pengaruhnya lebih besar pada anak daripada pengaruh-pengaruh sosial lainnya. Namun demikian, berapa besar penagaruh dari anggota keluarga bergantung pada hubungan individualnya dengan anak.
Ø  Hubungan Orang Tua – Anak
Perubahan-perubahan dalam hubungan orang tua anak yang dimulai sejak tahun kedua masa bayi berlangsung terus selama awal masa kanak-kanak dan biasanya dalam tingkat yang lebih cepat.
Ø  Hubungan dengan Saudara
Hubungan yang menyenangkan antara bayi dan saudara-saudara mulai berkurang dalam tahun kehidupan kedua dan pada sat bayi menjadi anak-anak hubungan ini seringkali mengalami pergeseran. Adanya pergesekan hubungan ini tidak saja merusak suasana rumah tetapi juga mengganggu konsep diri anak. Anak-anak dipaksa merasa kurang mampu, apalagi kalau apa yang dicapai dikritik dan dicemoohkan oleh kakak-kakaknya.
Ø  Hubungan dengan Sanak Keluarga
Ada dua kondisi dalam hubungan dengan sanak keluarga sehingga dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Pertama, frekuensi hubungan. Kalau keluarga tinggal dalam masyarakat yang berbeda atau di kota atau negara yang berlainan maka hubungan antar anak dengan sanak akan jarang. Keuda peran anak saudara dalam kehidupan anak.

b.      Perkembangan Kepribadian
Pola kepribadian yang dasarnya telah diletakkan pada masa bayi, mulai berbentuk dalam awal masa kanak-kanak. Karena orang tua, saudara-saudara kandung dan sanak saudara yang lain merupakan dunia sosial bagi anak-anak, maka bagimana perasaan mereka kepada anak-anak dan bagimana perlakuan mereka merupakan faktor penting dalam pembentukan konsep diri, yaitu inti pola keperibadian. Inilah sebabanya mengapa Glasner mengatakan bahwa konsep diri anak “terbentuk dalam rahim hubungan keluarga”
8.       Bahaya dan Kebahagiaan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Bahaya Pada Awal Masa Kanak-Kanak  
Bahaya psikologis  pada awal  kanak-kanak lebih banyak dari pada bahaya fisik dan lebih merusak penyesuaian pribadi serta  penyesuaian social fisik
·         BahkayafisikmeliputiKematian,Penyakit,Kecelakaan,Tidak menarik,Kejanggalan,Kegemukan,Tangan Kidal
·         Bahaya psikologis meliputi Bahaya dalam Berbicara, Bahaya Emosional, Bahaya Sosial, Bahaya Bermain, Bahaya dalam Perkembangan Konsep, Bahaya Moral, Bahaya dalam penggolongan Peran Seks, Bahaya dalam Hubungan Keluarga, Bahaya Kepribadian
b.      Kebahagiaan Selama Awal Masa Kanak-Kanak
Beberapa kondisi penting yang mendukung kebahagiaan dalam awal masa kana-kanak yaitu:Kesehatan yang baik, Lingkungan yang merangsang, Kebijakan dalam menegakan disiplin, Perilaku kekanak-kanakan, Mengembangkan ekspresi-ekpresi  kasih saying, Harapan-harapan yang realistis sesuai dengan kemampuan anak, Mendorong kreativitas dalam bermain, Diterima oleh saudara-saudara kandung dan teman bermain, Suasana gembira dan bahagia di rumah, Prestasi dalm kegiatan yang penting bagi anak.

B.     Akhir Masa Kanak Kanak
Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun sampai sepuluh tahun sampai dengan anak mengalami kematangan seksual yaitu sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan dan empat belas tahun agi anak laki-laki, oleh oang tua disebut sebagai ‘usia yang menyulitkan, tidak rapi, atau usia bertengkar, oleh para pendidik disebut sebagai usia berkelompok, usia penyesuaian, atau usia kreatif. Pertumbuhan fisik yang lambat pada ahir masa kanak-kanak dipengaruhi oleh kesehatan, gizi, imunisasi, sex, dan intelegensi.
Peraihan dari masa akhir  kanak-kanak ke masa awal pubertas dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Seorang anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi.
  2. Anak mulai bersikap kritis.
1.      Faktor yang dapat mempengarui pertumbuhan dan perkembangan anak adalah sebagai berikut:
a.       Faktor heredokonstusionil
Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dan dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal..Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.
b.       Faktor lingkungan
§  Gizi (defisiensi vitamin, jodium dan lain-lain).Dengan menghilangkan vitamin tertentu dari dalam makanan binatang yang sedang hamil, Warkany menemukan kelainan pada anak binatang tersebut. kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal.
§  Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma, oligohidroamnion).
§  Endokrin (diabetes mellitus pada ibu, hormon yang dimakan, umur tua dan lain-lain).
§  Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain).Pemakaian radium dan sinar Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus.
§  Infeksi (trimester I: rubella dan mungkin penyakit lain, trimester II dan berikutnya: toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain).
§  Anoksia embrio (gangguan fungsu plasenta)Keadaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.
2.      Perkembangan sosial pada akhir masa kanak-kanak
Pada saat anak memasuki masa sekolah, maka ia melakukan hubungan yang lebih banyak dengan anak lain, berbeda pada waktu masa prasekolah. Pada waktu masa sekolah, anak memasuki usia ‘gang’, yaitu usia yang pada saat itu kesadaran sosial berkembang dengan pesat. Dalam hal ini anak memasuki tahap menjadi anggota suatu kelompok teman sebaya yang secara bertahap menggantikan keluarga dalam mempengaruhi perilaku. Menurut Havighurst ‘kelompok teman sebaya’ didefinisikan sebagai suatu kumpulan yang kurang lebih berusia sama yang berfikir dan bertindak bersama-sama.
Geng pada umumnya adalah kelompok bermain yang terdiri atas anak-anak yang mempunyai minat, dan tujuan yang sama yaitu untuk bersenang-senang.
Ciri-ciri khas Geng Anak :
·         Geng di kenal kaena namanya, yang kebanyakan diantaranya di ambil dari nama jalan atau blok tempat tinggal para anggota, atau dari buku komik, dan film populer.
·         Anggota Geng menggunakan isyarat, kata teguran dan kode komunitas rahasia.
·         Geng anak sering menggunakan tanda pengenal, dengan atribut untuk mengenal anggotanya.
·         Aktifitas geng meliputi semua bentuk permainan dan hiburan kelompok, membuat sesuatu, menganaggu oranglain, dll.
3.      Perubahan-perubahan dan efek dalam hubungan keluarga pada akhir masa kanak-kanak
Kemerosotan dalam hubngan keluarga yang di mulai pada bagian akhir masa bayi terus berlangsung pada akhir masa kanak-kanak, hal ini yang menyebabkan perasaan tidak aman dan tidak bahagia. Dimana terjadi hubungan baik terhadap anak dan orangtua dan sanak saudara, dan tampaknya anak lebih menyukai pertemuan-pertemuan dalam keluarga. Namun sebenarnya anak lebih senang berhubungan dengan teman-temannya sendiri dan bersikap kritis serta membenci orang tua dan sanak keluarga yang lain.
a.    Efek dari hubungan keluarga
Pengaruh yang mendalam dari hubungan anak dan keluarga jelas terlihat daam bidang  kehidupan sebagai berikut :
Ø  Pekerjaan di sekolah dan sikap anak terhadap sekolah sangat di pengaruhi oleh hubungannya dengan anggota keluarga. Hubungan keluarga sehat dapat menimbulkan dorongan untuk berprestasi, sedangkan hubungan keluarga yang tidak sehat dapat memberi efek yang buruk terhadap kemampuan berkonsentrasi anak.
Ø  Hubungan keluarga dapat mempengaruhi penyesuaian diri secara social di luar rumah.
Ø  Peran yang dimainkan di rumah menentukan peran di luar rumah.
Ø  Jenis metode pelatihan anak yang digunakan di rumah mempengaruhi peran anak.
Ø  Cita-cita dan prestasi anak di berbagai bidang sangat di pengaruhi oleh sikap orang tua.
Ø  Apakah anak akan bersikap kreatif atau bersikap konformistis dalam perilaku sangat di pengaruhi oleh pelatihan di rumah.
Ø  Hubungan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan kepribadian anak-anak. Pendangan anak-anak tentang diri mereka sendiri merupakan cerminan langusng dari apa yang di nilai dan cara mereka di perlakukan oleh anggota-anggota keluarga.
4.      Perubahan-perubahan kepribadian
Dengan meluasnya cakrawala sosial pada saat anak masuk sekolah, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. Perubahan ini tidak hanya terjadi ada konsep diri, tetapi juga pada sifat-sifat orang lain yang di nilai dan di kagumi dan juga perubahan-perubahan yang terjadi pada sifat anak itu sendiri.
a.       Konsep diri ideal
Menjelang berakhirnya masa kanak-kanak, anak mulai mengagumi tokoh-tokoh dalam sejarah, cerita khayal, kemudian anak membentuk konsep diri yang ideal seperti tokoh yang diinginkannya.
b.      Mencari Identitas
Anak-anak pada umumnya memasuki periode akhir masa kanak-kanak dan berminat dalam keanggotaan kelompok, mereka sangat ingin menyesuaikan mulai dari gaya berbicara sampai dengan standar penampilan yang di tetapkan kelompok tersebut. Karena mereka takut kehilangan dukungan dari anggota kelompok, mereka berusaha meniru namun kadang-kadang berlebihan. 
5.      Bahaya dan Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kana
a.    Bahaya pada  akhir masa kanak kanak
·         Bahaya fisik
Bahaya fisik meliputi :Perubahan bentuk tubuh, Bentuk tubuh yang tidak sesuai, Kecelakaan, Ketidakmampuan fisik, Rasa canggung, dan Kesederhanaan.
·         Bahaya Psikologis
Bahaya Psikologiyaitu:Cemas, Emosinya tidak stabil, Tidak percaya diri, Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. 
b.    Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kanak
Akhir masa kanak-kanak dapat dan harus merupakan periode bahgaia dalam rentang kehidupan. Meskipun periode ini bukan masa yang sepenuhnya gembira karena anak di harapkan memikul tambahan tanggung jawab di sekolah dan tambahan di rumah, keberhasilan dalam melaksanakan tanggung jawab ini, terlebih yang dianggap penting oleh orang-orang akan menambah kebahagiaan.
Anak memiliki kesempatan yang luas untuk bermain dan untuk memperoleh alat bermain yang dibutuhkan seperti teman-teman sebayanya, kecuali kalau timbul kondisi yang luar biasa.
Anak yang berbahagia pada akhir masa kanak-kanak belum tentu merasa bahagia pada tahap-tahap selanjutnya, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaan dalam periode ini juga akan menimbulkan kebahagiaan pada periode berikutnya.
Sekalipun kebahagiaan yang dialami pda periode ini tidak emnjamin kebahagiaan seumur hidup, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaann akan terus memberikan kebahagiaan pada tahun-tahun berikutnya, terutama bila tiga faktor kebahagiaan terpenuhi, yaitu penerimaan/dukungan, kasih sayang, dan prestasi.



BAB III
PENUTUP

Rentang waktu akhir masa kanak-kanak ternyata mempunyai ukuran tersendiri untuk setiap individu sampai dirinya matang secara seksual, biasanya rentang waktu antara enam sampai tiga belas tahun untuk anak perempuan dan enam sampai empat belas tahun untuk anak laki-laki. Mengapa setiap individu tidak sama proses akhir pematangan seksualnya, hal ini disebabkan oleh berbedanya kandungan hormon setiap manusia. Untuk mereka yang kandungan hormonnya banyak maka dapat di pastikan anak ini akan mencapai kematangan seksual pada usia yang lebih cepat.
Masa akhir kanak-kanak menjadi begitu significant untuk di bahas karena didalamnya terdapat beberapa hal seperti perubahan-perubahan kepribadian, pencarian identitas, dan memulai adanya peniruan terhadap konsep diri. Di rentang akhir masa kanak-kanak juga terdapat beberapa bahaya seperti :
Bahaya pada akhir masa kanak-kanak
a.       Bahaya fisik
Bahaya fisik meliputi :Perubahan bentuk tubuh, Bentuk tubuh yang tidak sesuai, Kecelakaan, Ketidakmampuan fisik, Rasa canggung, dan Kesederhanaan.
b.      Bahaya Psikologis
Bahaya Psikologiyaitu:Cemas, Emosinya tidak stabil, Tidak percaya diri, Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. 
            Yang menjadikannya begitu penting untuk kita bahas. Secara ringkas, banyak sekali perubahan yang terjadi pada akhir masa kanak-kanak baik itu secara fisik maupun psikis, perubahan dan pertumuhan ini disebabkan oleh dua faktor yaitu :
1.      Faktor heredokonstitusionil
2.      Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)


DAFTAR PUSTAKA


Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan, Jakarta : Erlangga Edisi Kelima





AWAL DAN AKHIR MASA KANAK KANAK


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik






logo stkip.jpg







Disusun Oleh:

NAMA      : ISMA HADIYANTI
NIM          : 10512009                       
KELAS     : 1-C







JURUSAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)GARUT
2011

KATA PENGANTAR



Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena merkat rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah  “Awal dan Akhir Masa Kanak-kanak” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.yang akan digunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Namun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk masa yang akan datang.



Garut,   Maret 2011
Penulis



i
 

 


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................       i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................      ii
BAB       I     PENDAHULUAN 
A. . Latar Belakang ...........................................................................      1
B.  Rumusan Masalah .......................................................................      1
C.  Tujuan .........................................................................................      1
D. . Metode penulisan .......................................................................      1
BAB     II     PEMBAHASAN
A.      Awal Masa Kanak-Kanak  .........................................................      2
1.      Ciri dan Tugas pada Awal Masa Kanak-kanak ....................      2
2.      Perkembangan Fisik dan Kebiasaan Psikologis ....................      3
3.      Keterampilan dan Kemajuan pada Awal Masa Kanak-kanak     3
4.      Emosi dan Sosialisasi pada Awal Masa Kanak-kanak .........      4
5.      Bermain dan Pengembangan Pengertian ..............................      4
6.      Minat dan Golongan Peran Seks ..........................................      5
7.      Hubungan Keluarga dan Perkembangan Kepribadian .........      6
8.      Bahaya dan Kebahagiaan pada Awal Masa Kanak-kanak ...      7
B.       Akhir Masa Kanak-Kanak ..........................................................      7
1.      Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan   8
2.      Perkembangan Sosial pada Akhir Masa Kanak-kanak .........      8
3.      Perubahan dan Efek dalam Hubungan Keluarga .................      9
4.      Perubahan-perubahan Kepribadian .......................................    10
5.      Bahaya dan Kebahagiaan pada Akhir Masa Kanak-kanak ..    10
BAB    III     PENUTUP
                     Kesimpulan ........................................................................................    12

ii
 


ii
 
DAFTAR PUSTAKABAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia 6 tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan akhir, masa akhir kanak-kanak di tandai dengan masuknya anak ke kelas satu. Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupan anak, juga bagi anak yang telah pernah mengalami situasi prasekolah selama satu tahun. Sementara, menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan baru dari kelas satu, kebanyakan anak berada dalam keadaan tidak seimbang. Anak mengalami gangguan emosional sehingga sulit untuk hidup bersama dan bekerjasama. Masuk kelas satu, merupakan peristiwa penting bagi kehidupan setiap anak sehingga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cirri ciri awal masa kanak kanak?
2.      Apa saja perkembangan fisik pada awal masa kanak kanak?
3.      Tugas apa saja pada awal masa kanak kanak?
4.      Apa saja factor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara?
5.      Mengapa hubungan antara keluarga penting pada awal masa kanak kanak?

C.    Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah perkembangan dan bimbingan peserta didik  dan untuk menambah wawasan kita mengenai masa akhir kanak-kanak yag membawa banyak perubahan terhadap sikap anak.

D.    Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini, kami menggnakan proses pencarian terhadap buku-buku yang relevan terhadap pembahasan akhir masa kanak-kanak, selain itu kami juga mengadakan searching di website untuk mencari bahan yang sesuai dengan makalah ini.



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Awal Masa Kanak-Kanak
Pada umumnya orang berpendapat bahwa pada masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan. Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai anak matang secara seksual, kira-kira 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk pria. Setelah anak matang secara seksual, maka ia disebut remaja.
Secara luas diketahui bahwa masa kanak-kanak dibagi menjadi dua periode yang berbeda, yaitu awal dan akhir masa kanak-kanak.Periode awal berlangsung dari umur dua sampai enam tahun dan periode akhir dari enam sampai tiba saatnya anak matang secara seksual.
Garis pemisah antara awal dan akhir masa kanak-kanak, yaitu pertama, pemisahan ini khususnya digunakan untuk anak-anak yang sebelum mencapai usia wajib belajar diperlakukan sangat berbeda dari usia yang sudah masuk sekolah. Kedua, kanak-kanak pada usia enam tahun itu adalah efek dari faktor-faktor sosial.
1.      Ciri-Ciri  dan Tugas Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Ciri ciri Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Ciri dari periode awal masa kanak-kanak tercermin dalam sebutan yang biasanya diberikan oleh para orang tua, pendidik, dan ahli psikologi.
a)      Sebutan yang Digunakan Orang Tua
Sebagian besar orang tua menganggap awal masa kanak-kanak sebagai usia yang mengundang masalah atau usia sulit.
b)         Sebutan yang Digunakan Para Pendidik
Para pendidik menyebut tahun-tahun awal masa kanak-kanak  sebagai usia prasekolah.
c)      Sebutan yang Digunakan Para Ahli Psikolog
Para ahli psikologi menggunakan sejumlah sebutan yang berbeda :
·     Usia kelompok
·     Usia menjelajah
·     Usia meniru
b.      Tugas Dalam Perkembangan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Meskipun dasar dari tugas dalam perkembangan yang diharapkan sudah dikuasai anak sebelum mereka masuk sekolah diletakan selama masa bayi, tetapi masih banyak yang harus dipelajari dalam waktu empat tahun yaitu dalam periode awal masa kanak kanak yang relatif singkat.
2.      Perkembangan Fisik dan Kebiasaan Psilogis
a.       Perkembangan Fisik
Awal masa kanak-kanak merupakan masa pertumbuhan yang relatif seimbang meskipun terdapat perbedaan musim, bulan Juli sampai pertengahan Desember merupakan saat yang terbaik untuk peningkatan berat badan April sampai pertengahan Agustus untuk peningkatan tinggi tubuh.perkembangan fisik anak pada awal masa kanak kanak meliputi:Tinggi,Berat,Perbandingan Tubuh,Postur Tubuh,Tulang dan Otot,Lemak,Gigi
b.      Kebiasaan Fsiologis
Dalam awal masa kanak kanak, kebiasaan fsiologis yang dasarnya sudah diletakan pada masa bayi menjadi semakin baik. Tidak perlu disediakan makanan khusus dan anak belajar makan pada waktu waktu tertentu.Anak-anak usia tiga tahun tidur sekitar dua belas jam sehari. Tahun-tahun berikutnya jumlah tidur sehari-hari rata-rata berkurang sekitar setengah jam dari tahun sebelumnya.
3.      Keterampilan dan Kemajuan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Keterampilan Awal Masa Kanak-Kanak
Pertama, anak sedang mengulang-ulang dan karenanya dengan senang hati mau mengulangsuatu aktivitas sampai mereka terampil melakukannya. Kedua, anak-anak bersifat pemberani sehingga tidak terhambat oleh rasa takut kalau dirinya mengalami sakit atau di ejek teman-temannya sebagaimana ditakuti anak yang lebih besar. Dan ketiga, anak belia mudah dan cepat belajar karena tubuh mereka masih sangat lentur dan keterampilan yang dimiliki baru sedikit sehingga keterampilan yang baru dikuasai tidak mengganggu keterampilan yang sudah ada.  Keterampilan khusus yang dimiliki pada awal masa anak-kanak yaitu:
·            Keterampilan tangan
·            Keterampilan kaki
b.      Kemajuan Berbicara Dalam Awal Masa Kanak-Kanak
Selama awal masa kanak-kanak, anak-anak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar berbicara. Hal ini disebabkan dua hal. Pertama, belajar berbicara merupakan sarana pokok dalam sosialisasi. Kedua, belajar berbicara merupakan sarana untuk memperoleh kemandirian.Tugas dalam belajar bicara pada awal masa kanak-kanak yaitu:Pengucapan kata-kata,Menambah kosa kata,Membentuk kalimat.sertaFaktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara yaitu:Intelegensi,Jenis disiplin,Posisi urutan,Besarnya keluarga,Status sosial ekonomi,Status  ras,Berbahasa dua,Penggolongan peran-seks
4.      Emosi dan Sosioalisasi Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Emosi Awal Masa Kanak-Kanak
Selama awal masa kanak kanak emosi sangat kuat .saat ini merupakan saat ketidakseimbangan karena anak anak keluar dari focus dalam arti bahwa ia mudah terbawa ledakan ledakan emosional sehingga sulit dibimbing dan diarahkan. terutama pada usia 2,5 sampai 3,5 dan 5,5 sampai 6,5 tahun.Emosi yang Umum Pada Awal Masa Kanak-kanak  yaitu:Amarah, Takut, Cemburu, Ingin tahu, Iri hati, Gembira, Sedih, Kasih saying.
b.      Sosialisasi Awal Masa Kanak-Kanak
Salah satu tugas perkembangan awal masa kanak –kanak yang penting adalah latihan dan pengalaman pendahuluan yang di perlukan untuk manjadi anggota kelompok dalam akhir masa kanak- kanak.Jadi awal masa kanak kanak di sebut sebagai masa prakelompok .
Dengan meningkatnya sosial ,anak terlibat dalam bermain kooperatip ,dimana ia menjadi anggota kelompok dan saling beriteraksi. Pola Perilaku Sosial yang tejadi antara lain Meniru ,Persaingan ,Kerja sama , Simpati, Empati, Dukungan social, Membagi, Perilaku akrab.dan Pola tidak social yang terjadi antara lain yaitu: Agresif, Perilaku berkuasa, Memikirkan diri sendiri, Mementingkan Diri sendiri, Merusak, Pertentangan Sex, Prasangka.
5.      Bermain dan Pengembangan Pengertian Pada Awal Masa Kakak-Kanak
a.       Bermain Paada Awal Masa Kanak-kanak
Massa awal kanak-kanak sering disebut sebagai  tahap main mainan, karena dalam periode ini hamper semua permainan menggunakan mainan.Minat bermain anak anak mengikuti suatu pola yang sangat dipengaruhi oleh kematangan dalam bentuk permainan tertentu dan oleh lingkungan dimana ia dibesarkan.
Ada bermacam macam Pola Bermain Awal Masa Kanak-kanak yaitu: Bermain dengan mainan, Dramatisasi, Konstruksi, Permainan, Membaca, Film, Radio, dan Televisi.
Anak yang kreatif  menghabiskan sebagian besar waktu bernain untuk menciptakan sesuatu yang orisinal dari mainan-mainan dan alat-alat bermain, sedangkan anak yang tidak kreatif mengikuti pola yang sudah dibuat oleh orang lain.
b.      Perkembangan Pengertian
Dalam masa ini anak anak mulai memperhatikan hal hal kecil yang tadinya tidak diperhatikan. dengan demikian anak anak tidak lagi mudah bingung kalau menghadapi benda benda,situasi atau orang orang yang jadi lebih khusus dan lebih berarti bagi dirinya. konsep umum yang berkembang selama masa awal kanak kanak yaitu: kehidupan, kematian, fungsi tubuh, ruang,berat, bilangan, waktu, diri sendiri, kesadaran social, keindahan, dan kelucuan.
6.      Minat dan golongan peran seks
a.       Minat
Ada beberapa minat yang berlaku umum diantara anak-anak dalam kebudayaan Amerika masa kini. Minat-minat ini meliputi minat [ada Agama, tubuh manusia, diri sendiri, sek, dan pakaian.
·         Minat pada Agama 
Keyakinan agama, sebagian besar tidak terarah lagi anak-anak meskipun mereka menunjukan minat dalam ibadah agama. Tetapi karena banyaknya maslah kepada anak maka dijelaskan agama seperti kelahiran, kematian, pertumbuhan, dan unsur-unsurnya dengan mengetahui itu semua maka keinginan akan mengetahui tentang masalah-masalah agama menjadi besar dan merekapun akan menajukan banyak pertanayaan
·         Minat pada tubuh manusia
Minat timbul terlebih dahulu pada anggota bagian luar tubuh daripada minat pada bagian dalam tubuh. Tapi sebelum periode iut berakhir, kebanyakan anak menunjukan minat biar pada bagian dalam tubuh dan ingin mengetahui jiwa apa fungsinya. 
b.      Penggolongan Peran Seks
Meskipun beberapa dasar dari penggolongan peran seks sudah diletakan pada masa akhir bayi, tetapi sebagian besar dasar ini diletakkan selama awal masa kanak-kanak.
Dalam tahap perkembangan pola ini, anak diharapkan menguasai dua aspek penting dari penggolongan seks yaitu:
·         Mempelajari Stereotip Peran-Seks
Stereotip peran seks adalah sekumpulan arti yang dihubngkan dengan kelompok laki-laki dan kelompok peraempuan. Arti ini berhubungan dengan penampilan dan bentuk tubub individu yang sesuaai, jenis pakaian, cara berbicara dan perilaku yang sesuai perilaku yang baik dalam menghadapi lawan seks dan cara yang sesuai untuk mencapai nafkah pada masa dewasa.
·         Perantara Penggolongan Peran Seks
Mempelajari stereotip peran seks tidak menjamin penggolongan peran seks. Anak-anak harus belajar untuk berperilaku sesuai dengan pola-pola yang digariskan dalam stereotip. Hal ini sebgaian dilakukan dengan meniru tetapi lebih banyak melalui latihan langsung  dimana anak diperlatihkan bagaimana menriu suatu model dan didorong melakukannya ataupun dimarahi kalau gagal melakukannya.
7.      Hubungan Keluarga dan Perkembangan Kepribadian Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Hubungan Keluarga
Sekalipun anak-anak sudah mulai bermain dengan anak-anak lain di luar rumah, keluarga masih merupakan pengaruuh sesialisasi yang terpenting. Tidak hanya lebih banyak kontak dengan anggota-anggota keluarga daripada dengan orang-orang lain tetapi hubungan itu lebih erat. Lebih hangat dan lebih bernada emosional. Hubungan kelaurga yang erat ini pengaruhnya lebih besar pada anak daripada pengaruh-pengaruh sosial lainnya. Namun demikian, berapa besar penagaruh dari anggota keluarga bergantung pada hubungan individualnya dengan anak.
Ø  Hubungan Orang Tua – Anak
Perubahan-perubahan dalam hubungan orang tua anak yang dimulai sejak tahun kedua masa bayi berlangsung terus selama awal masa kanak-kanak dan biasanya dalam tingkat yang lebih cepat.
Ø  Hubungan dengan Saudara
Hubungan yang menyenangkan antara bayi dan saudara-saudara mulai berkurang dalam tahun kehidupan kedua dan pada sat bayi menjadi anak-anak hubungan ini seringkali mengalami pergeseran. Adanya pergesekan hubungan ini tidak saja merusak suasana rumah tetapi juga mengganggu konsep diri anak. Anak-anak dipaksa merasa kurang mampu, apalagi kalau apa yang dicapai dikritik dan dicemoohkan oleh kakak-kakaknya.
Ø  Hubungan dengan Sanak Keluarga
Ada dua kondisi dalam hubungan dengan sanak keluarga sehingga dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Pertama, frekuensi hubungan. Kalau keluarga tinggal dalam masyarakat yang berbeda atau di kota atau negara yang berlainan maka hubungan antar anak dengan sanak akan jarang. Keuda peran anak saudara dalam kehidupan anak.

b.      Perkembangan Kepribadian
Pola kepribadian yang dasarnya telah diletakkan pada masa bayi, mulai berbentuk dalam awal masa kanak-kanak. Karena orang tua, saudara-saudara kandung dan sanak saudara yang lain merupakan dunia sosial bagi anak-anak, maka bagimana perasaan mereka kepada anak-anak dan bagimana perlakuan mereka merupakan faktor penting dalam pembentukan konsep diri, yaitu inti pola keperibadian. Inilah sebabanya mengapa Glasner mengatakan bahwa konsep diri anak “terbentuk dalam rahim hubungan keluarga”
8.       Bahaya dan Kebahagiaan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Bahaya Pada Awal Masa Kanak-Kanak  
Bahaya psikologis  pada awal  kanak-kanak lebih banyak dari pada bahaya fisik dan lebih merusak penyesuaian pribadi serta  penyesuaian social fisik
·         BahkayafisikmeliputiKematian,Penyakit,Kecelakaan,Tidak menarik,Kejanggalan,Kegemukan,Tangan Kidal
·         Bahaya psikologis meliputi Bahaya dalam Berbicara, Bahaya Emosional, Bahaya Sosial, Bahaya Bermain, Bahaya dalam Perkembangan Konsep, Bahaya Moral, Bahaya dalam penggolongan Peran Seks, Bahaya dalam Hubungan Keluarga, Bahaya Kepribadian
b.      Kebahagiaan Selama Awal Masa Kanak-Kanak
Beberapa kondisi penting yang mendukung kebahagiaan dalam awal masa kana-kanak yaitu:Kesehatan yang baik, Lingkungan yang merangsang, Kebijakan dalam menegakan disiplin, Perilaku kekanak-kanakan, Mengembangkan ekspresi-ekpresi  kasih saying, Harapan-harapan yang realistis sesuai dengan kemampuan anak, Mendorong kreativitas dalam bermain, Diterima oleh saudara-saudara kandung dan teman bermain, Suasana gembira dan bahagia di rumah, Prestasi dalm kegiatan yang penting bagi anak.

B.     Akhir Masa Kanak Kanak
Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun sampai sepuluh tahun sampai dengan anak mengalami kematangan seksual yaitu sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan dan empat belas tahun agi anak laki-laki, oleh oang tua disebut sebagai ‘usia yang menyulitkan, tidak rapi, atau usia bertengkar, oleh para pendidik disebut sebagai usia berkelompok, usia penyesuaian, atau usia kreatif. Pertumbuhan fisik yang lambat pada ahir masa kanak-kanak dipengaruhi oleh kesehatan, gizi, imunisasi, sex, dan intelegensi.
Peraihan dari masa akhir  kanak-kanak ke masa awal pubertas dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Seorang anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi.
  2. Anak mulai bersikap kritis.
1.      Faktor yang dapat mempengarui pertumbuhan dan perkembangan anak adalah sebagai berikut:
a.       Faktor heredokonstusionil
Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dan dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal..Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.
b.       Faktor lingkungan
§  Gizi (defisiensi vitamin, jodium dan lain-lain).Dengan menghilangkan vitamin tertentu dari dalam makanan binatang yang sedang hamil, Warkany menemukan kelainan pada anak binatang tersebut. kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal.
§  Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma, oligohidroamnion).
§  Endokrin (diabetes mellitus pada ibu, hormon yang dimakan, umur tua dan lain-lain).
§  Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain).Pemakaian radium dan sinar Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus.
§  Infeksi (trimester I: rubella dan mungkin penyakit lain, trimester II dan berikutnya: toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain).
§  Anoksia embrio (gangguan fungsu plasenta)Keadaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.
2.      Perkembangan sosial pada akhir masa kanak-kanak
Pada saat anak memasuki masa sekolah, maka ia melakukan hubungan yang lebih banyak dengan anak lain, berbeda pada waktu masa prasekolah. Pada waktu masa sekolah, anak memasuki usia ‘gang’, yaitu usia yang pada saat itu kesadaran sosial berkembang dengan pesat. Dalam hal ini anak memasuki tahap menjadi anggota suatu kelompok teman sebaya yang secara bertahap menggantikan keluarga dalam mempengaruhi perilaku. Menurut Havighurst ‘kelompok teman sebaya’ didefinisikan sebagai suatu kumpulan yang kurang lebih berusia sama yang berfikir dan bertindak bersama-sama.
Geng pada umumnya adalah kelompok bermain yang terdiri atas anak-anak yang mempunyai minat, dan tujuan yang sama yaitu untuk bersenang-senang.
Ciri-ciri khas Geng Anak :
·         Geng di kenal kaena namanya, yang kebanyakan diantaranya di ambil dari nama jalan atau blok tempat tinggal para anggota, atau dari buku komik, dan film populer.
·         Anggota Geng menggunakan isyarat, kata teguran dan kode komunitas rahasia.
·         Geng anak sering menggunakan tanda pengenal, dengan atribut untuk mengenal anggotanya.
·         Aktifitas geng meliputi semua bentuk permainan dan hiburan kelompok, membuat sesuatu, menganaggu oranglain, dll.
3.      Perubahan-perubahan dan efek dalam hubungan keluarga pada akhir masa kanak-kanak
Kemerosotan dalam hubngan keluarga yang di mulai pada bagian akhir masa bayi terus berlangsung pada akhir masa kanak-kanak, hal ini yang menyebabkan perasaan tidak aman dan tidak bahagia. Dimana terjadi hubungan baik terhadap anak dan orangtua dan sanak saudara, dan tampaknya anak lebih menyukai pertemuan-pertemuan dalam keluarga. Namun sebenarnya anak lebih senang berhubungan dengan teman-temannya sendiri dan bersikap kritis serta membenci orang tua dan sanak keluarga yang lain.
a.    Efek dari hubungan keluarga
Pengaruh yang mendalam dari hubungan anak dan keluarga jelas terlihat daam bidang  kehidupan sebagai berikut :
Ø  Pekerjaan di sekolah dan sikap anak terhadap sekolah sangat di pengaruhi oleh hubungannya dengan anggota keluarga. Hubungan keluarga sehat dapat menimbulkan dorongan untuk berprestasi, sedangkan hubungan keluarga yang tidak sehat dapat memberi efek yang buruk terhadap kemampuan berkonsentrasi anak.
Ø  Hubungan keluarga dapat mempengaruhi penyesuaian diri secara social di luar rumah.
Ø  Peran yang dimainkan di rumah menentukan peran di luar rumah.
Ø  Jenis metode pelatihan anak yang digunakan di rumah mempengaruhi peran anak.
Ø  Cita-cita dan prestasi anak di berbagai bidang sangat di pengaruhi oleh sikap orang tua.
Ø  Apakah anak akan bersikap kreatif atau bersikap konformistis dalam perilaku sangat di pengaruhi oleh pelatihan di rumah.
Ø  Hubungan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan kepribadian anak-anak. Pendangan anak-anak tentang diri mereka sendiri merupakan cerminan langusng dari apa yang di nilai dan cara mereka di perlakukan oleh anggota-anggota keluarga.
4.      Perubahan-perubahan kepribadian
Dengan meluasnya cakrawala sosial pada saat anak masuk sekolah, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. Perubahan ini tidak hanya terjadi ada konsep diri, tetapi juga pada sifat-sifat orang lain yang di nilai dan di kagumi dan juga perubahan-perubahan yang terjadi pada sifat anak itu sendiri.
a.       Konsep diri ideal
Menjelang berakhirnya masa kanak-kanak, anak mulai mengagumi tokoh-tokoh dalam sejarah, cerita khayal, kemudian anak membentuk konsep diri yang ideal seperti tokoh yang diinginkannya.
b.      Mencari Identitas
Anak-anak pada umumnya memasuki periode akhir masa kanak-kanak dan berminat dalam keanggotaan kelompok, mereka sangat ingin menyesuaikan mulai dari gaya berbicara sampai dengan standar penampilan yang di tetapkan kelompok tersebut. Karena mereka takut kehilangan dukungan dari anggota kelompok, mereka berusaha meniru namun kadang-kadang berlebihan. 
5.      Bahaya dan Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kana
a.    Bahaya pada  akhir masa kanak kanak
·         Bahaya fisik
Bahaya fisik meliputi :Perubahan bentuk tubuh, Bentuk tubuh yang tidak sesuai, Kecelakaan, Ketidakmampuan fisik, Rasa canggung, dan Kesederhanaan.
·         Bahaya Psikologis
Bahaya Psikologiyaitu:Cemas, Emosinya tidak stabil, Tidak percaya diri, Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. 
b.    Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kanak
Akhir masa kanak-kanak dapat dan harus merupakan periode bahgaia dalam rentang kehidupan. Meskipun periode ini bukan masa yang sepenuhnya gembira karena anak di harapkan memikul tambahan tanggung jawab di sekolah dan tambahan di rumah, keberhasilan dalam melaksanakan tanggung jawab ini, terlebih yang dianggap penting oleh orang-orang akan menambah kebahagiaan.
Anak memiliki kesempatan yang luas untuk bermain dan untuk memperoleh alat bermain yang dibutuhkan seperti teman-teman sebayanya, kecuali kalau timbul kondisi yang luar biasa.
Anak yang berbahagia pada akhir masa kanak-kanak belum tentu merasa bahagia pada tahap-tahap selanjutnya, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaan dalam periode ini juga akan menimbulkan kebahagiaan pada periode berikutnya.
Sekalipun kebahagiaan yang dialami pda periode ini tidak emnjamin kebahagiaan seumur hidup, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaann akan terus memberikan kebahagiaan pada tahun-tahun berikutnya, terutama bila tiga faktor kebahagiaan terpenuhi, yaitu penerimaan/dukungan, kasih sayang, dan prestasi.



BAB III
PENUTUP

Rentang waktu akhir masa kanak-kanak ternyata mempunyai ukuran tersendiri untuk setiap individu sampai dirinya matang secara seksual, biasanya rentang waktu antara enam sampai tiga belas tahun untuk anak perempuan dan enam sampai empat belas tahun untuk anak laki-laki. Mengapa setiap individu tidak sama proses akhir pematangan seksualnya, hal ini disebabkan oleh berbedanya kandungan hormon setiap manusia. Untuk mereka yang kandungan hormonnya banyak maka dapat di pastikan anak ini akan mencapai kematangan seksual pada usia yang lebih cepat.
Masa akhir kanak-kanak menjadi begitu significant untuk di bahas karena didalamnya terdapat beberapa hal seperti perubahan-perubahan kepribadian, pencarian identitas, dan memulai adanya peniruan terhadap konsep diri. Di rentang akhir masa kanak-kanak juga terdapat beberapa bahaya seperti :
Bahaya pada akhir masa kanak-kanak
a.       Bahaya fisik
Bahaya fisik meliputi :Perubahan bentuk tubuh, Bentuk tubuh yang tidak sesuai, Kecelakaan, Ketidakmampuan fisik, Rasa canggung, dan Kesederhanaan.
b.      Bahaya Psikologis
Bahaya Psikologiyaitu:Cemas, Emosinya tidak stabil, Tidak percaya diri, Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. 
            Yang menjadikannya begitu penting untuk kita bahas. Secara ringkas, banyak sekali perubahan yang terjadi pada akhir masa kanak-kanak baik itu secara fisik maupun psikis, perubahan dan pertumuhan ini disebabkan oleh dua faktor yaitu :
1.      Faktor heredokonstitusionil
2.      Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)


DAFTAR PUSTAKA


Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan, Jakarta : Erlangga Edisi Kelima





AWAL DAN AKHIR MASA KANAK KANAK


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik






logo stkip.jpg







Disusun Oleh:

NAMA      : ISMA HADIYANTI
NIM          : 10512009                       
KELAS     : 1-C







JURUSAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)GARUT
2011

KATA PENGANTAR



Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena merkat rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah  “Awal dan Akhir Masa Kanak-kanak” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.yang akan digunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Namun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk masa yang akan datang.



Garut,   Maret 2011
Penulis



i
 

 


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................       i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................      ii
BAB       I     PENDAHULUAN 
A. . Latar Belakang ...........................................................................      1
B.  Rumusan Masalah .......................................................................      1
C.  Tujuan .........................................................................................      1
D. . Metode penulisan .......................................................................      1
BAB     II     PEMBAHASAN
A.      Awal Masa Kanak-Kanak  .........................................................      2
1.      Ciri dan Tugas pada Awal Masa Kanak-kanak ....................      2
2.      Perkembangan Fisik dan Kebiasaan Psikologis ....................      3
3.      Keterampilan dan Kemajuan pada Awal Masa Kanak-kanak     3
4.      Emosi dan Sosialisasi pada Awal Masa Kanak-kanak .........      4
5.      Bermain dan Pengembangan Pengertian ..............................      4
6.      Minat dan Golongan Peran Seks ..........................................      5
7.      Hubungan Keluarga dan Perkembangan Kepribadian .........      6
8.      Bahaya dan Kebahagiaan pada Awal Masa Kanak-kanak ...      7
B.       Akhir Masa Kanak-Kanak ..........................................................      7
1.      Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan   8
2.      Perkembangan Sosial pada Akhir Masa Kanak-kanak .........      8
3.      Perubahan dan Efek dalam Hubungan Keluarga .................      9
4.      Perubahan-perubahan Kepribadian .......................................    10
5.      Bahaya dan Kebahagiaan pada Akhir Masa Kanak-kanak ..    10
BAB    III     PENUTUP
                     Kesimpulan ........................................................................................    12

ii
 


ii
 
DAFTAR PUSTAKABAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia 6 tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan akhir, masa akhir kanak-kanak di tandai dengan masuknya anak ke kelas satu. Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupan anak, juga bagi anak yang telah pernah mengalami situasi prasekolah selama satu tahun. Sementara, menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan baru dari kelas satu, kebanyakan anak berada dalam keadaan tidak seimbang. Anak mengalami gangguan emosional sehingga sulit untuk hidup bersama dan bekerjasama. Masuk kelas satu, merupakan peristiwa penting bagi kehidupan setiap anak sehingga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cirri ciri awal masa kanak kanak?
2.      Apa saja perkembangan fisik pada awal masa kanak kanak?
3.      Tugas apa saja pada awal masa kanak kanak?
4.      Apa saja factor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara?
5.      Mengapa hubungan antara keluarga penting pada awal masa kanak kanak?

C.    Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah perkembangan dan bimbingan peserta didik  dan untuk menambah wawasan kita mengenai masa akhir kanak-kanak yag membawa banyak perubahan terhadap sikap anak.

D.    Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini, kami menggnakan proses pencarian terhadap buku-buku yang relevan terhadap pembahasan akhir masa kanak-kanak, selain itu kami juga mengadakan searching di website untuk mencari bahan yang sesuai dengan makalah ini.



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Awal Masa Kanak-Kanak
Pada umumnya orang berpendapat bahwa pada masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan. Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai anak matang secara seksual, kira-kira 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk pria. Setelah anak matang secara seksual, maka ia disebut remaja.
Secara luas diketahui bahwa masa kanak-kanak dibagi menjadi dua periode yang berbeda, yaitu awal dan akhir masa kanak-kanak.Periode awal berlangsung dari umur dua sampai enam tahun dan periode akhir dari enam sampai tiba saatnya anak matang secara seksual.
Garis pemisah antara awal dan akhir masa kanak-kanak, yaitu pertama, pemisahan ini khususnya digunakan untuk anak-anak yang sebelum mencapai usia wajib belajar diperlakukan sangat berbeda dari usia yang sudah masuk sekolah. Kedua, kanak-kanak pada usia enam tahun itu adalah efek dari faktor-faktor sosial.
1.      Ciri-Ciri  dan Tugas Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Ciri ciri Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Ciri dari periode awal masa kanak-kanak tercermin dalam sebutan yang biasanya diberikan oleh para orang tua, pendidik, dan ahli psikologi.
a)      Sebutan yang Digunakan Orang Tua
Sebagian besar orang tua menganggap awal masa kanak-kanak sebagai usia yang mengundang masalah atau usia sulit.
b)         Sebutan yang Digunakan Para Pendidik
Para pendidik menyebut tahun-tahun awal masa kanak-kanak  sebagai usia prasekolah.
c)      Sebutan yang Digunakan Para Ahli Psikolog
Para ahli psikologi menggunakan sejumlah sebutan yang berbeda :
·     Usia kelompok
·     Usia menjelajah
·     Usia meniru
b.      Tugas Dalam Perkembangan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Meskipun dasar dari tugas dalam perkembangan yang diharapkan sudah dikuasai anak sebelum mereka masuk sekolah diletakan selama masa bayi, tetapi masih banyak yang harus dipelajari dalam waktu empat tahun yaitu dalam periode awal masa kanak kanak yang relatif singkat.
2.      Perkembangan Fisik dan Kebiasaan Psilogis
a.       Perkembangan Fisik
Awal masa kanak-kanak merupakan masa pertumbuhan yang relatif seimbang meskipun terdapat perbedaan musim, bulan Juli sampai pertengahan Desember merupakan saat yang terbaik untuk peningkatan berat badan April sampai pertengahan Agustus untuk peningkatan tinggi tubuh.perkembangan fisik anak pada awal masa kanak kanak meliputi:Tinggi,Berat,Perbandingan Tubuh,Postur Tubuh,Tulang dan Otot,Lemak,Gigi
b.      Kebiasaan Fsiologis
Dalam awal masa kanak kanak, kebiasaan fsiologis yang dasarnya sudah diletakan pada masa bayi menjadi semakin baik. Tidak perlu disediakan makanan khusus dan anak belajar makan pada waktu waktu tertentu.Anak-anak usia tiga tahun tidur sekitar dua belas jam sehari. Tahun-tahun berikutnya jumlah tidur sehari-hari rata-rata berkurang sekitar setengah jam dari tahun sebelumnya.
3.      Keterampilan dan Kemajuan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Keterampilan Awal Masa Kanak-Kanak
Pertama, anak sedang mengulang-ulang dan karenanya dengan senang hati mau mengulangsuatu aktivitas sampai mereka terampil melakukannya. Kedua, anak-anak bersifat pemberani sehingga tidak terhambat oleh rasa takut kalau dirinya mengalami sakit atau di ejek teman-temannya sebagaimana ditakuti anak yang lebih besar. Dan ketiga, anak belia mudah dan cepat belajar karena tubuh mereka masih sangat lentur dan keterampilan yang dimiliki baru sedikit sehingga keterampilan yang baru dikuasai tidak mengganggu keterampilan yang sudah ada.  Keterampilan khusus yang dimiliki pada awal masa anak-kanak yaitu:
·            Keterampilan tangan
·            Keterampilan kaki
b.      Kemajuan Berbicara Dalam Awal Masa Kanak-Kanak
Selama awal masa kanak-kanak, anak-anak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar berbicara. Hal ini disebabkan dua hal. Pertama, belajar berbicara merupakan sarana pokok dalam sosialisasi. Kedua, belajar berbicara merupakan sarana untuk memperoleh kemandirian.Tugas dalam belajar bicara pada awal masa kanak-kanak yaitu:Pengucapan kata-kata,Menambah kosa kata,Membentuk kalimat.sertaFaktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara yaitu:Intelegensi,Jenis disiplin,Posisi urutan,Besarnya keluarga,Status sosial ekonomi,Status  ras,Berbahasa dua,Penggolongan peran-seks
4.      Emosi dan Sosioalisasi Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Emosi Awal Masa Kanak-Kanak
Selama awal masa kanak kanak emosi sangat kuat .saat ini merupakan saat ketidakseimbangan karena anak anak keluar dari focus dalam arti bahwa ia mudah terbawa ledakan ledakan emosional sehingga sulit dibimbing dan diarahkan. terutama pada usia 2,5 sampai 3,5 dan 5,5 sampai 6,5 tahun.Emosi yang Umum Pada Awal Masa Kanak-kanak  yaitu:Amarah, Takut, Cemburu, Ingin tahu, Iri hati, Gembira, Sedih, Kasih saying.
b.      Sosialisasi Awal Masa Kanak-Kanak
Salah satu tugas perkembangan awal masa kanak –kanak yang penting adalah latihan dan pengalaman pendahuluan yang di perlukan untuk manjadi anggota kelompok dalam akhir masa kanak- kanak.Jadi awal masa kanak kanak di sebut sebagai masa prakelompok .
Dengan meningkatnya sosial ,anak terlibat dalam bermain kooperatip ,dimana ia menjadi anggota kelompok dan saling beriteraksi. Pola Perilaku Sosial yang tejadi antara lain Meniru ,Persaingan ,Kerja sama , Simpati, Empati, Dukungan social, Membagi, Perilaku akrab.dan Pola tidak social yang terjadi antara lain yaitu: Agresif, Perilaku berkuasa, Memikirkan diri sendiri, Mementingkan Diri sendiri, Merusak, Pertentangan Sex, Prasangka.
5.      Bermain dan Pengembangan Pengertian Pada Awal Masa Kakak-Kanak
a.       Bermain Paada Awal Masa Kanak-kanak
Massa awal kanak-kanak sering disebut sebagai  tahap main mainan, karena dalam periode ini hamper semua permainan menggunakan mainan.Minat bermain anak anak mengikuti suatu pola yang sangat dipengaruhi oleh kematangan dalam bentuk permainan tertentu dan oleh lingkungan dimana ia dibesarkan.
Ada bermacam macam Pola Bermain Awal Masa Kanak-kanak yaitu: Bermain dengan mainan, Dramatisasi, Konstruksi, Permainan, Membaca, Film, Radio, dan Televisi.
Anak yang kreatif  menghabiskan sebagian besar waktu bernain untuk menciptakan sesuatu yang orisinal dari mainan-mainan dan alat-alat bermain, sedangkan anak yang tidak kreatif mengikuti pola yang sudah dibuat oleh orang lain.
b.      Perkembangan Pengertian
Dalam masa ini anak anak mulai memperhatikan hal hal kecil yang tadinya tidak diperhatikan. dengan demikian anak anak tidak lagi mudah bingung kalau menghadapi benda benda,situasi atau orang orang yang jadi lebih khusus dan lebih berarti bagi dirinya. konsep umum yang berkembang selama masa awal kanak kanak yaitu: kehidupan, kematian, fungsi tubuh, ruang,berat, bilangan, waktu, diri sendiri, kesadaran social, keindahan, dan kelucuan.
6.      Minat dan golongan peran seks
a.       Minat
Ada beberapa minat yang berlaku umum diantara anak-anak dalam kebudayaan Amerika masa kini. Minat-minat ini meliputi minat [ada Agama, tubuh manusia, diri sendiri, sek, dan pakaian.
·         Minat pada Agama 
Keyakinan agama, sebagian besar tidak terarah lagi anak-anak meskipun mereka menunjukan minat dalam ibadah agama. Tetapi karena banyaknya maslah kepada anak maka dijelaskan agama seperti kelahiran, kematian, pertumbuhan, dan unsur-unsurnya dengan mengetahui itu semua maka keinginan akan mengetahui tentang masalah-masalah agama menjadi besar dan merekapun akan menajukan banyak pertanayaan
·         Minat pada tubuh manusia
Minat timbul terlebih dahulu pada anggota bagian luar tubuh daripada minat pada bagian dalam tubuh. Tapi sebelum periode iut berakhir, kebanyakan anak menunjukan minat biar pada bagian dalam tubuh dan ingin mengetahui jiwa apa fungsinya. 
b.      Penggolongan Peran Seks
Meskipun beberapa dasar dari penggolongan peran seks sudah diletakan pada masa akhir bayi, tetapi sebagian besar dasar ini diletakkan selama awal masa kanak-kanak.
Dalam tahap perkembangan pola ini, anak diharapkan menguasai dua aspek penting dari penggolongan seks yaitu:
·         Mempelajari Stereotip Peran-Seks
Stereotip peran seks adalah sekumpulan arti yang dihubngkan dengan kelompok laki-laki dan kelompok peraempuan. Arti ini berhubungan dengan penampilan dan bentuk tubub individu yang sesuaai, jenis pakaian, cara berbicara dan perilaku yang sesuai perilaku yang baik dalam menghadapi lawan seks dan cara yang sesuai untuk mencapai nafkah pada masa dewasa.
·         Perantara Penggolongan Peran Seks
Mempelajari stereotip peran seks tidak menjamin penggolongan peran seks. Anak-anak harus belajar untuk berperilaku sesuai dengan pola-pola yang digariskan dalam stereotip. Hal ini sebgaian dilakukan dengan meniru tetapi lebih banyak melalui latihan langsung  dimana anak diperlatihkan bagaimana menriu suatu model dan didorong melakukannya ataupun dimarahi kalau gagal melakukannya.
7.      Hubungan Keluarga dan Perkembangan Kepribadian Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Hubungan Keluarga
Sekalipun anak-anak sudah mulai bermain dengan anak-anak lain di luar rumah, keluarga masih merupakan pengaruuh sesialisasi yang terpenting. Tidak hanya lebih banyak kontak dengan anggota-anggota keluarga daripada dengan orang-orang lain tetapi hubungan itu lebih erat. Lebih hangat dan lebih bernada emosional. Hubungan kelaurga yang erat ini pengaruhnya lebih besar pada anak daripada pengaruh-pengaruh sosial lainnya. Namun demikian, berapa besar penagaruh dari anggota keluarga bergantung pada hubungan individualnya dengan anak.
Ø  Hubungan Orang Tua – Anak
Perubahan-perubahan dalam hubungan orang tua anak yang dimulai sejak tahun kedua masa bayi berlangsung terus selama awal masa kanak-kanak dan biasanya dalam tingkat yang lebih cepat.
Ø  Hubungan dengan Saudara
Hubungan yang menyenangkan antara bayi dan saudara-saudara mulai berkurang dalam tahun kehidupan kedua dan pada sat bayi menjadi anak-anak hubungan ini seringkali mengalami pergeseran. Adanya pergesekan hubungan ini tidak saja merusak suasana rumah tetapi juga mengganggu konsep diri anak. Anak-anak dipaksa merasa kurang mampu, apalagi kalau apa yang dicapai dikritik dan dicemoohkan oleh kakak-kakaknya.
Ø  Hubungan dengan Sanak Keluarga
Ada dua kondisi dalam hubungan dengan sanak keluarga sehingga dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Pertama, frekuensi hubungan. Kalau keluarga tinggal dalam masyarakat yang berbeda atau di kota atau negara yang berlainan maka hubungan antar anak dengan sanak akan jarang. Keuda peran anak saudara dalam kehidupan anak.

b.      Perkembangan Kepribadian
Pola kepribadian yang dasarnya telah diletakkan pada masa bayi, mulai berbentuk dalam awal masa kanak-kanak. Karena orang tua, saudara-saudara kandung dan sanak saudara yang lain merupakan dunia sosial bagi anak-anak, maka bagimana perasaan mereka kepada anak-anak dan bagimana perlakuan mereka merupakan faktor penting dalam pembentukan konsep diri, yaitu inti pola keperibadian. Inilah sebabanya mengapa Glasner mengatakan bahwa konsep diri anak “terbentuk dalam rahim hubungan keluarga”
8.       Bahaya dan Kebahagiaan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Bahaya Pada Awal Masa Kanak-Kanak  
Bahaya psikologis  pada awal  kanak-kanak lebih banyak dari pada bahaya fisik dan lebih merusak penyesuaian pribadi serta  penyesuaian social fisik
·         BahkayafisikmeliputiKematian,Penyakit,Kecelakaan,Tidak menarik,Kejanggalan,Kegemukan,Tangan Kidal
·         Bahaya psikologis meliputi Bahaya dalam Berbicara, Bahaya Emosional, Bahaya Sosial, Bahaya Bermain, Bahaya dalam Perkembangan Konsep, Bahaya Moral, Bahaya dalam penggolongan Peran Seks, Bahaya dalam Hubungan Keluarga, Bahaya Kepribadian
b.      Kebahagiaan Selama Awal Masa Kanak-Kanak
Beberapa kondisi penting yang mendukung kebahagiaan dalam awal masa kana-kanak yaitu:Kesehatan yang baik, Lingkungan yang merangsang, Kebijakan dalam menegakan disiplin, Perilaku kekanak-kanakan, Mengembangkan ekspresi-ekpresi  kasih saying, Harapan-harapan yang realistis sesuai dengan kemampuan anak, Mendorong kreativitas dalam bermain, Diterima oleh saudara-saudara kandung dan teman bermain, Suasana gembira dan bahagia di rumah, Prestasi dalm kegiatan yang penting bagi anak.

B.     Akhir Masa Kanak Kanak
Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun sampai sepuluh tahun sampai dengan anak mengalami kematangan seksual yaitu sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan dan empat belas tahun agi anak laki-laki, oleh oang tua disebut sebagai ‘usia yang menyulitkan, tidak rapi, atau usia bertengkar, oleh para pendidik disebut sebagai usia berkelompok, usia penyesuaian, atau usia kreatif. Pertumbuhan fisik yang lambat pada ahir masa kanak-kanak dipengaruhi oleh kesehatan, gizi, imunisasi, sex, dan intelegensi.
Peraihan dari masa akhir  kanak-kanak ke masa awal pubertas dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Seorang anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi.
  2. Anak mulai bersikap kritis.
1.      Faktor yang dapat mempengarui pertumbuhan dan perkembangan anak adalah sebagai berikut:
a.       Faktor heredokonstusionil
Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dan dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal..Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.
b.       Faktor lingkungan
§  Gizi (defisiensi vitamin, jodium dan lain-lain).Dengan menghilangkan vitamin tertentu dari dalam makanan binatang yang sedang hamil, Warkany menemukan kelainan pada anak binatang tersebut. kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal.
§  Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma, oligohidroamnion).
§  Endokrin (diabetes mellitus pada ibu, hormon yang dimakan, umur tua dan lain-lain).
§  Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain).Pemakaian radium dan sinar Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus.
§  Infeksi (trimester I: rubella dan mungkin penyakit lain, trimester II dan berikutnya: toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain).
§  Anoksia embrio (gangguan fungsu plasenta)Keadaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.
2.      Perkembangan sosial pada akhir masa kanak-kanak
Pada saat anak memasuki masa sekolah, maka ia melakukan hubungan yang lebih banyak dengan anak lain, berbeda pada waktu masa prasekolah. Pada waktu masa sekolah, anak memasuki usia ‘gang’, yaitu usia yang pada saat itu kesadaran sosial berkembang dengan pesat. Dalam hal ini anak memasuki tahap menjadi anggota suatu kelompok teman sebaya yang secara bertahap menggantikan keluarga dalam mempengaruhi perilaku. Menurut Havighurst ‘kelompok teman sebaya’ didefinisikan sebagai suatu kumpulan yang kurang lebih berusia sama yang berfikir dan bertindak bersama-sama.
Geng pada umumnya adalah kelompok bermain yang terdiri atas anak-anak yang mempunyai minat, dan tujuan yang sama yaitu untuk bersenang-senang.
Ciri-ciri khas Geng Anak :
·         Geng di kenal kaena namanya, yang kebanyakan diantaranya di ambil dari nama jalan atau blok tempat tinggal para anggota, atau dari buku komik, dan film populer.
·         Anggota Geng menggunakan isyarat, kata teguran dan kode komunitas rahasia.
·         Geng anak sering menggunakan tanda pengenal, dengan atribut untuk mengenal anggotanya.
·         Aktifitas geng meliputi semua bentuk permainan dan hiburan kelompok, membuat sesuatu, menganaggu oranglain, dll.
3.      Perubahan-perubahan dan efek dalam hubungan keluarga pada akhir masa kanak-kanak
Kemerosotan dalam hubngan keluarga yang di mulai pada bagian akhir masa bayi terus berlangsung pada akhir masa kanak-kanak, hal ini yang menyebabkan perasaan tidak aman dan tidak bahagia. Dimana terjadi hubungan baik terhadap anak dan orangtua dan sanak saudara, dan tampaknya anak lebih menyukai pertemuan-pertemuan dalam keluarga. Namun sebenarnya anak lebih senang berhubungan dengan teman-temannya sendiri dan bersikap kritis serta membenci orang tua dan sanak keluarga yang lain.
a.    Efek dari hubungan keluarga
Pengaruh yang mendalam dari hubungan anak dan keluarga jelas terlihat daam bidang  kehidupan sebagai berikut :
Ø  Pekerjaan di sekolah dan sikap anak terhadap sekolah sangat di pengaruhi oleh hubungannya dengan anggota keluarga. Hubungan keluarga sehat dapat menimbulkan dorongan untuk berprestasi, sedangkan hubungan keluarga yang tidak sehat dapat memberi efek yang buruk terhadap kemampuan berkonsentrasi anak.
Ø  Hubungan keluarga dapat mempengaruhi penyesuaian diri secara social di luar rumah.
Ø  Peran yang dimainkan di rumah menentukan peran di luar rumah.
Ø  Jenis metode pelatihan anak yang digunakan di rumah mempengaruhi peran anak.
Ø  Cita-cita dan prestasi anak di berbagai bidang sangat di pengaruhi oleh sikap orang tua.
Ø  Apakah anak akan bersikap kreatif atau bersikap konformistis dalam perilaku sangat di pengaruhi oleh pelatihan di rumah.
Ø  Hubungan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan kepribadian anak-anak. Pendangan anak-anak tentang diri mereka sendiri merupakan cerminan langusng dari apa yang di nilai dan cara mereka di perlakukan oleh anggota-anggota keluarga.
4.      Perubahan-perubahan kepribadian
Dengan meluasnya cakrawala sosial pada saat anak masuk sekolah, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. Perubahan ini tidak hanya terjadi ada konsep diri, tetapi juga pada sifat-sifat orang lain yang di nilai dan di kagumi dan juga perubahan-perubahan yang terjadi pada sifat anak itu sendiri.
a.       Konsep diri ideal
Menjelang berakhirnya masa kanak-kanak, anak mulai mengagumi tokoh-tokoh dalam sejarah, cerita khayal, kemudian anak membentuk konsep diri yang ideal seperti tokoh yang diinginkannya.
b.      Mencari Identitas
Anak-anak pada umumnya memasuki periode akhir masa kanak-kanak dan berminat dalam keanggotaan kelompok, mereka sangat ingin menyesuaikan mulai dari gaya berbicara sampai dengan standar penampilan yang di tetapkan kelompok tersebut. Karena mereka takut kehilangan dukungan dari anggota kelompok, mereka berusaha meniru namun kadang-kadang berlebihan. 
5.      Bahaya dan Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kana
a.    Bahaya pada  akhir masa kanak kanak
·         Bahaya fisik
Bahaya fisik meliputi :Perubahan bentuk tubuh, Bentuk tubuh yang tidak sesuai, Kecelakaan, Ketidakmampuan fisik, Rasa canggung, dan Kesederhanaan.
·         Bahaya Psikologis
Bahaya Psikologiyaitu:Cemas, Emosinya tidak stabil, Tidak percaya diri, Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. 
b.    Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kanak
Akhir masa kanak-kanak dapat dan harus merupakan periode bahgaia dalam rentang kehidupan. Meskipun periode ini bukan masa yang sepenuhnya gembira karena anak di harapkan memikul tambahan tanggung jawab di sekolah dan tambahan di rumah, keberhasilan dalam melaksanakan tanggung jawab ini, terlebih yang dianggap penting oleh orang-orang akan menambah kebahagiaan.
Anak memiliki kesempatan yang luas untuk bermain dan untuk memperoleh alat bermain yang dibutuhkan seperti teman-teman sebayanya, kecuali kalau timbul kondisi yang luar biasa.
Anak yang berbahagia pada akhir masa kanak-kanak belum tentu merasa bahagia pada tahap-tahap selanjutnya, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaan dalam periode ini juga akan menimbulkan kebahagiaan pada periode berikutnya.
Sekalipun kebahagiaan yang dialami pda periode ini tidak emnjamin kebahagiaan seumur hidup, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaann akan terus memberikan kebahagiaan pada tahun-tahun berikutnya, terutama bila tiga faktor kebahagiaan terpenuhi, yaitu penerimaan/dukungan, kasih sayang, dan prestasi.



BAB III
PENUTUP

Rentang waktu akhir masa kanak-kanak ternyata mempunyai ukuran tersendiri untuk setiap individu sampai dirinya matang secara seksual, biasanya rentang waktu antara enam sampai tiga belas tahun untuk anak perempuan dan enam sampai empat belas tahun untuk anak laki-laki. Mengapa setiap individu tidak sama proses akhir pematangan seksualnya, hal ini disebabkan oleh berbedanya kandungan hormon setiap manusia. Untuk mereka yang kandungan hormonnya banyak maka dapat di pastikan anak ini akan mencapai kematangan seksual pada usia yang lebih cepat.
Masa akhir kanak-kanak menjadi begitu significant untuk di bahas karena didalamnya terdapat beberapa hal seperti perubahan-perubahan kepribadian, pencarian identitas, dan memulai adanya peniruan terhadap konsep diri. Di rentang akhir masa kanak-kanak juga terdapat beberapa bahaya seperti :
Bahaya pada akhir masa kanak-kanak
a.       Bahaya fisik
Bahaya fisik meliputi :Perubahan bentuk tubuh, Bentuk tubuh yang tidak sesuai, Kecelakaan, Ketidakmampuan fisik, Rasa canggung, dan Kesederhanaan.
b.      Bahaya Psikologis
Bahaya Psikologiyaitu:Cemas, Emosinya tidak stabil, Tidak percaya diri, Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. 
            Yang menjadikannya begitu penting untuk kita bahas. Secara ringkas, banyak sekali perubahan yang terjadi pada akhir masa kanak-kanak baik itu secara fisik maupun psikis, perubahan dan pertumuhan ini disebabkan oleh dua faktor yaitu :
1.      Faktor heredokonstitusionil
2.      Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)


DAFTAR PUSTAKA


Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan, Jakarta : Erlangga Edisi Kelima





AWAL DAN AKHIR MASA KANAK KANAK


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik






logo stkip.jpg







Disusun Oleh:

NAMA      : ISMA HADIYANTI
NIM          : 10512009                       
KELAS     : 1-C







JURUSAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)GARUT
2011

KATA PENGANTAR



Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena merkat rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah  “Awal dan Akhir Masa Kanak-kanak” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.yang akan digunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Namun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk masa yang akan datang.



Garut,   Maret 2011
Penulis



i
 

 


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................       i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................      ii
BAB       I     PENDAHULUAN 
A. . Latar Belakang ...........................................................................      1
B.  Rumusan Masalah .......................................................................      1
C.  Tujuan .........................................................................................      1
D. . Metode penulisan .......................................................................      1
BAB     II     PEMBAHASAN
A.      Awal Masa Kanak-Kanak  .........................................................      2
1.      Ciri dan Tugas pada Awal Masa Kanak-kanak ....................      2
2.      Perkembangan Fisik dan Kebiasaan Psikologis ....................      3
3.      Keterampilan dan Kemajuan pada Awal Masa Kanak-kanak     3
4.      Emosi dan Sosialisasi pada Awal Masa Kanak-kanak .........      4
5.      Bermain dan Pengembangan Pengertian ..............................      4
6.      Minat dan Golongan Peran Seks ..........................................      5
7.      Hubungan Keluarga dan Perkembangan Kepribadian .........      6
8.      Bahaya dan Kebahagiaan pada Awal Masa Kanak-kanak ...      7
B.       Akhir Masa Kanak-Kanak ..........................................................      7
1.      Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan   8
2.      Perkembangan Sosial pada Akhir Masa Kanak-kanak .........      8
3.      Perubahan dan Efek dalam Hubungan Keluarga .................      9
4.      Perubahan-perubahan Kepribadian .......................................    10
5.      Bahaya dan Kebahagiaan pada Akhir Masa Kanak-kanak ..    10
BAB    III     PENUTUP
                     Kesimpulan ........................................................................................    12

ii
 


ii
 
DAFTAR PUSTAKABAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia 6 tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan akhir, masa akhir kanak-kanak di tandai dengan masuknya anak ke kelas satu. Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupan anak, juga bagi anak yang telah pernah mengalami situasi prasekolah selama satu tahun. Sementara, menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan baru dari kelas satu, kebanyakan anak berada dalam keadaan tidak seimbang. Anak mengalami gangguan emosional sehingga sulit untuk hidup bersama dan bekerjasama. Masuk kelas satu, merupakan peristiwa penting bagi kehidupan setiap anak sehingga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cirri ciri awal masa kanak kanak?
2.      Apa saja perkembangan fisik pada awal masa kanak kanak?
3.      Tugas apa saja pada awal masa kanak kanak?
4.      Apa saja factor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara?
5.      Mengapa hubungan antara keluarga penting pada awal masa kanak kanak?

C.    Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah perkembangan dan bimbingan peserta didik  dan untuk menambah wawasan kita mengenai masa akhir kanak-kanak yag membawa banyak perubahan terhadap sikap anak.

D.    Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini, kami menggnakan proses pencarian terhadap buku-buku yang relevan terhadap pembahasan akhir masa kanak-kanak, selain itu kami juga mengadakan searching di website untuk mencari bahan yang sesuai dengan makalah ini.



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Awal Masa Kanak-Kanak
Pada umumnya orang berpendapat bahwa pada masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan. Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai anak matang secara seksual, kira-kira 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk pria. Setelah anak matang secara seksual, maka ia disebut remaja.
Secara luas diketahui bahwa masa kanak-kanak dibagi menjadi dua periode yang berbeda, yaitu awal dan akhir masa kanak-kanak.Periode awal berlangsung dari umur dua sampai enam tahun dan periode akhir dari enam sampai tiba saatnya anak matang secara seksual.
Garis pemisah antara awal dan akhir masa kanak-kanak, yaitu pertama, pemisahan ini khususnya digunakan untuk anak-anak yang sebelum mencapai usia wajib belajar diperlakukan sangat berbeda dari usia yang sudah masuk sekolah. Kedua, kanak-kanak pada usia enam tahun itu adalah efek dari faktor-faktor sosial.
1.      Ciri-Ciri  dan Tugas Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Ciri ciri Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Ciri dari periode awal masa kanak-kanak tercermin dalam sebutan yang biasanya diberikan oleh para orang tua, pendidik, dan ahli psikologi.
a)      Sebutan yang Digunakan Orang Tua
Sebagian besar orang tua menganggap awal masa kanak-kanak sebagai usia yang mengundang masalah atau usia sulit.
b)         Sebutan yang Digunakan Para Pendidik
Para pendidik menyebut tahun-tahun awal masa kanak-kanak  sebagai usia prasekolah.
c)      Sebutan yang Digunakan Para Ahli Psikolog
Para ahli psikologi menggunakan sejumlah sebutan yang berbeda :
·     Usia kelompok
·     Usia menjelajah
·     Usia meniru
b.      Tugas Dalam Perkembangan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Meskipun dasar dari tugas dalam perkembangan yang diharapkan sudah dikuasai anak sebelum mereka masuk sekolah diletakan selama masa bayi, tetapi masih banyak yang harus dipelajari dalam waktu empat tahun yaitu dalam periode awal masa kanak kanak yang relatif singkat.
2.      Perkembangan Fisik dan Kebiasaan Psilogis
a.       Perkembangan Fisik
Awal masa kanak-kanak merupakan masa pertumbuhan yang relatif seimbang meskipun terdapat perbedaan musim, bulan Juli sampai pertengahan Desember merupakan saat yang terbaik untuk peningkatan berat badan April sampai pertengahan Agustus untuk peningkatan tinggi tubuh.perkembangan fisik anak pada awal masa kanak kanak meliputi:Tinggi,Berat,Perbandingan Tubuh,Postur Tubuh,Tulang dan Otot,Lemak,Gigi
b.      Kebiasaan Fsiologis
Dalam awal masa kanak kanak, kebiasaan fsiologis yang dasarnya sudah diletakan pada masa bayi menjadi semakin baik. Tidak perlu disediakan makanan khusus dan anak belajar makan pada waktu waktu tertentu.Anak-anak usia tiga tahun tidur sekitar dua belas jam sehari. Tahun-tahun berikutnya jumlah tidur sehari-hari rata-rata berkurang sekitar setengah jam dari tahun sebelumnya.
3.      Keterampilan dan Kemajuan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Keterampilan Awal Masa Kanak-Kanak
Pertama, anak sedang mengulang-ulang dan karenanya dengan senang hati mau mengulangsuatu aktivitas sampai mereka terampil melakukannya. Kedua, anak-anak bersifat pemberani sehingga tidak terhambat oleh rasa takut kalau dirinya mengalami sakit atau di ejek teman-temannya sebagaimana ditakuti anak yang lebih besar. Dan ketiga, anak belia mudah dan cepat belajar karena tubuh mereka masih sangat lentur dan keterampilan yang dimiliki baru sedikit sehingga keterampilan yang baru dikuasai tidak mengganggu keterampilan yang sudah ada.  Keterampilan khusus yang dimiliki pada awal masa anak-kanak yaitu:
·            Keterampilan tangan
·            Keterampilan kaki
b.      Kemajuan Berbicara Dalam Awal Masa Kanak-Kanak
Selama awal masa kanak-kanak, anak-anak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar berbicara. Hal ini disebabkan dua hal. Pertama, belajar berbicara merupakan sarana pokok dalam sosialisasi. Kedua, belajar berbicara merupakan sarana untuk memperoleh kemandirian.Tugas dalam belajar bicara pada awal masa kanak-kanak yaitu:Pengucapan kata-kata,Menambah kosa kata,Membentuk kalimat.sertaFaktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara yaitu:Intelegensi,Jenis disiplin,Posisi urutan,Besarnya keluarga,Status sosial ekonomi,Status  ras,Berbahasa dua,Penggolongan peran-seks
4.      Emosi dan Sosioalisasi Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Emosi Awal Masa Kanak-Kanak
Selama awal masa kanak kanak emosi sangat kuat .saat ini merupakan saat ketidakseimbangan karena anak anak keluar dari focus dalam arti bahwa ia mudah terbawa ledakan ledakan emosional sehingga sulit dibimbing dan diarahkan. terutama pada usia 2,5 sampai 3,5 dan 5,5 sampai 6,5 tahun.Emosi yang Umum Pada Awal Masa Kanak-kanak  yaitu:Amarah, Takut, Cemburu, Ingin tahu, Iri hati, Gembira, Sedih, Kasih saying.
b.      Sosialisasi Awal Masa Kanak-Kanak
Salah satu tugas perkembangan awal masa kanak –kanak yang penting adalah latihan dan pengalaman pendahuluan yang di perlukan untuk manjadi anggota kelompok dalam akhir masa kanak- kanak.Jadi awal masa kanak kanak di sebut sebagai masa prakelompok .
Dengan meningkatnya sosial ,anak terlibat dalam bermain kooperatip ,dimana ia menjadi anggota kelompok dan saling beriteraksi. Pola Perilaku Sosial yang tejadi antara lain Meniru ,Persaingan ,Kerja sama , Simpati, Empati, Dukungan social, Membagi, Perilaku akrab.dan Pola tidak social yang terjadi antara lain yaitu: Agresif, Perilaku berkuasa, Memikirkan diri sendiri, Mementingkan Diri sendiri, Merusak, Pertentangan Sex, Prasangka.
5.      Bermain dan Pengembangan Pengertian Pada Awal Masa Kakak-Kanak
a.       Bermain Paada Awal Masa Kanak-kanak
Massa awal kanak-kanak sering disebut sebagai  tahap main mainan, karena dalam periode ini hamper semua permainan menggunakan mainan.Minat bermain anak anak mengikuti suatu pola yang sangat dipengaruhi oleh kematangan dalam bentuk permainan tertentu dan oleh lingkungan dimana ia dibesarkan.
Ada bermacam macam Pola Bermain Awal Masa Kanak-kanak yaitu: Bermain dengan mainan, Dramatisasi, Konstruksi, Permainan, Membaca, Film, Radio, dan Televisi.
Anak yang kreatif  menghabiskan sebagian besar waktu bernain untuk menciptakan sesuatu yang orisinal dari mainan-mainan dan alat-alat bermain, sedangkan anak yang tidak kreatif mengikuti pola yang sudah dibuat oleh orang lain.
b.      Perkembangan Pengertian
Dalam masa ini anak anak mulai memperhatikan hal hal kecil yang tadinya tidak diperhatikan. dengan demikian anak anak tidak lagi mudah bingung kalau menghadapi benda benda,situasi atau orang orang yang jadi lebih khusus dan lebih berarti bagi dirinya. konsep umum yang berkembang selama masa awal kanak kanak yaitu: kehidupan, kematian, fungsi tubuh, ruang,berat, bilangan, waktu, diri sendiri, kesadaran social, keindahan, dan kelucuan.
6.      Minat dan golongan peran seks
a.       Minat
Ada beberapa minat yang berlaku umum diantara anak-anak dalam kebudayaan Amerika masa kini. Minat-minat ini meliputi minat [ada Agama, tubuh manusia, diri sendiri, sek, dan pakaian.
·         Minat pada Agama 
Keyakinan agama, sebagian besar tidak terarah lagi anak-anak meskipun mereka menunjukan minat dalam ibadah agama. Tetapi karena banyaknya maslah kepada anak maka dijelaskan agama seperti kelahiran, kematian, pertumbuhan, dan unsur-unsurnya dengan mengetahui itu semua maka keinginan akan mengetahui tentang masalah-masalah agama menjadi besar dan merekapun akan menajukan banyak pertanayaan
·         Minat pada tubuh manusia
Minat timbul terlebih dahulu pada anggota bagian luar tubuh daripada minat pada bagian dalam tubuh. Tapi sebelum periode iut berakhir, kebanyakan anak menunjukan minat biar pada bagian dalam tubuh dan ingin mengetahui jiwa apa fungsinya. 
b.      Penggolongan Peran Seks
Meskipun beberapa dasar dari penggolongan peran seks sudah diletakan pada masa akhir bayi, tetapi sebagian besar dasar ini diletakkan selama awal masa kanak-kanak.
Dalam tahap perkembangan pola ini, anak diharapkan menguasai dua aspek penting dari penggolongan seks yaitu:
·         Mempelajari Stereotip Peran-Seks
Stereotip peran seks adalah sekumpulan arti yang dihubngkan dengan kelompok laki-laki dan kelompok peraempuan. Arti ini berhubungan dengan penampilan dan bentuk tubub individu yang sesuaai, jenis pakaian, cara berbicara dan perilaku yang sesuai perilaku yang baik dalam menghadapi lawan seks dan cara yang sesuai untuk mencapai nafkah pada masa dewasa.
·         Perantara Penggolongan Peran Seks
Mempelajari stereotip peran seks tidak menjamin penggolongan peran seks. Anak-anak harus belajar untuk berperilaku sesuai dengan pola-pola yang digariskan dalam stereotip. Hal ini sebgaian dilakukan dengan meniru tetapi lebih banyak melalui latihan langsung  dimana anak diperlatihkan bagaimana menriu suatu model dan didorong melakukannya ataupun dimarahi kalau gagal melakukannya.
7.      Hubungan Keluarga dan Perkembangan Kepribadian Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Hubungan Keluarga
Sekalipun anak-anak sudah mulai bermain dengan anak-anak lain di luar rumah, keluarga masih merupakan pengaruuh sesialisasi yang terpenting. Tidak hanya lebih banyak kontak dengan anggota-anggota keluarga daripada dengan orang-orang lain tetapi hubungan itu lebih erat. Lebih hangat dan lebih bernada emosional. Hubungan kelaurga yang erat ini pengaruhnya lebih besar pada anak daripada pengaruh-pengaruh sosial lainnya. Namun demikian, berapa besar penagaruh dari anggota keluarga bergantung pada hubungan individualnya dengan anak.
Ø  Hubungan Orang Tua – Anak
Perubahan-perubahan dalam hubungan orang tua anak yang dimulai sejak tahun kedua masa bayi berlangsung terus selama awal masa kanak-kanak dan biasanya dalam tingkat yang lebih cepat.
Ø  Hubungan dengan Saudara
Hubungan yang menyenangkan antara bayi dan saudara-saudara mulai berkurang dalam tahun kehidupan kedua dan pada sat bayi menjadi anak-anak hubungan ini seringkali mengalami pergeseran. Adanya pergesekan hubungan ini tidak saja merusak suasana rumah tetapi juga mengganggu konsep diri anak. Anak-anak dipaksa merasa kurang mampu, apalagi kalau apa yang dicapai dikritik dan dicemoohkan oleh kakak-kakaknya.
Ø  Hubungan dengan Sanak Keluarga
Ada dua kondisi dalam hubungan dengan sanak keluarga sehingga dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Pertama, frekuensi hubungan. Kalau keluarga tinggal dalam masyarakat yang berbeda atau di kota atau negara yang berlainan maka hubungan antar anak dengan sanak akan jarang. Keuda peran anak saudara dalam kehidupan anak.

b.      Perkembangan Kepribadian
Pola kepribadian yang dasarnya telah diletakkan pada masa bayi, mulai berbentuk dalam awal masa kanak-kanak. Karena orang tua, saudara-saudara kandung dan sanak saudara yang lain merupakan dunia sosial bagi anak-anak, maka bagimana perasaan mereka kepada anak-anak dan bagimana perlakuan mereka merupakan faktor penting dalam pembentukan konsep diri, yaitu inti pola keperibadian. Inilah sebabanya mengapa Glasner mengatakan bahwa konsep diri anak “terbentuk dalam rahim hubungan keluarga”
8.       Bahaya dan Kebahagiaan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
a.       Bahaya Pada Awal Masa Kanak-Kanak  
Bahaya psikologis  pada awal  kanak-kanak lebih banyak dari pada bahaya fisik dan lebih merusak penyesuaian pribadi serta  penyesuaian social fisik
·         BahkayafisikmeliputiKematian,Penyakit,Kecelakaan,Tidak menarik,Kejanggalan,Kegemukan,Tangan Kidal
·         Bahaya psikologis meliputi Bahaya dalam Berbicara, Bahaya Emosional, Bahaya Sosial, Bahaya Bermain, Bahaya dalam Perkembangan Konsep, Bahaya Moral, Bahaya dalam penggolongan Peran Seks, Bahaya dalam Hubungan Keluarga, Bahaya Kepribadian
b.      Kebahagiaan Selama Awal Masa Kanak-Kanak
Beberapa kondisi penting yang mendukung kebahagiaan dalam awal masa kana-kanak yaitu:Kesehatan yang baik, Lingkungan yang merangsang, Kebijakan dalam menegakan disiplin, Perilaku kekanak-kanakan, Mengembangkan ekspresi-ekpresi  kasih saying, Harapan-harapan yang realistis sesuai dengan kemampuan anak, Mendorong kreativitas dalam bermain, Diterima oleh saudara-saudara kandung dan teman bermain, Suasana gembira dan bahagia di rumah, Prestasi dalm kegiatan yang penting bagi anak.

B.     Akhir Masa Kanak Kanak
Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun sampai sepuluh tahun sampai dengan anak mengalami kematangan seksual yaitu sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan dan empat belas tahun agi anak laki-laki, oleh oang tua disebut sebagai ‘usia yang menyulitkan, tidak rapi, atau usia bertengkar, oleh para pendidik disebut sebagai usia berkelompok, usia penyesuaian, atau usia kreatif. Pertumbuhan fisik yang lambat pada ahir masa kanak-kanak dipengaruhi oleh kesehatan, gizi, imunisasi, sex, dan intelegensi.
Peraihan dari masa akhir  kanak-kanak ke masa awal pubertas dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Seorang anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi.
  2. Anak mulai bersikap kritis.
1.      Faktor yang dapat mempengarui pertumbuhan dan perkembangan anak adalah sebagai berikut:
a.       Faktor heredokonstusionil
Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dan dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal..Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.
b.       Faktor lingkungan
§  Gizi (defisiensi vitamin, jodium dan lain-lain).Dengan menghilangkan vitamin tertentu dari dalam makanan binatang yang sedang hamil, Warkany menemukan kelainan pada anak binatang tersebut. kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal.
§  Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma, oligohidroamnion).
§  Endokrin (diabetes mellitus pada ibu, hormon yang dimakan, umur tua dan lain-lain).
§  Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain).Pemakaian radium dan sinar Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus.
§  Infeksi (trimester I: rubella dan mungkin penyakit lain, trimester II dan berikutnya: toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain).
§  Anoksia embrio (gangguan fungsu plasenta)Keadaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.
2.      Perkembangan sosial pada akhir masa kanak-kanak
Pada saat anak memasuki masa sekolah, maka ia melakukan hubungan yang lebih banyak dengan anak lain, berbeda pada waktu masa prasekolah. Pada waktu masa sekolah, anak memasuki usia ‘gang’, yaitu usia yang pada saat itu kesadaran sosial berkembang dengan pesat. Dalam hal ini anak memasuki tahap menjadi anggota suatu kelompok teman sebaya yang secara bertahap menggantikan keluarga dalam mempengaruhi perilaku. Menurut Havighurst ‘kelompok teman sebaya’ didefinisikan sebagai suatu kumpulan yang kurang lebih berusia sama yang berfikir dan bertindak bersama-sama.
Geng pada umumnya adalah kelompok bermain yang terdiri atas anak-anak yang mempunyai minat, dan tujuan yang sama yaitu untuk bersenang-senang.
Ciri-ciri khas Geng Anak :
·         Geng di kenal kaena namanya, yang kebanyakan diantaranya di ambil dari nama jalan atau blok tempat tinggal para anggota, atau dari buku komik, dan film populer.
·         Anggota Geng menggunakan isyarat, kata teguran dan kode komunitas rahasia.
·         Geng anak sering menggunakan tanda pengenal, dengan atribut untuk mengenal anggotanya.
·         Aktifitas geng meliputi semua bentuk permainan dan hiburan kelompok, membuat sesuatu, menganaggu oranglain, dll.
3.      Perubahan-perubahan dan efek dalam hubungan keluarga pada akhir masa kanak-kanak
Kemerosotan dalam hubngan keluarga yang di mulai pada bagian akhir masa bayi terus berlangsung pada akhir masa kanak-kanak, hal ini yang menyebabkan perasaan tidak aman dan tidak bahagia. Dimana terjadi hubungan baik terhadap anak dan orangtua dan sanak saudara, dan tampaknya anak lebih menyukai pertemuan-pertemuan dalam keluarga. Namun sebenarnya anak lebih senang berhubungan dengan teman-temannya sendiri dan bersikap kritis serta membenci orang tua dan sanak keluarga yang lain.
a.    Efek dari hubungan keluarga
Pengaruh yang mendalam dari hubungan anak dan keluarga jelas terlihat daam bidang  kehidupan sebagai berikut :
Ø  Pekerjaan di sekolah dan sikap anak terhadap sekolah sangat di pengaruhi oleh hubungannya dengan anggota keluarga. Hubungan keluarga sehat dapat menimbulkan dorongan untuk berprestasi, sedangkan hubungan keluarga yang tidak sehat dapat memberi efek yang buruk terhadap kemampuan berkonsentrasi anak.
Ø  Hubungan keluarga dapat mempengaruhi penyesuaian diri secara social di luar rumah.
Ø  Peran yang dimainkan di rumah menentukan peran di luar rumah.
Ø  Jenis metode pelatihan anak yang digunakan di rumah mempengaruhi peran anak.
Ø  Cita-cita dan prestasi anak di berbagai bidang sangat di pengaruhi oleh sikap orang tua.
Ø  Apakah anak akan bersikap kreatif atau bersikap konformistis dalam perilaku sangat di pengaruhi oleh pelatihan di rumah.
Ø  Hubungan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan kepribadian anak-anak. Pendangan anak-anak tentang diri mereka sendiri merupakan cerminan langusng dari apa yang di nilai dan cara mereka di perlakukan oleh anggota-anggota keluarga.
4.      Perubahan-perubahan kepribadian
Dengan meluasnya cakrawala sosial pada saat anak masuk sekolah, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. Perubahan ini tidak hanya terjadi ada konsep diri, tetapi juga pada sifat-sifat orang lain yang di nilai dan di kagumi dan juga perubahan-perubahan yang terjadi pada sifat anak itu sendiri.
a.       Konsep diri ideal
Menjelang berakhirnya masa kanak-kanak, anak mulai mengagumi tokoh-tokoh dalam sejarah, cerita khayal, kemudian anak membentuk konsep diri yang ideal seperti tokoh yang diinginkannya.
b.      Mencari Identitas
Anak-anak pada umumnya memasuki periode akhir masa kanak-kanak dan berminat dalam keanggotaan kelompok, mereka sangat ingin menyesuaikan mulai dari gaya berbicara sampai dengan standar penampilan yang di tetapkan kelompok tersebut. Karena mereka takut kehilangan dukungan dari anggota kelompok, mereka berusaha meniru namun kadang-kadang berlebihan. 
5.      Bahaya dan Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kana
a.    Bahaya pada  akhir masa kanak kanak
·         Bahaya fisik
Bahaya fisik meliputi :Perubahan bentuk tubuh, Bentuk tubuh yang tidak sesuai, Kecelakaan, Ketidakmampuan fisik, Rasa canggung, dan Kesederhanaan.
·         Bahaya Psikologis
Bahaya Psikologiyaitu:Cemas, Emosinya tidak stabil, Tidak percaya diri, Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. 
b.    Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kanak
Akhir masa kanak-kanak dapat dan harus merupakan periode bahgaia dalam rentang kehidupan. Meskipun periode ini bukan masa yang sepenuhnya gembira karena anak di harapkan memikul tambahan tanggung jawab di sekolah dan tambahan di rumah, keberhasilan dalam melaksanakan tanggung jawab ini, terlebih yang dianggap penting oleh orang-orang akan menambah kebahagiaan.
Anak memiliki kesempatan yang luas untuk bermain dan untuk memperoleh alat bermain yang dibutuhkan seperti teman-teman sebayanya, kecuali kalau timbul kondisi yang luar biasa.
Anak yang berbahagia pada akhir masa kanak-kanak belum tentu merasa bahagia pada tahap-tahap selanjutnya, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaan dalam periode ini juga akan menimbulkan kebahagiaan pada periode berikutnya.
Sekalipun kebahagiaan yang dialami pda periode ini tidak emnjamin kebahagiaan seumur hidup, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaann akan terus memberikan kebahagiaan pada tahun-tahun berikutnya, terutama bila tiga faktor kebahagiaan terpenuhi, yaitu penerimaan/dukungan, kasih sayang, dan prestasi.



BAB III
PENUTUP

Rentang waktu akhir masa kanak-kanak ternyata mempunyai ukuran tersendiri untuk setiap individu sampai dirinya matang secara seksual, biasanya rentang waktu antara enam sampai tiga belas tahun untuk anak perempuan dan enam sampai empat belas tahun untuk anak laki-laki. Mengapa setiap individu tidak sama proses akhir pematangan seksualnya, hal ini disebabkan oleh berbedanya kandungan hormon setiap manusia. Untuk mereka yang kandungan hormonnya banyak maka dapat di pastikan anak ini akan mencapai kematangan seksual pada usia yang lebih cepat.
Masa akhir kanak-kanak menjadi begitu significant untuk di bahas karena didalamnya terdapat beberapa hal seperti perubahan-perubahan kepribadian, pencarian identitas, dan memulai adanya peniruan terhadap konsep diri. Di rentang akhir masa kanak-kanak juga terdapat beberapa bahaya seperti :
Bahaya pada akhir masa kanak-kanak
a.       Bahaya fisik
Bahaya fisik meliputi :Perubahan bentuk tubuh, Bentuk tubuh yang tidak sesuai, Kecelakaan, Ketidakmampuan fisik, Rasa canggung, dan Kesederhanaan.
b.      Bahaya Psikologis
Bahaya Psikologiyaitu:Cemas, Emosinya tidak stabil, Tidak percaya diri, Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. 
            Yang menjadikannya begitu penting untuk kita bahas. Secara ringkas, banyak sekali perubahan yang terjadi pada akhir masa kanak-kanak baik itu secara fisik maupun psikis, perubahan dan pertumuhan ini disebabkan oleh dua faktor yaitu :
1.      Faktor heredokonstitusionil
2.      Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)


DAFTAR PUSTAKA


Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan, Jakarta : Erlangga Edisi Kelima





AWAL DAN AKHIR MASA KANAK KANAK


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik






logo stkip.jpg







Disusun Oleh:

NAMA      : ISMA HADIYANTI
NIM          : 10512009                       
KELAS     : 1-C







JURUSAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)GARUT
2011

KATA PENGANTAR



Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena merkat rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah  “Awal dan Akhir Masa Kanak-kanak” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.yang akan digunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan dan Bimbingan Peserta Didik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Namun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk masa yang akan datang.



Garut,   Maret 2011
Penulis



i
 

 


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................       i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................      ii
BAB       I     PENDAHULUAN 
A. . Latar Belakang ...........................................................................      1
B.  Rumusan Masalah .......................................................................      1
C.  Tujuan .........................................................................................      1
D. . Metode penulisan .......................................................................      1
BAB     II     PEMBAHASAN
A.      Awal Masa Kanak-Kanak  .........................................................      2
1.      Ciri dan Tugas pada Awal Masa Kanak-kanak ....................      2
2.      Perkembangan Fisik dan Kebiasaan Psikologis ....................      3
3.      Keterampilan dan Kemajuan pada Awal Masa Kanak-kanak     3
4.      Emosi dan Sosialisasi pada Awal Masa Kanak-kanak .........      4
5.      Bermain dan Pengembangan Pengertian ..............................      4
6.      Minat dan Golongan Peran Seks ..........................................      5
7.      Hubungan Keluarga dan Perkembangan Kepribadian .........      6
8.      Bahaya dan Kebahagiaan pada Awal Masa Kanak-kanak ...      7
B.       Akhir Masa Kanak-Kanak ..........................................................      7
1.      Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan   8
2.      Perkembangan Sosial pada Akhir Masa Kanak-kanak .........      8
3.      Perubahan dan Efek dalam Hubungan Keluarga .................      9
4.      Perubahan-perubahan Kepribadian .......................................    10
5.      Bahaya dan Kebahagiaan pada Akhir Masa Kanak-kanak ..    10
BAB    III     PENUTUP
                     Kesimpulan ........................................................................................    12

ii
 


ii
 
DAFTAR PUSTAKA